:-) politisasi kata memang suka membuat pusing. setahu saya,  di beberapa
kalangan indonesia ada perbedaan konotasi antara teman dan kawan, yang katanya
lebih dekat ke kamerad. sejak lebih sepuluh tahun di kalangan buruh 
internasional,
ada upaya untuk melazimkan istilah non-documented migrants, dan bukan
illegal migrants. pilihan istilah, semua tentu ada dasarnya.

di jerman, orang tidak belajar anthropologi tapi belajar ethnologi untuk mata
pelajaran yang sama. katanya, alasannya politis terkait dengan penolakan 
terhadap
rasisme yang muncul dengan kebanggaan terhadap ras aria.
karenanya, negro yang berasal dari pengelompokan ras negroid dulu tak dipakai.

di amerika, penghinaan dirasakan ketika si kulit putih menyebut si kulit hitam
sebagai  "niger", yang dianggap lebih mengecilkan lagi.  karenanya, pada 
masa bangkitnya kesadaran kulit hitam, mereka menggunakan "blacks".

setelah kesadaran meluas bahwa warna kulit tak boleh menjadi unsur pembeda
atau diskriminasi, juga karena semakin banyak etnis lain yang bermigrasi ke 
negara
paman sam itu, maka kelompok ini mendefinisikan dirinya dari segi etnis dan 
status kewarganegaraannya: Afro-Americans.

pilihan istilah penting juga, tapi menurut saya seringnya tak berguna bila 
tonggak2
penyanggah diskriminasi atau kondisi yang menyebabkan diskriminasi dalam 
kehidupan sehari-hari itu tidak dihilangkan.

ada seorang teman yang menceritakan, bahwa Tionghua-Indonesia bisa dilihat
sebagai budaya  khas yang kaya dan sudah meluas, dan berada diluar budaya
Cina modern (RRC) dan tentunya beda dengan budaya Melayu dst.

Hal ini masih bisa saya ikuti, karena selain tak semua berbahasa Mandarin, 
kurun waktu migrasinya mulai dari abad-abad awal. 

Buat saya hal ini juga menarik, atau?

salam, Edith




-------- Original-Nachricht --------
> Datum: Tue, 30 Sep 2008 09:17:25 +0200
> Von: "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]>
> An: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Betreff: Re: [budaya_tionghua] Re: VOA sudah tidak menggunakan kata Cina

> China adalah istilah bahasa Inggris, sedangkan Tiongkok asalnya dari
> bahasa mandari Cungkuo. Tiongkok dan Tionhoa telah menjadi istilah resmi dalam
> bahasa Indonesia. 
> 
> Barangkali bisa dianalogikan dengan istilah negro, kalau istilah negro
> yang dalam bahasa spanyol/portugis  artinya artinya hitam dan ini biasanya 
> dulu dipakai untuk orang berkulit hitam  berasal dari Afrika, sekarang dalam
> bahasa Inggris istilah tsb tidak lagi populer, dan dipakai istilah "black"
> atau African American, atau asal negerinya misalnya dibilang I'm Somalian,
> I'm Ethiopian etc  kalau pakai istilah negro sudah kurang populer dan
> mungkin  bisa dianggap agak menghina seperti kata "nigger".
> 
> Orang Indonesia di Malaysia dibilang "Indon", istilah ini katanya
> mempunyai arti negatif dalam pengertian di Malaysia, jadi seperti di Kanada 
> ada
> istilah "Pakis" untuk orang Pakistan dan India.
> 
> Di koran-koran dan majalah di Indonesia sekalipun istilah resmi Tiongkok
> dan orang Tionghoa, tetapi masih saja ada yang pakai istilah Cina.  Untuk
> supaya tidak banyak report sebaiknya pakai saja istilah resmi. Atau
> bagaimana?
> 
>   ----- Original Message ----- 
>   From: danarhadi2000 
>   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
>   Sent: Monday, September 29, 2008 8:32 AM
>   Subject: [budaya_tionghua] Re: VOA sudah tidak menggunakan kata Cina
> 
> 
>   --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Edith Koesoemawiria" 
>   <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   >
>   > Dear Dr Irawan,
>   > 
>   > kalau kata China dianggap menhina, mengapa China Airlines namanya 
>   begitu?
>   > 
>   > Apakah rasa "tersinggung" ini hanya muncul pada mereka yang keluar 
>   dari China?
>   > 
>   > Sedangkan bagi2 orang di negara itu, yang mengalami pengembangan 
>   nama itu
>   > bagi mereka sendiri, menggunakan kata China tidak membawa stigma 
>   macam2?
>   > 
>   > salam, Edith
>   > 
>   > 
> 
>   *** Sebagai Non Tionghoa saya ingin bertanya, jujur niihhh: apakah 
>   makna China dalam kata China Airlines, atau istilah China yang 
>   dipakai dalam bahasa Inggris, seperti China Town, Chinese Restaurant, 
>   etc SAMA dengan makna kata Cino di negara tercinta?
> 
>   Waktu saya dengan Bian Koen misuh misuh waktu pimpin demo PMKRI dan 
>   KAMI di kedutaan RRT tahun 65aan akhir " dasar Cino!", saya - as Non 
>   Chinese - ikut merasakan nuansa penghinaan tuh. Anda tidak?
> 
>   Saya dengar tukang bajaj sedang baca koran tahun 98an, lalu komentar 
>   enteng " ahh biar deh diperkosa tu amoy amoy cina". Anda bahagia 
>   mendengarnya?
> 
>   Salam
> 
>   danardono
> 
> 
> 
>    

Reply via email to