----- Original Message ----- From: zho...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, October 07, 2009 3:24 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] buatan Tiongkok
> Mereka membedakan China dng Cina. "Mereka" itu siapa? Sebagian orang Tionghoa di Indonesia? Kalau pemerintah RRT sendiri pasti tidak. Di Malaysia mereka tidak bedakan tuh "china" dengan "cina". Dan memang secara maknawi tidak ada beda. Adanya beda secara pelafalan saja. - - - - - - - > Orang yg ngerti bhs inggris pasti akan mengucapkan > China menjadi caina > orang indonesia yg tak terpelajar memang > mengucapkan china menjadi cina > terserah pak Abs cs mau milih menjadi > orang indonesia yg mana? Kalau membedakan secara pelafalan, 'caina' dengan 'cina', ya tentu saja dong! Namanya juga lagi ngomong bahasa Inggris. Tetapi kalau yang ngerti bahasa Perancis, ya mengucapkan pelafalannya "sinoa". Kalau yang ngerti bahasa Italia, ya mengucapkan pelafalannya "cina". Kalau yang ngerti bahasa Spanyol, ya mengucapkan pelafalannya "sina". Kalau yang ngerti bahasa Belanda, ya mengucapkan pelafalannya "syina" Namun semuanya sama saja, maksudnya ya mau mengucapkan "cina" juga! Sama saja seperti kita melafalkan "jepang" dalam bahasa Indonesia, tetapi yang ngerti bahasa Inggris melafalkannya "jepen", yang ngerti bahasa Perancis melafalkannya "syapong", namun ya sama saja, semuanya mau mengucapkan "jepang" juga. Sama saja seperti kita melafalkan "indonesia" dalam bahasa kita sendiri, tetapi orang Arab melafalkannya "andonisia", orang Perancis melafalkannya "angdonisie", orang-orang di Tiongkok melafalkannya "yindinisiya", malah suka main singkat "yinni" saja, tetapi ya sama saja, semuanya mau mengucapkan "indonesia" juga. Ha ha ha, jadinya jelas nih, yang tak terpelajar itu siapa!! - - - - - - - > Suatu saat nanti secara resmi china > juga akan diganti dng istilah zhongguo Mengapa mesti "suatu saat nanti"!? Kata siapa ini?? Koq seperti katanya kitab suci yang menjanjikan kehidupan surgawi suatu saat nanti, entah kapan... Bukankah kata "中國" sudah ada ribuan tahun, dan transliterasi Latin-nya ("cungkuo" lalu "zhungguo") sudah ada ratusan tahun!! Jadi menunggu apa? Erik-heng bilang menunggu kalau dengan Taiwan sudah bersatu kembali. Padahal justru pemerintah RRT paling bersikukuh tidak akan sekali-kali mau mengakui adanya pemisahan antara Tiongkok daratan dengan Pulau Taiwan. Yang menurut saya pun prinsip yang benar. Maka tidaklah mungkin mereka menjilat ludahnya sendiri dengan mengkaitkan suatu milestone nasional dengan keterpisahan Mainland-Taiwan. Lihat saja, menyelenggarakan Olimpiade kan tidak menunggu menyatunya Taiwan! Kontingen Taipei pun bisa ikut kejuaraan-kejuaraan dunia di Mainland koq! Apalagi ganti nama, mosok musti nunggu Taiwan? Omong kosong... Jadi menunggu apa? Wasalam. =================================== ----- Original Message ----- From: zho...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, October 07, 2009 3:24 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] buatan Tiongkok Mereka membedakan China dng Cina. Jika pak Abs cs tetap tdk bisa atau tdk mau membedakannya, ya terserahlah! Orang yg ngerti bhs inggris pasti akan mengucapkan China menjadi caina, orang indonesia yg tak terpelajar memang mengucapkan china menjadi cina, terserah pak Abs cs mau milih menjadi orang indonesia yg mana? Suatu saat nanti secara resmi china juga akan diganti dng istilah zhongguo. Tunggu saja. Untuk tahap sekarang, yg jelas tiongkok menolak disebut sbg republik rakyat cina. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT ------------------------------------------------------------------------------ From: "Akhmad Bukhari Saleh" <absa...@indo.net.id> Date: Wed, 7 Oct 2009 14:44:22 +0700 To: <zho...@yahoo.com> Subject: Re: [budaya_tionghua] buatan Tiongkok He he he, saya tidak tanyakan itu. Yang saya tanya kenapa pemerintah RRT menyebut nama negaranya "cina" kalau berbahasa asing (tentu dengan berbagai ragamnya, "china" kalau bah. Inggris, "chinoi" kalau bah. Perancis, "cina" kalau bah. Melayu). Kenapa bukan "中國" dalam transliterasi huruf Latinnya? Kan sudah ada transliterasi Latin untuk "中國" itu, yaitu "zhungguo". . Begitu juga kenapa industrialis Cina menyebut nama negaranya "cina" kalau memberi label berbahasa asing pada produknya, "made in china" atau "made by china". Kenapa bukan "made in "中國" atau "made in zhungguo"? Apakah kalau sudah berbahasa asing maka penghinaan yang dtimbulkan kata "cina" sehubungan pembantaian Nanking lalu dianggap tidak ada? Ataukah memang tidak ada? Wasalam. ----- Original Message ----- From: zho...@yahoo.com To: Akhmad Bukhari Saleh Sent: Wednesday, October 07, 2009 10:22 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] buatan Tiongkok Satu hal yg penting: Saat Rrt akan memulihkan hubungan diplomatik dng Indonesia, dia tidak mau pakai kata "cina"! Dia ingin kembali ke Tiongkok! Hanya karena suharto cs, saya kira termasuk teman2nya Pak Abs, tak mau mengakui kesalahan tempo hari yg sempat mengubah nama tiongkok menjadi cina, dia tetap keberatan memakai republik rakyat tiongkok! Dan karena Rrt tak mau misi pemulihan gagal gara2 istilah, dia mencari jalan tengah pakai China, bukan Cina! Apakah Pak Abs masih tak bisa melihat dng jelas hal ini? Mengapa kok hrs pinjam istilah bhs inggris segala? Mengapa kok tiba2 semua media pakai china saat menunjuk ke Rrt, bukan cina? Nanking memang di Tiongkok. Tapi yg dibantai dan dihina tetap adalah leluhur dan etnis Hua! Kami tdk bisa lepas dari akar kami! Seperti halnya, orang2 jawa suriname tetaplah org jawa, jika org jawa indonesia dihina, dia juga merasa terhina. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT ---------------------------------------------------------------------------- From: "Akhmad Bukhari Saleh" <absa...@indo.net.id> Date: Wed, 7 Oct 2009 02:40:21 +0700 To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com> Subject: Re: [budaya_tionghua] buatan Tiongkok ----- Original Message ----- From: pccen...@indosat.net.id To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, October 05, 2009 5:05 PM Subject: [budaya_tionghua] buatan Tiongkok > "Made in China" ini kan bahasa Inggris, > jika di bahasa Indonesiakan jadi "Buatan Tiongkok". - - - - - - - - - - - - - - - Kalau melihat kalimat di atas ini, jadi kepingin tahu nih, apakah keberatan memakai kata "china, yang katanya karena itu kata penghinaan ciptaan orang Jepang ketika membantai di Nanking, hanya berlaku di kalangan (sebagian) Tionghoa Indonesia saja? Karena nyatanya Pemerintah RRT sendiri secara resmi dengan senang menggunakan kata "china" ketika menuliskannya dan/atau menyebutkannya dalam bah. Inggris dan kebanyakan bah. lainnya di dunia, bahkan termasuk juga dalam bah. Melayu (Malaysia, Singapura dan Brunei). Mengapa mereka tidak menuliskannya/menyebutkannya "People's Republic of 中華" atau "People's Republic of 中國" dalam transliterasi huruf Latinnya ("People's Republic of Zhonghua" atau "People's Republic of Zhongguo")? Begitu juga industrialis Tiongkok senang-senang saja menulis di produk mereka "made in China", tidak merasa perlu menulis "made in Zhungguo". Karena kelihatannya di Tiongkok mereka dengan senang-senang saja melakukan perubahan nama negaranya sendiri menjadi "china" ketika sedang menulis dalam bahasa asing. Sama halnya, misalnya, dengan orang Jerman yang dengan senang saja merubah nama negaranya "Bundesrepublik Deutschland" menjadi "Federal Republic of Germany" ketika menulis dalam bahasa asing (Inggris). Tidak merasa perlu harus "Federal Republic of Deutschland". Begitu juga industrialis Jerman senang-senang saja menulis di produk mereka "made in Germany", tidak merasa perlu menulis "made in Deutschland" Lalu "Germany" yang bah. Inggris itu, ketika masuk ke bah. Indonesia menjadi "Jerman". Maka lalu dalam bah. Indonesia nama negaranya menjadi "Republik Federasi Jerman". Tiada yang salah di situ. Lalu "China" yang bah. Inggris itu, ketika masuk ke Malaysia, Singapura, Brunei dan Indonesia menjadi "xxxx" (apa hayo?). Maka lalu dalam bah. Melayu dan bah. Indonesia nama negaranya menjadi Republik Rakyat Xxxx" (apa hayo?). Seharusnya tiada yang salah juga di situ. Dan nyatanya memang tiada yang salah ... kalau bah. Melayu! Namun kalau bah. Indonesia?? Jadi sebetulnya pembantaian Nanking terjadinya di Tiongkok atau di Indonesia? Atau barangkali kota Nanking letaknya memang di Indonesia? Wasalam. =============================== ----- Original Message ----- From: pccen...@indosat.net.id To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, October 05, 2009 5:05 PM Subject: [budaya_tionghua] buatan Tiongkok "Made in China" inikan bahasa Inggris, jika di bahasa Indonesiakan jadi "Buatan Tiongkok". Silahkan buka KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA. didalam anda tidak akan ketemu kata "China" tetapi akan ketemu kata "Cina" dimana diberi penjelasan 1. Tiongkok 2. Tionghoa. Jadi kata "Cina" masih harus dijelaskan di Kamus sedangkan kata "Tiongkok" "Tionghoa" sudah sedemikian rupa sehingga bisa menjadi kata dasar untuk jelaskan kata sepadan atau kata asing. Kesimpulannya, daripada harus omong "buatan Cina" lalu beri penjelasan maksudnya "buatan Tiongkok", kenapa tidak langsung saja pakai kata asli dari Indonesia (sumbangan kata dari Suku Tionghoa") yakni "buatan Tiongkok"? salam he sining . ---------------------------------------------------------------------------- No virus found in this incoming message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.420 / Virus Database: 270.14.5/2418 - Release Date: 10/06/09 18:34:00 ------------------------------------------------------------------------------ No virus found in this incoming message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.420 / Virus Database: 270.14.5/2418 - Release Date: 10/06/09 18:34:00
No virus found in this outgoing message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.420 / Virus Database: 270.14.5/2418 - Release Date: 10/06/09 18:34:00