Wuiihh.. rame.. ikutan duoong..
Pertama2 mohon maaf, saya baru baca beberapa email.. jadi gak ikutin diskusinya 
dari awal..

Cuma mo bagi info ajah..
Beberapa tahun lalu, saya pernah dengar langsung wawancara pak Kwik di salah 
satu radio swasta di Jakarta
Pak Kwik cerita di wawancara tersebut..
sewaktu beliau menjabat sebagai menko ekuin.. beliau pernah menugaskan staffnya 
ke Pertamina, minta data2 ttg BBM..
Yah tentunya bukan cuma data banyak nya produksi BBM atau sejenisnya.. tapi 
data ttg "duit" BBM,
intinya apakah benar pemerintah rugi.. dan BBM harus naik..???

Walahh.. menurut pak Kwik.. staff nya dilempar sana sini.. padahal itu staff 
utusan menko, bapak2..
welehh.. segitu hebatnya birokrasi kita yah... ternyata seorang MENKO EKUIN.. 
bukan tidak mau, tapi tidak mampu menembusnya
Dalam hal ini saya bukan mengecilkan pak Kwik.. Tapi justru lebih menyoroti 
"parah"nya mafia perminyakan kita
Kebetulan saya sendiri bekerja di bidang yang banyak terkait dengan dunia 
perminyakan di indonesia
Yang saya sendiri dengar.. lihat.. dan rasakan.. sudah bikin merinding.. 
ternyata keadaan sebenarnya LEBIH bikin "merinding" lagi...
lha gimana gak merinding, kalo staff utusan MENKO EKUIN aja di pingpong kiri 
kanan..

Sebagai tambahan.. pak Kwik menambahkan dalam wawancara tersebut..
pak Kwik pernah meminta "kenalan"nya yang bekerja di perusahaan konsultan 
berkaliber international yg berkantor di Jakarta
tujuannya untuk audit pertamina... setelah "kenalan"nya setuju.. diadakan lah 
kunjungan ke Pertamina..
bla..bla.. bla.. tidak berapa lama, "kenalan"nya tersebut balik ke pak Kwik, 
dan mengatakan "Sori, pak Kwik, order ini saya tolak ajah..."

HUHAHAHAA.. silahkan anda berasumsi sendiri... kalo saya terus terang udah 
kebayang apa yg terjadi...
Julukan "Raja Minyak" itu bukan omong kosong pak... asal tahan aja hadapi mafia 
perminyakan..

Buat orang2 seperti saya yang "sedikit banyak" tahu situasi bisnis itu.. cerita 
pak Kwik tidak mengejutkan..
hanya saja tidak menyangka separah itu...
Percaya deh Bapak2.. RI-1 aja belum tentu bisa segampang itu.. karena 
melibatkan "kekuatan" yang bukan cuma dari dalam negeri..
Tapi bukan berarti tidak mungkin.. yang jelas.. butuh waktu, dan yang penting 
Kemauan kuat..

Salam,
Ronald
Many people think how they can change the world, only few who think how to 
change themselves.. 


http://www.jimmintarja.com 




________________________________
From: Ophoeng <opho...@yahoo.com>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, February 25, 2009 10:10:32 PM
Subject: [budaya_tionghua] Ada Istilah Bu-tong-pay-nya, Nih! (Was KKG???)


Bung ABS dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Nimbrung dikit numpang lewat doang ya....

mBaca diskusi dengan topik KKG (semula saya kira KKG = Kelompok Kompas Gramedia)
nampak seru banget. Saya terutama fokus pada posting Bung ABS.

Menjawab pertanayaan anda, kalau ndak bisa disebut Muna, Munafik, juga ndak pas
disebut Hipokrit, ada istilah Bu-tong-pay, eh, Bu-tong-fa (= basa sehari-hari 
toh?)
untuk itu, yakni NATO - No Action Talk Only.

Mungkin NATO lebih tepat 'kali ya? Lha, teriak-teriak terus tapi ndak 
kerja-kerja, jeh!

Salam makan enak saja,
Ophoeng
BSD City, Tangerang Selatan

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Akhmad Bukhari Saleh" <absa...@... > 
wrote:
>
> > Yg paling mungkin: kkg tak mampu mendobrak 
> > pembangkangan birokrasi.
> > Krn birokrat di bawah menteri tak mudah dipecat! 
> 
> ------------ --------- --------- --------- -----
> 
> Ya itu dia maksud saya!
> Kalau menghadapi pembangkangan bawahan, bukannya bertindak misalnya dengan 
memutasi jabatan, atau kalau tidak sanggup lalu jantan minta mundur, melainkan 
malahan 
teriak-teriak di luar, itu istilahnya apa ya?
> 
> Saya terima salah deh, istilahnya bukan "munafik"! Tetapi istilah yang pas 
> apa ya? 
"Muna"? "Hipokrit"? Atau tolong, barangkali di Putonghoa/Guoyu ada istilahnya 
yang 
tepat?
> 
> Wasalam.
> 
> ------------ --------- --------- --------- --------
> 
> ----- Original Message ----- 
> From: zho...@... 
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
> Sent: Friday, February 20, 2009 1:31 AM
> Subject: Re: KKG??? (Re: [budaya_tionghua] Re: Jualan BBM, Pemerintah Untung 
> Rp 1,3 
Trilliun=>Agoeng_ set)
> 
> 
> Yg paling mungkin: kkg tak mampu mendobrak pembangkangan birokrasi.
> Krn birokrat di bawah menteri tak mudah dipecat! Lain dng swasta, begitu tak 
> mampu 
lansung phk.
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> 
> ------------ --------- --------- --------- --------- --------- -
-----------
> From: "Akhmad Bukhari Saleh" 
> Date: Fri, 20 Feb 2009 00:58:20 +0700
> To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com>
> Subject: Re: KKG??? (Re: [budaya_tionghua] Re: Jualan BBM, Pemerintah Untung 
> Rp 1,3 
Trilliun=>Agoeng_ set)
> 
> 
> ----- Original Message ----- 
> From: ulysee_me2 
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
> Sent: Thursday, February 19, 2009 10:55 PM
> Subject: KKG??? (Re: [budaya_tionghua] Re: Jualan BBM, Pemerintah Untung Rp 
> 1,3 
Trilliun=>Agoeng_ set)
> 
> > Kwik Gian Gie politisi paling naif, mungkin,
> > tapi munafik? Jelas tidak.
> > Atas dasar apa bilang Kwik Kian Gie munafik, coba?
> 
> Barangkali kata "munafik" kurang pas. Tapi coba Ul-djie sendiri cari 
> istilahnya.
> 
> Ceritanya begini:
> Misalkan saya moderator milis ini. Mempunyai semua wewenang yang diperlukan 
> untuk 
menjaga kebaikan milis ini. Termasuk mem-ban keanggotaan member yang melanggar 
aturan milis.
> Lalu suatu ketika Ul-djie sebagai member mengirim posting yang menurut saya 
melanggar aturan milis.
> Namun saya bukannya mengambil tindakan sesuai wewenang saya, yaitu mem-ban Ul-
djie, melainkan malahan kirim posting-an juga ke milis ini, dan mengirimnya 
berkali-kali, 
yang isinya 'teriak-teriak' mengkritik posting-an Ul-djie, tetapi tetap saja 
tidak bertindak 
apa-apa.
> 
> Kelakuan atau sikap saya yang seperti itu, apa istilahnya tuh?
> Kalau menurut 'vocabulary' saya, yang begitu itu "munafik" namanya. 
> Tapi kalau Ul-djie punya istilah lain yang lebih pas, misalnya "hipokrit", 
> nah begitu 
itulah Kwik Kian Gie!
> 
> - - - - - -
> 
> > Yang pasti Kwik Kian Gie banyak teriak
> > soal "istilah subsidi" yang disalahkaprahkan,
> > atau di misslead kan secara sengaja maupun tidak
> > oleh pemerintah. 
> 
> Tapi... Kwik Kian Gie ADALAH Pemerintah, di saat dia teriak-teriak itu!
> Jadi dia men-salah-kaprah- kan atau me-misslead- kan sesuatu, secara sengaja 
> atau 
tidak, lalu dia teriak-teriak di luar, tanpa melakukan suatu pun dalam 
wewenangnya yang 
sangat besar sebagai Pemerintah!
> 
> Kelakuan/sikap yang begitu itu apa namanya (istilahnya) ya?
> 
> 
> Wasalam.
> 
> 
> 
> 
> 
> ------------ --------- --------- --------- --------- --------- -
-----------
> 
> 
> 
> No virus found in this incoming message.
> Checked by AVG - www.avg.com 
> Version: 8.0.237 / Virus Database: 270.11.0/1959 - Release Date: 02/18/09 
> 20:55:00
>





      

Reply via email to