Bung, Kurniawan yg baik,


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Kurniawan
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sdr. Mulyawan Lie, yang "bukan" Chinese banana.
> 
> Anda 3 kali mengutip kata-kata Lao Tze dengan bangga: "Creating but
not owning, giving without demanding, this is harmony".  Tapi anehnya
isi tulisan Anda sama sekali tidak sesuai dengan kata-kata ini.  
> Di dunia ini tidak ada yang sempurna termasuk agama Kristen. 
Silakan Anda mengkritik semua kekurangan agama Kristen. Tapi Anda juga
harus ingat di luar segala kekurangannya agama Kristen juga banyak
mengajarkan kebaikan dan banyak memberikan sumbangan kepada
kemanusiaan.  Kalau Anda hanya melihat keburukan agama Kristen saja,
mungkin memang keburukan tersebut sudah melekat pada pikiran Anda
sendiri, bukan hanya pada agama Kristen-nya saja. 

Bila demikian apa perlu menjadi kristen-katulik ??
apa iya Emak Kwan Im kalah keren ama Lady Maria?, apa iya Tat Mo kalah
sakti ama 'Jesus'? walaupun beliau pernah ngalap elmu juga di
india.kalo budaya barat punya Bunda Teresa, kita juga ada Suhu Cheng
Yen yg menurut saya memberi teladan sejatinya tentang kasih. emang sih
Suhu Chen Yen gak dapet Nobel... lihat dgn berimbang & jernih, bung.
-------------------------------
> Anda mengatakan Bunda Teresa megalomania. Ngomong-ngomong, apakah
kontribusi Anda kepada kemanusiaan sudah lebih besar daripada
kontribusi Bunda Teresa yang megalomania ini? Sudah berapa banyak
orang lemah dan miskin yang Anda bantu dengan kebijaksanaan Anda yang
"not owning" dan "without demanding" itu?

Sori, kata megalomania itu maksud saya bukan kepada beliau, dalam
perspektif saya beliau juga korban dari organisasi dan atau
paham/agama yg megalomaniac. salut ama Ibu Teresa, i like her.kan ane
bilang beliau orang wanita baik, wanita sederhana dgn hati mulia tapi
jgn katakan tanpa batas...karena tidak demikian kenyataannya, itu
namanya propaganda, bung!
-------------------------------------
Anda mengkritik agama Kristen dengan "ejekan-ejekan" Anda dan
bawa-bawa nama Lao Tze pula.  Apakah Lao Tze memang mengajarkan Anda
untuk mengejek orang lain selucu-lucunya? Orang Kristen mengajak orang
lain ikut agamanya, dan Anda juga mengajak orang lain ikut budaya
Anda, pada dasarnya sama saja.  Oh, beda, yang Anda lebih bagus, "not
owning" dan "without demanding". 

sori.sebenernya tujuannya bukan ngejek, supaya jelas,mikir.
Bung, saya gak ngajak orang Tapanuli, saya gak ngajak orang Minang dll
untuk jadi berbudaya/beragama tionghoa. saya ngajak ente! jangan
khianati Emak Im kita. dan ini serius.. it's not about you and me, u r
my bro and i don't want to hurt u, i care for u.cukup pelajari dan
hayati kita punya Dao de Jing dan ajaran Buddha.. luar biasa! masih
belom percaya? tanya Steven Covey ato Anthonny Robin dari mana ilmu
mereka! 
Bung Kurniawan, ane gak bilang punya saya loh. Lao Tze itu bukan
engkong saya tapi engkong kita! ya engkong ente dan ane.ini
budaya/agama kandung kita, ente dan ane.ayo balik badan pulang ke
pangkuan Emak kandung kita, Kwan Im Phusa.Lebih panteskan sama sipit
dan kuning langsatnya. 

...yang ada budaya,

Mulyawan Lie
----------------------------------------
> --- On Wed, 9/24/08, mulyawanlie <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> From: mulyawanlie <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Manusia Berhak Menjadi Ateis Sekalipun
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Wednesday, September 24, 2008, 11:46 PM
> 
> coba kita banding apel to apel,
> ibu teresa dan ibu cheng yen. pak Tantono, yg disebut cinta kasih
> tanpa batas itu seperti yg di dao de jing : "Creating but not owning,
> Giving without demanding,This is harmony". Buddha Tzu Chi contoh nyata
> kasih tanpa batas yg diklaim pak Tantono. Ibu Teresa? oklah beliau
> orang baik,sangat baik tapi yg jernih dong apa kasihnya tanpa batas?
> kalo tanpa batas jangan kristenkan warga miskin india itu.
> kalo ujung ujungnya kristenisasi itu namanya "owning",
> "demanding". ..megalomania.
> sekarang aja di india,markas amerika atau di indonesia disebut gereja
> sudah mulai dibakar bakarin. kenapa? ambil cermin yg besar, ngaca...
> intermezzo.. di Koeln jerman sekarang masih rame demo pembangunan
> mesjid.seru. . ada bakar bakaran juga, kecil2an sih.
> ingetkan nasehat, -kalo ngomong kerennya wahyu- Guru Lao Tze dalam dao
> de jing yg sy kutip diatas.oh, ya bedanya lagi adalah ibu Teresa dapet
> Nobel, kalo ibu Cheng Yen tidak, mau tahu kenapa? tanya 'Tuan'nya pak
> Tantono si Mr. Rambo Bush di washington.
> ... yang ada cuma budaya.
> 
> Mulyawan Lie
>


Kirim email ke