Sebagian besar orang Jawa tidak tahu arti dari namaku, padahal namaku berasal dari Bahasa Jawa, Jawa kuno lebih tepatnya. Bahasa Jawa yang digunakan orang-orang Jawa zaman sekarang, berbeda dengan bahasa Jawa yang digunakan di masa Majapahit.
Bahasa itu tidak statis. Perlu diingat, bahkan bila seandainya orang Cina yang menyebarkan Islam di Indonesia bukan berarti mereka menggunakan bahasa Cina karena bahasa Melayu berangsur2 sudah terbentuk sebelum Islam datang ke Indonesia. Sama halnya orang-orang dari Hadramaut banyak yang ke Nusantara tetapi sebagian besar orang Jawa juga sampai sekarang tidak bisa berbahasa Arab. Yang ada, sebagian kata-kata Arab diserap ke Bahasa Melayu dan Jawa, menggantikan Kawi. Bahasa Cina yang diserap jadi bahasa Melayu cukup banyak. Budayanya cukup banyak. Saya yakin orang2 di milis ini bisa menyebut banyak pengaruh budaya tionghua di nusantara. Buat orang Jawa sendiri, mereka gak keberatan kalau ada yang mengatakan Pangeran Jimbun (Raden Fatah) itu keturunan Cina malah bisa dibilang itu sudah jadi rahasia umum. 2008/6/16 valburyman <[EMAIL PROTECTED]>: > Saya kira bukan dari China, tidak mungkin. Jika demikian, mestinya > banyak orang Jawa yang diajari bahasa China. > > http://zamani2008.wordpress.com > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com <budaya_tionghua%40yahoogroups.com>, > nurfadhillah diah > > < > -- help thy brother, just or unjust