Bung David Kwa, Bung Fy Zhou dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Cuma nimbrung dikit ajah ya.

Mungkin batas usia optimum belajar bahasa tidak bisa dikatakan 10 tahun
atau 5 tahun, hanya secara purata (rata-rata) saja dikatakan demikian. Se-
bab rasanya tingkat akseptasi, penerimaan setiap individu itu berbeda-be-
da. Setiap individu bisa dikatakan unik. 

Pengaruh luar juga penting, kalau si guru bisa membuat si murid tertarik,
tentu si murid bisa belajar dengan baik dan benar. Kalau lingkungan tidak
mendukung, tentu belajar segiat apapun tidak akan menghasilkan apa-2.
Contohnya, kalau anak belajar bahasa Inggris di sekolah dan les, sampai
di rumah semua orang hanya berbicara bahasa lokal (Jawa atau Sunda), ya 
tentu akan sulit bagi anak-anak untuk melancarkan bahasa Inggris-nya.

Saya jadi ingat, ini cuma pengalaman pribadi, tidak bisa dijadikan contoh
acuan yang sahih. Anak saya dengan sukarela minta les Hanyu. Dapat gu-
ru seorang lao-she yang lumayan fasih berbicara walau bukan native da-
ri negeri Tiongkok. Anak saya rajin dan mau belajar sendiri, umur sekitar
10-11 tahun. Saya ajak bicara lumayan pas lafalnya. Pas berangkat ke Si-
ngapura, tinggal di asrama sekamar dengan anak-anak native dari Tiong-
kok. Saya sih sudah senang ajah, dia bisa praktek bicara Hanyu toh? Eh,
alih-alih dia punya kesempatan baik, malahan berbalik arah: dia ndak 
mau nerusin belajar bahasa Hanyu. Mengapa? Kesannya terhadap anak-2
native itu sangat menyebalkan, katanya. Dia ndak suka ama itu anak-2,
maka dia lantas 'mogok' ndak mau meneruskan belajar lagi. 

Begitu ajah sih ya kira-kira.

Salam makan enak dan sehat,
Ophoeng
BSD City, Tangerang

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "David Kwa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:>

Yang saya dapat, batas usia ideal belajar bahasa malah lebih muda 
lagi, yakni sampai umur lima tahun! Jadi, kalau mau mengajari anak 
bahasa apapun, kita memang harus bertindak sedini mungkin. Jika hal 
itu kita lakukan, setidaknya, apabila diperoleh guru yang mampu 
melafalkan bunyi-bunyi suatu bahasa dengan baik―sedapat mungkin 
native speaker―maka lafal (pronunciation)-nya si anak pun kelak akan 
sebaik gurunya tersebut. Dan pasti ia akan lebih baik daripada kita-
kita ini, yang baru belajar setelah melewati usia kritis. Oleh sebab 
itu baik juga ada sekolah-sekolah yang mengajarkan bahasa Tionghoa 
dan Inggris sejak usia balita. Yang penting, sang guru harus mampu 
melafalkan dengan baik bahasa yang ia ajarkan. Kalau tidak, akan 
rusaklah lafal si balita tadi, seperti gurunya tersebut. Bila ia 
sudah dikenalkan sejak dini dengan bahasa itu, rasanya tidak ada 
lagi kata "sulit" dalam kamus belajar bahasa. Begitu bukan?
 
Kiongchiu,
DK
 
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]:
 
Saya dengar ada masa emas dalam belajar bahasa, mungkin sampai umur 
10. maka sebaiknya di usia sekolah dasar dimanfaatkan sebaik2nya 
untuk belajar bahasa asing.agar gampang masuk. pelajaran bhs Inggris 
di sekolah Indonesia dulu diajarkan mulai SMP, ini sudah agak telat, 
maka hasilnya jelek. 
 
ZFy?



Kirim email ke