Mudah2an PS bukan Seng Koen didalam Kisah Membunuh Tionghoa (edisi'98), 
sehingga orang Tionghoa yg memilih dia sebagai Tjiang Boen Djin republik mimpi 
5 th y.a.d. tetap memilih PS lagi.
Karena jika benar2 dia Seng Koen, bukan mustahil budaya tionghoa akan punah 
dibumi Nusantara ini.
maaf lotjianpwee masih menyangkut BT lho.
sojah wushu,
Koay Hiap.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad Bukhari Saleh." <absal...@...> 
wrote:
>
> Sudah ada barangkali 100 postings dengan judul ini muncul di milis ini,
> yang tidak memuat hubungan apapun dengan budaya tionghoa.   Pengirimnya
> itu lagi itu lagi, yang hanya sekali lagi membuktikan adanya beberapa
> rekan di milis ini yang 'berani'-nya berdebat politik (atau agama) di
> milis non-politik (atau non-agama). Karena 'ilmu'-nya nggak nyampe untuk
> berdebat di milis yang relevan.   Tetapi posting terakhir ini dikirim
> oleh orang baru dalam keterlibatan pada gejala tersebut di atas. Maka
> kalau sebelumnya saya segan menanggapi, karena yang ditanggapi toh 4 L
> (lu lagi lu lagi), tetapi sekarang sih bolehlah menanggapi. Yaitu dengan
> minta dihentikan saja diskusi yang seanteronya Joko Sembung Bawa Golok
> dengan budaya tionghoa ini...   Wasalam.
> 
> 
> ========================================
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, rio setiawan <riobembo@>
> wrote:
> >
> > HIDUP MEGA-PRABOWO hehehehehe. PDI Perjuangan boleh jadi pernah salah
> di era 1999-2004, tapi kyknya ga perlu diperuncing deh. Soalnya yg
> dibicarakan kan di ranah politik. Di ranah itu ga ada teman yang abadi n
> juga musuh yang abadi. Artinya, ketika masyarakat sibuk saling
> menyalahkan keputusan partai n para elit partai, sebetulnya itu adalah
> bagian dari penggiringan opini publik yang dibuat para elit parpol
> lainnya untuk mencitrakan partainya lebih baik dari partai lawannya.
> >
> > Saya cuma ingin sekadar mengingatkan kembali, saat Megawati menjadi
> Presiden yg menjadi menjadi ajudannya adalah Pramono Edhie Wibowo yang
> tidak lain adalah adik dari Ani Yudhoyono yang berarti juga adik ipar
> Presiden SBY. Trus, saat reformasi lalu, tokoh-tokoh politik yang
> mengusung deklarasi ciganjur terdapat nama Amien Rais yang sekarang
> mendukung SBY.
> >
> > Saat reformasi dulu Prabowo juga dikabarkan sudah berada di Istana dan
> akan melakukan kudeta, tapi mendapat tentangan keras dari Wiranto yg
> saat itu menjadi Pangab. Sekarang, keduanya akrab dan saling hormat
> ketika bertemu. Nah tentang soal elit dan kader partai yang suka pindah
> gerbong, itu sudah menjadi bagian dari dinamika politik. Ga usah
> dipersoalin. Orang kerja aja bisa pindah kok. Pemain bola profesional
> juga begitu. Buktinya Kaka pindah dari Milan ke Madrid n CR7 dari MU ke
> Madrid. hehehehe, ngawur ga ya ni statement...
> >
> > Bay de way eni way bus way, piss lah Indonesia.
> >
> > --- On Tue, 6/23/09, gsuryana gsuryana@ wrote:
> >
> >
> > From: gsuryana gsuryana@
> > Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto
> dengan Kalangan Tionghoa
> > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Date: Tuesday, June 23, 2009, 10:59 PM
> >
> >
> > Lho aku tidak membela mati mati an kesalahan PDI-Perjuangan di masa
> lalu.(
> > aku sudah jelaskan bahwa kesalahan di periode 1999-2004 harus
> diketahui
> > sebabnya, dari situ bisa dibuat satu kesimpulan untuk diperbaiki
> dimasa
> > depan, dan perbaikan masih terus berlanjut sampai sekarang, biarpun
> ada
> > Pilpres, bukan berarti kader partai melupakan hal hal yang bersifat
> > prinsipil, semisal team pemenangan Pilpres, bila sebelumnya dipegang
> oleh
> > Pramono dan Cahyo., sekarang sudah dipegang oleh pak Theo S, dimana
> pak Theo
> > sendiri biarpun beberapa saat bisa bersebrangan dengan keputusan
> partai,
> > akan tetap mengikuti aturan main partai, dan ketika ditunjuk menjadi
> kepala
> > team sukses pilpres, maka pak Theo pun menjalankan tugas dan
> fungsinya,
> > sesuai dengan perintah partai.
> > Bila semua kader partai memiliki pola pikir sedikit beda kemudian
> keluar
> > dari partai, apa jadinya perkembangan partai di Indonesia ?
> >
> > Yang mau tidak mau aku ikuti adalah keputusan partai sebagai sebuah
> > intituisi, dimana bila keputusan partai tidak sesuai dengan hati
> nurani,
> > pilihannya adalah tidur panjang sampai Kongres berlangsung, dan bisa
> juga
> > pindah partai ( pilihan yang keliru tentunya karena bisa disebut kutu
> loncat
> > .)
> >
> > Kesalahan partai di 1999-2004 sudah terjadi dan sudah di amin i, dan
> di 2004
> > sd 2009 perbaikan sudah dan sedang terus berlangsung sampai saat
> ini,itu
> > sebabnya di Pilkada PDI-Perjuangan banyak memenangkan Pilkada,  dan
> akan
> > menjadi lebih runcing di 2010.
> > Mesin partai yang benar benar bisa bekerja secara real, bisa dibilang
> hanya
> > ada 2 partai, PDI-Perjuangan dan PKS, dan selama keputusan partai
> sudah
> > keluar mau tidak mau semua kader harus mengikutinya, bila memang tidak
> > setuju tinggal memilih tidur.
> >
> > sur.
> > ----- Original Message -----
> > From: zhoufy@
> >
> > > Kang Sur,
> > >
> > > Jika anak anda marah atas keputusan anda dan mengancam akan
> meninggalkan
> > > rumah, anda tentu berusaha dng segala cara menjelaskan alasan anda
> untuk
> > > membuat keputusan anda diterima.
> > > Jika anak anda tetap tdk menerima dan akhirnya benar2 meninggalkan
> rumah.
> > > Di kemudian hari  apa yg dpt anda perbuat untuk menarik kembali dia
> > > pulang? Tentu bukan tetap membuat pembelaan mati2an terhadap
> keputusan
> > > anda di masa lalu kan?
> > > Saya khawatir, jika tim kampanye megawati mengambil sikap seperti
> anda yg
> > > mati2an membela keputusan salah di masa lalu, rakyat yg kecewa
> takkan
> > > kembali! Mereka tentu berpikir: megawati masih seperti yg dulu, tak
> ada
> > > koreksi sikap dan langkah! Tolong renungkan..
>


Kirim email ke