Bytheway tiochiu. Belok sebentar bajajj-nya. 

Saya dengar dari teman teman di Pacific place akan dibuka restoran 
Tio Chiu, namanya Crystal Jade Thewchiew restaurant. Orang jakarta 
pasti familiar dengan resto Crystal Jade kan? Ini masakan apa ya? 
Canton? lalu beda dasarnya apa antara masakan Tiochiu dan Hokkian? 
kalau tak salah di pantura Jawa resto restonya mewakili masakan 
Hokkian bukan?  kalau resto Duck King itu masakan apa?

Waktu saya kecil (50an), kalau ke resto Tionghoa di Jateng gak ada 
Duck Duck-an, yang ada kodok goreng mentega, merpati goreng sauce 
Inggris, Fuyunghai, kuluyuk babi atau ayam serta udang goreng 
mentega. Sekarang kok macam macam ya? 

Kalau masakan Pontianak itu dari daerah Tiongkok mana?

Salam

Danardono

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "johnsiswanto" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Bung Hendri Irawan,
> 
> iya betul, saya juga pernah mendengar info mengenai ini, sayangnya 
> saya tidak bisa memastikan apakah itu dialek Sichuan atau bukan...
> 
> Saya bangga loo bisa berbasa Mandarin, dan beberapa dialek (Tio Ciu 
> dan Hokkian), anak-anak sudah tidak bisa... sayang...
> 
> Bung Hendri kelahiran mana ? Boleh tahu ?
> 
> John Siswanto
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Hendri Irawan" 
> <henyung@> wrote:
> >
> > Oh yah,
> > 
> > Di kota Pematang Siantar bahasanya adalah mandarin dialek Sichuan.
> > Jadi bukan mandarin Beijing yang standar. Selain di Pematang 
> Siantar,
> > daerah saya di Aceh juga memakai dialek Sichuan. Tetapi tidak tahu
> > apakah generasi muda masih paham dialek Sichuan.
> > 
> > Setelah tanya beberapa orang tua yang masih ingat, ternyata guru-
> guru
> > bahasa Tionghua yang dikirim ke dua daerah ini (saya hanya tahu 
> dua,
> > tidak tertutup banyak lagi) ternyata orang-orang Sichuan. 
> > 
> > Saya sendiri mengerti dialek Sichuan secara pasif dan sedikit 
> aktif.
> > Orang tua saya sendiri kalau berbicara antar sesama selalu memakai
> > dialek Sichuan. Padahal kalau dirunut leluhurnya berasal dari 
> Meixian.
> > Dengan anak-anak sih berbahasa hakka dan mandarin standar.
> > 
> > Contoh dialek Sichuan
> > 
> > saya = ngo, dialek standar = wo
> > ratus = pek, dialek standar = bai
> > 
> > Selain itu intonasi juga beda jauh dengan dialek standar. Rekan-
> rekan
> > lain yang dari daerah apakah ada juga yang memakai mandarin dialek
> > Sichuan ?
> > 
> > Hormat saya,
> > 
> > Yongde
> > 
> > 
> > 
> > 
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, John Siswanto
> > <johnsiswanto@> wrote:
> > >
> > > Pak Akhmad Bukhari Saleh (ABS) yth,
> > >  
> > > Terima kasih atas pencerahan bapak, saya ingin mengomentari
> > postingan bapak, sbb :
> > >  
> > > 1.   Menurut Wikipedia Indonesia, berdasarkan sensus penduduk 
> tahun
> > 2000, jumlah populasi Tionghoa Indonesia adalah berkisar 4% - 5% 
> dari
> > seluruh jumlah populasi Indonesia.
> > > 2.   Kalau anda datang ke kota kelahiran saya, Pematang 
> Siantar,
> > etnis Tionghoanya minimal 90 % mampu berbahasa Mandarin (bukan
> > dialek), bukan 10 %..., bahkan non-Tionghoanyapun bisa berbahasa
> > mandarin.. bingung ? coba deh jalan-jalan ke kota 
> kelahiranku... untuk
> > mendapatkan pengalaman baru...  
> > > 3.   Saya lebih cenderung, kita tidak mendikotomikan masalah
> > Tionghoa dan non-Tionghoa, lebih baik kita membahas, bagaimana 
kita
> > sebagai suatu bangsa, saling bahu membahu membangun negara kita
> > bersama, niscaya, masalah-masalah turunannya juga akan 
> dikisis/hilang...
> > > 4. Kalau kita masih ribut yang boten-boten, sementara jurang 
> pemisah
> > di antara kita makin melebar, apa jadinya bangsa ini ke depan ?
> > >  
> > > wassalam,
> > > Jhon Siswanto  
> > >  
> >
>


Kirim email ke