benar sekali yang dikatakan saudara Liang U, KPH bisa dibilang
Tionghoa turunan Indo yang tidak begitu paham bahasa mandarin, tapi
saya salut walaupun seperti itu, namun imajinasinya dalam membuat
karya cersil hebat juga, Kalau sesepuh Jin Yong, Khulung, Liang Yi
Sheng kan orang china disana, tentu saja pengetahuan budaya mereka
lebih mendetil, apalagi seperti JinYong yang merupakan prof yang
sangat paham tentang kebudayaan China.

Soal menerjemahkan film, buku, teks, sebaiknya kita berusaha
menerjemahkan hampir mendekati teks aslinya, apalagi bahasa mandarin
banyak menggunakan Chengyu yang bisa merangkum perkataan yang begitu
panjang menjadi ringkas dengan 4 huruf saja. Misalnya dalam
menerjemahkan komik, saya selalu menyesalkan tak bisa menerjemahkan
secara akurat sesuai teks karena keterbatasan dari balon kalimat.
Namun jika ada pepatah atau istilah yang terasa janggal jika
diterjemahkan secara harafiah ke dalam bahasa indo, maka penerjemah
harus pintar2nya mencari peribahasa indonesia yang artinya sama dengan
chengyu, sampai sekarang pun saya masih terus belajar dan berusaha
memperkaya kosa kata bahasa indo dan mandarin karena tuntutan dari
bidang pekerjaan saya

dea

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, liang u <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Maaf sdr Alfonso, 
> 
> Kho Ping Ho mengarang sendiri cerita silat bukan terjemahan, yang
terjemahan dan populer adalah OKT dan Gan KL. Oleh karena itu tidak
semua orang senang karya Kho Ping Ho, terutama yang mengenal budaya,
sejarah dan ilmu bumi Tiongkok, karena mereka bisa melihat kekurangan
pengetahuan Kho dalam hal ini. Beda dengan Jin Yong dan Liang Yusheng
yang karyanya banyak diterjemahkan OKT dan Gan KL, sampaipun nama-nama
tempat yang disebut dalam karangannya benar-benar ada, dan situasi
iklimnya semua sama dengan dalam cerita. Jadi meskipun ceritanya
fiktif, latar belakang sejarah, budaya, tempat dan faktor ilmu buminya
benar adanya.
> Ada rekan kita yang sering menelusur tempat-tempat yang menjadi tema
dalam ceritanya. Seperti Gan Bun Kuan,  To Hoa To dll. 
> Salam
> Liang U
> 
> 
> 
> --- On Sat, 10/25/08, liang u <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> From: liang u <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Saturday, October 25, 2008, 1:40 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>     
>             Bung Alfonso
> 
> Terima kasih atas komentar anda, mengenai kata fanzheng yang saya
maksud bukan fangzhen yang berarti pedoman, tapi 反正。Tentu saja
semua bahasa bisa diterjemahkan asal mengerti, tapi jiwanya bisa
hilang. Hal ini semua penerjemah tahu, apa itu yang disebut loss in
translation, sehingga satu kata bahasa asing terpaksa diterjemahkan
menjadi beberapa kata. Fanzheng misalnya: Ni bu yong ji, fanzheng
meiyou zhongyao de shi. 你不ç"¨æ€¥ï¼Œåæ­£æ²¡æœ‰é‡è¦çš„事。
> 
> Kesimpulan anda saya setuju, bahasa itu mudah,maka saya katakan anak
umur 6 tahun di Beijing bisa Mandarin, di Jakarta bisa bahasa
Indonesia, di London bisa bahasa Jepang dll. Tapi tidak ada umur 6
tahun yang bisa fisika nuklir. Jadi kesimpulan saya sama dengan anda,
bahasa itu mudah, termasuk Mandarin asal diberi lingkungan yang
memadai., minimal sering bicara, sering
>  menulis, sering mendengar dan sering bercakap. 
> Setuju? 
> 
> Sekali lagi terima kasih atas komentarnya. 
> Salam
> Liang U
> 
> --- On Sat, 10/25/08, Alfonso <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:
> From: Alfonso <[EMAIL PROTECTED] com>
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Date: Saturday, October 25, 2008, 6:25 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>     
>             Alfonso: Bung Liang U, yang Anda tulis di bawah itu
pinyin yang 
> 
> benar adalah "fangzhen" bukan "zheng". Zhen = jarum. Fangzhen 
> 
> artinya pedoman.
> 
> 
> 
> Juga "cengli" dalam Mandarinnya adalah "qingli". Cengli artinya 
> 
> masuk akal, bukan ga tau aturan. Arti terakhir ini sudah berubah 
> 
> arti sejak di Indonesia. Jadi kalau kamu bilang 'bo cengli" 
> 
> (Mandarinnya: wu qingli), itu artinya tidak masuk akal.
> 
> 
> 
> Saya ambil 1 contoh lagi kata Hokkien yang di Indonesia juga 
> 
> berbelok artinya: Kongkow/Kongko. Apa artinya? Iya, di Indonesia 
> 
> kita tahu arti kongkow adalah ngobrol. Padahal yang benar arti 
> 
> kongkow adalah bercerita. Mandarinnya "jiang gu(shi)". Ngobrol dan 
> 
> bercerita itu tidak sama. Kalau ngobrol itu percakapan 2 arah. Kalau 
> 
> bercerita itu didominasi oleh 1 orang yang bercerita. Misal dulu 
> 
> saat saya SD ada kaset tape, namanya Sanggar Cerita. Di situ dia 
> 
> bercerita, misal tentang Malin Kundang mencuri kolor tetangga. 
> 
> Itulah namanya Kongkow.
> 
> 
> 
> Saya sampai saat di www.everydaymandari n.com masih aktif jadi 
> 
> penerjemah film Mandarin ke Indonesia di beberapa production house 
> 
> dan stasiun TV. Terjemahannya yang gampang-gampang aja Bung. Tidak 
> 
> perlu dipersulit dengan bahasa yang aneh-aneh. Kalau terjemahannya 
> 
> sederhana alias bahasa sehari-hari, orang juga bisa mengerti.:) Satu 
> 
> dua kata lewat, juga ga masalah. Orang masih bisa terima asal alur 
> 
> cerita/isi surat masih dimengerti. Tony Blair (eks PM Inggris) aja 
> 
> pernah tulis kata "tomorrow" jadi "toomorrow). Dan besoknya, media 
> 
> semua mengganti namanya jadi Toony Blair. ^^
> 
> 
> 
> Semua bahasa bisa diterjemahkan asal tahu cara yang benar. Kalau ga, 
> 
> mana mungkin buku silat Kho Ping Ho bisa mencetak best-seller di 
> 
> Indonesia. Itu kan semua terjemahan, dan hasilnya dimengerti oleh 
> 
> banyak penggemar Indonesia. Saya sendiri ga pernah baca buku Kho 
> 
> Ping Ho.
> 
> 
> 
> Alfonso
> 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u <liang_u@ > wrote:
> 
> 
> 
> > Contohnya kata fanzheng (æâ€"¹é'ˆï¼‰dalam Mandarin sulit 
> 
> diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Kalau dihilangkan, jiwa dan 
> 
> maksud penulis hilang. Ini yang disebut "kehilangan dalam 
> 
> penerjemahan. " Seorang teman kerja saja, ingin tahu cengli (dialek 
> 
> Hokkian) itu apa? Teman-teman kerjanya yang sering menggunakan kata 
> 
> bo cengli (tidak cengli) tidak ada yang bisa menerangkan dengan 
> 
> jelas, sampai ia akhirnya karena sering mendengar timbul feelingnya, 
> 
> dan mengerti.  Ada yang mengatakan bo cengli tidak mengikuti 
> 
> aturan. Tapi coba ucapkan, akan terasa beda jiwa bahasanya, demikian 
> 
> juga artinya agak menyimpang  Fanzheng lebih sulit lagi.
>


Kirim email ke