Yg aneh adalah komentar dari gubernurnya. Saya curiga yg nulis ini wartawan yg 
tdk profesional, salah tangkap atau salah tulis.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: "Lim Wiss" <lim.w...@sea.sojitz.com>
Date: Mon, 5 Oct 2009 16:38:34 
To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
Subject: RE: [budaya_tionghua] Menunggu Izin Keluarga, 50 Warga Pecinan Belum 
Dievakuasi

Bisa jadi tidak ada yang berani menanggung korban reruntuhan.

Kalau sudah ditolong, trus korban mau ditaruh dimana? Tidak mungkin khan
ditaruh ditepi jalan.

Kalau dibawa ke rumah sakit, siapa yang tanggung biaya? 

 

Maklum di Indonesia, jika membantu seseorang benar-benar harus siap keluar
uang selain tenaga.

Kadang orang berpikir dua kali buat bantu korban, bisa jadi pura-pura tidak
melihat dech daripada repot sendiri.

 

Rgds,

Lim Wiss

 

  _____  

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of zho...@yahoo.com
Sent: Monday, October 05, 2009 4:14 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Menunggu Izin Keluarga, 50 Warga Pecinan
Belum Dievakuasi

 

  

Memang ajaib:
Korbannya masih hidup atau sdh mati? Jika ada kemungkinan masih hidup apa
perlu nunggu izin keluarga untuk menyelamatkan? Lantas setelah 7 hari
dipastikan mati ngapain buru2 nyingkirkan reruntuhan sampai hrs ngabaikan
izin keluarga?

Sent from my BlackBerryR
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

  _____  

From: "henyung" <heny...@yahoo.com> 

Date: Mon, 05 Oct 2009 08:47:08 -0000

To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>

Subject: [budaya_tionghua] Menunggu Izin Keluarga, 50 Warga Pecinan Belum
Dievakuasi

 

  

Beritanya aneh ? Kalau keluarganya di dalam timbunan reruntuhan minta ijin
sama siapa ? Masa harapan batas waktu 3 hari sudah lewat, semoga Tian
benar-benar buka mata dan hati kali ini.

Hormat saya,

Yongde

http://regional.
<http://regional.kompas.com/read/xml/2009/10/04/19214574/menunggu.izin.kelua
rga.50.warga.pecinan.belum.dievakuasi>
kompas.com/read/xml/2009/10/04/19214574/menunggu.izin.keluarga.50.warga.peci
nan.belum.dievakuasi

Menunggu Izin Keluarga, 50 Warga Pecinan Belum Dievakuasi
KOMPAS/YURNALDI
Ilustrasi
/

Minggu, 4 Oktober 2009 | 19:21 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Yurnaldi

PADANG, KOMPAS.com - Puluhan warga Kelurahan Belakang Pondok, kawasan
Pecinan di Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat, yang
terkubur reruntuhan bangunan, dilaporkan belum tersentuh evakuasi. Hal
tersebut karena relawan yang akan melakukan evakuasi masih menunggu izin
keluarga.

"Sampai hari keempat pascagempa, lebih kurang 50 orang warga Pondok yang
terkubur reruntuhan bangunan, belum tersentuh evakuasi," kata Sekretaris
PDI-P Sumatera Barat, Alexander Indra Lukman, dalam laporannya kepada Wakil
Gubernur Sumatera Barat, Marlis Rahman, yang berkunjung ke Posko Baguna
PDI-P Sumbar, Minggu (4/10). Alexander menjelaskan, evakuasi korban
terkendala izin dari pihak keluarga. Relawan tidak berani mengevakuasi,
karena kemungkinan ada barang-barang berharga milik korban.

Mendapat laporan tersebut, Wakil Gubernur Sumatera Barat Marlis Rahman
mengatakan, kemampuan bertahan orang antara 4 sampai 7 hari. Lewat empat
hari kalau tidak minum, maka kemungkinan besar korban akan tewas dan atau
kalau 7 hari tidak makan, juga kemungkinan tewas.

"Jika tidak ada izin dari pihak keluarga, maka jika sudah lewat 7 sampai 10
hari, tim evakuasi akan membersihkan lokasi reruntuhan," katanya.




Kirim email ke