pagi All,
Boleh share ya, tp jgn dianggap SARA lho...
Menurut saya, Imlek di Indonesia nuansa keagamaannya lebih diangkat
dalam setiap perayaan Imlek, daripada pengakuan pada identitas
kebudayaan/ kultur. Walau menurut yang merayakan ini adalah suatu
system penanggalan yang dipergunakan dari Tiongkok kuno (2699 SM),
hingga kini yang bernama China.

Pernah saya baca, hari raya Imlek ini merupakan hari bersejarah bagi
umat Kong Hu Cu untuk memperingati kelahiran nabi besar mereka. Kurang
lebih sama dengan Islam atau Nasrani.
Jadi-sebenernya harus diakui bahwa Imlek adalah bagian dari perayaan
agama Kong Hu Cu (berbagai pendapat menolak bahwa Imlek bukan perayaan
agama).

Yang sampai sekarang masih mengganjal saya, sekiranya memang Imlek
merupakan perayaan tahun baru bagi masyarakat Tionghoa (Cina),
bukankan ada perlakuan yg berbeda terhadap warga negara. Apakah ada
hari libur untuk warga India, kenapa tidak ada hari libur saat tahun
baru Jawa, Batak dan etnis lainnya?
Sekiranya ini lebih ke perayaan agama, apakah agama Kong Hu Cu sudah
diakui di Indonesia?

Saya melihat bahwa saat ini masyarakat Tionghoa di Indonesia saat ini
"memperlihatkan" diri yang berlebihan, apakah karena selama ini
terkekang?. Dan terlalu euforia dalam menerima kebebasan yang
diberikan.. biasa aja kali..

Maaf klu kurang berkenan and xiexie!

Selamat Hari Raya Imlek ke-2560, semoga sukses bersama Kerbau Mas.

Erizon/ JKT

Kirim email ke