Ternyata soal Cide dan Kode bukan hanya terdapat di Surabaya-Malang saja ya. Di 
Tangerang, 26 km sebelah barat Jakarta, panggilan seperti itu juga ada. Sama 
seperti di SUB-MAL, di Tangerang setahu owe ada tiga tingkatan: untuk Koko 
å"¥å"¥ (kakak laki-laki) ada Kode (Koko Gede = Toako 大å"¥), Kongah (Koko 
Tengah = Jiko 二å"¥) dan Kocing (Koko Kecil = Snako 三å"¥); sementara untuk 
Cici 姊姊 (kakak perempuan) ada Cide (Cici Gede = Tuaci 大姊), Cingah (Cici 
Tengah = Jici 二姊) dan Cicing (Cici Kecil = Snaci 三姊). Tidak jelas 
panggilan apa yang dipakai bila jumlah Koko dan Cici masing-masing lebih dari 
tiga orang. Yang jelas sering dipakai untuk menyapa seseorang yang baru dikenal 
tentu saja Kode dan Cide. 

Fenomena istilah kekerabatan menggunakan campuran Hokkian-Melayu/Jawa seperti 
itu memang lazim ditemui di kalangan Peranakan di Jawa, baik Banten maupun Jawa 
Timur. Entah bagaimana dengan Jawa Tengah dan daerah-daerah lain di Indonesia.

Sedangkan panggilan Yook di sebagian daerah Jateng-Jatim ternyata berasal dari 
bahasa Hokkian sioq 惜 yang artinya ‘sayang’. Zaman dahulu istilah ini 
awalnya hanya digunakan terhadap anak kecil, misalnya: “Sioq  惜 ('Sayang'), 
jangan menangis!”, oleh seorang ibu kepada anaknya, atau oleh pembantu 
terhadap anak majikannya. Tetapi lama-kelamaan juga panggilan sayang ini 
dipakai terhadap orang dewasa, bahkan sampai turut ditambahi atribut “De” 
dan ‘Lik” segala rupa, seperti Kohde dan Kohlik, Cikde dan Ciklik…

Kiongchiu 拱手,
DK


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, asien malang <asienmal...@...> wrote:
>
> He he masalah tatjie ini memang rada rada susah,
> setahu saya memang itu panggilan untuk perempuan saja tanpa memandang urutan 
> kelahiran yang bersangkutan, jadi kalau ada perempuan datang ke toko kami 
> misalnya akan kami sapa dengan : Tatjie mau cari apa ? 
> kalau dengan logat surabaya malang lebih berat lagi karena tetjie itu udah 
> jadi tajiek, menggunakan k di belakangnya.
> tetapi di dalam beberapa keluarga, mereka menggunakan urutan meskipun tidak 
> selalu menggunakan angka seperti istilah toatjie, djietjie dstnya, tetapi 
> istilahnya menurut kami di campur dengan bahasa melayu atau jawa yaitu sbb : 
> untuk yang paling? besar di beri kada "de" dari kata gede ( besar ) jadi 
> kalau panggil kakak yang paling besar yah TjiekDe, atau KoDe, kalau yang 
> paling bungsu di panggil dengan TjiekLik atau KohLik ( dari kata tjilik 
> artinya kecil ), untuk yang di tengah tengah di panggil dengan TjiekNgah atau 
> Koh Ngah. Sebutan ini kalau di dengar oleh pihak luar maka yang bersangkutan 
> tetap akan di panggil dengan sebutan itu. jadi bila si TjiekDe tersebut ke 
> toko saya dan saya tahu kebiasaan dia dipanggil TjiekDe maka saya juga akan 
> memanggil demikian : TjiekDe cari apa ?
> memang sebutan ini sudah mulai luntur dan hilang perlahan lahan karena arus 
> jaman yah
> Belum lagi ada istilah Yok, ada yang di panggil YokDe atau dipanggil YokLik. 
> apa pula itu yah ??
> ?
> ?
> salam
> ?
> christian
> --- On Thu, 10/8/09, hoedjin_tjamboek_berdoeri 
> <hoedjin_tjamboek_berdo...@...> wrote:
> 
> 
> ?
> 
> __________________________________________________
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
> http://mail.yahoo.com
>


Kirim email ke