Sudah ada barangkali 100 postings dengan judul ini muncul di milis ini,
yang tidak memuat hubungan apapun dengan budaya tionghoa.   Pengirimnya
itu lagi itu lagi, yang hanya sekali lagi membuktikan adanya beberapa
rekan di milis ini yang 'berani'-nya berdebat politik (atau agama) di
milis non-politik (atau non-agama). Karena 'ilmu'-nya nggak nyampe untuk
berdebat di milis yang relevan.   Tetapi posting terakhir ini dikirim
oleh orang baru dalam keterlibatan pada gejala tersebut di atas. Maka
kalau sebelumnya saya segan menanggapi, karena yang ditanggapi toh 4 L
(lu lagi lu lagi), tetapi sekarang sih bolehlah menanggapi. Yaitu dengan
minta dihentikan saja diskusi yang seanteronya Joko Sembung Bawa Golok
dengan budaya tionghoa ini...   Wasalam.


========================================


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, rio setiawan <riobe...@...>
wrote:
>
> HIDUP MEGA-PRABOWO hehehehehe. PDI Perjuangan boleh jadi pernah salah
di era 1999-2004, tapi kyknya ga perlu diperuncing deh. Soalnya yg
dibicarakan kan di ranah politik. Di ranah itu ga ada teman yang abadi n
juga musuh yang abadi. Artinya, ketika masyarakat sibuk saling
menyalahkan keputusan partai n para elit partai, sebetulnya itu adalah
bagian dari penggiringan opini publik yang dibuat para elit parpol
lainnya untuk mencitrakan partainya lebih baik dari partai lawannya.
>
> Saya cuma ingin sekadar mengingatkan kembali, saat Megawati menjadi
Presiden yg menjadi menjadi ajudannya adalah Pramono Edhie Wibowo yang
tidak lain adalah adik dari Ani Yudhoyono yang berarti juga adik ipar
Presiden SBY. Trus, saat reformasi lalu, tokoh-tokoh politik yang
mengusung deklarasi ciganjur terdapat nama Amien Rais yang sekarang
mendukung SBY.
>
> Saat reformasi dulu Prabowo juga dikabarkan sudah berada di Istana dan
akan melakukan kudeta, tapi mendapat tentangan keras dari Wiranto yg
saat itu menjadi Pangab. Sekarang, keduanya akrab dan saling hormat
ketika bertemu. Nah tentang soal elit dan kader partai yang suka pindah
gerbong, itu sudah menjadi bagian dari dinamika politik. Ga usah
dipersoalin. Orang kerja aja bisa pindah kok. Pemain bola profesional
juga begitu. Buktinya Kaka pindah dari Milan ke Madrid n CR7 dari MU ke
Madrid. hehehehe, ngawur ga ya ni statement...
>
> Bay de way eni way bus way, piss lah Indonesia.
>
> --- On Tue, 6/23/09, gsuryana gsury...@... wrote:
>
>
> From: gsuryana gsury...@...
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto
dengan Kalangan Tionghoa
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Tuesday, June 23, 2009, 10:59 PM
>
>
> Lho aku tidak membela mati mati an kesalahan PDI-Perjuangan di masa
lalu.(
> aku sudah jelaskan bahwa kesalahan di periode 1999-2004 harus
diketahui
> sebabnya, dari situ bisa dibuat satu kesimpulan untuk diperbaiki
dimasa
> depan, dan perbaikan masih terus berlanjut sampai sekarang, biarpun
ada
> Pilpres, bukan berarti kader partai melupakan hal hal yang bersifat
> prinsipil, semisal team pemenangan Pilpres, bila sebelumnya dipegang
oleh
> Pramono dan Cahyo., sekarang sudah dipegang oleh pak Theo S, dimana
pak Theo
> sendiri biarpun beberapa saat bisa bersebrangan dengan keputusan
partai,
> akan tetap mengikuti aturan main partai, dan ketika ditunjuk menjadi
kepala
> team sukses pilpres, maka pak Theo pun menjalankan tugas dan
fungsinya,
> sesuai dengan perintah partai.
> Bila semua kader partai memiliki pola pikir sedikit beda kemudian
keluar
> dari partai, apa jadinya perkembangan partai di Indonesia ?
>
> Yang mau tidak mau aku ikuti adalah keputusan partai sebagai sebuah
> intituisi, dimana bila keputusan partai tidak sesuai dengan hati
nurani,
> pilihannya adalah tidur panjang sampai Kongres berlangsung, dan bisa
juga
> pindah partai ( pilihan yang keliru tentunya karena bisa disebut kutu
loncat
> .)
>
> Kesalahan partai di 1999-2004 sudah terjadi dan sudah di amin i, dan
di 2004
> sd 2009 perbaikan sudah dan sedang terus berlangsung sampai saat
ini,itu
> sebabnya di Pilkada PDI-Perjuangan banyak memenangkan Pilkada,  dan
akan
> menjadi lebih runcing di 2010.
> Mesin partai yang benar benar bisa bekerja secara real, bisa dibilang
hanya
> ada 2 partai, PDI-Perjuangan dan PKS, dan selama keputusan partai
sudah
> keluar mau tidak mau semua kader harus mengikutinya, bila memang tidak
> setuju tinggal memilih tidur.
>
> sur.
> ----- Original Message -----
> From: zho...@...
>
> > Kang Sur,
> >
> > Jika anak anda marah atas keputusan anda dan mengancam akan
meninggalkan
> > rumah, anda tentu berusaha dng segala cara menjelaskan alasan anda
untuk
> > membuat keputusan anda diterima.
> > Jika anak anda tetap tdk menerima dan akhirnya benar2 meninggalkan
rumah.
> > Di kemudian hari  apa yg dpt anda perbuat untuk menarik kembali dia
> > pulang? Tentu bukan tetap membuat pembelaan mati2an terhadap
keputusan
> > anda di masa lalu kan?
> > Saya khawatir, jika tim kampanye megawati mengambil sikap seperti
anda yg
> > mati2an membela keputusan salah di masa lalu, rakyat yg kecewa
takkan
> > kembali! Mereka tentu berpikir: megawati masih seperti yg dulu, tak
ada
> > koreksi sikap dan langkah! Tolong renungkan..

Kirim email ke