Wekeke ngotot pake cina dengan cara diskusi pake kacamata kuda asal bukan tionghoa padahal udah dikasih berbagai macam alesan dari masalah sejarah sampe harga diri tapi tetep ngotot pake alesan kepala batu ndablek " g mau dipanggil cina lo mau apa" apa itu namanya tau adat? Btw sampe skrg kok ga ada yg jawab kenapa pemerintah orba dan antek2nya maksa banget yah harus ganti istilah tionghoa ke cina padahal katanya cina n tionghoa sama aja jadi ga perlu masalahin. Oh yah btw enaknya lo dipanggil anak dongkrak apa anak bajak laut yah? Soalnye diindo kagak ada tuh nama jackson. -----Original Message----- From: jackson_ya...@yahoo.com Date: Mon, 12 Oct 2009 17:12:33 To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com> Subject: Re: [budaya_tionghua] Suatu ketika kata "Cina" akan bermakna positif ( I am sure )...:)
Wah setuju. Apalagi ada org yang dimilis ini ngotot pakai istilah tionghoa tapi cara bicaranya dimilis kaya preman kampung. Apa ga malu tuh tionghoa bahasanya kaya gitu? Masi mending cina tapi tau adat. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -----Original Message----- From: Fy Zhou <zho...@yahoo.com> Date: Mon, 12 Oct 2009 22:16:59 To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com> Subject: Re: [budaya_tionghua] Suatu ketika kata "Cina" akan bermakna positif ( I am sure )...:) KwikKiangie sendiri pernah bilang: di dunia ini tak ada bangsa yang semuanya orang baik atau semuanya orang jahat. di setiap bangsa pasti ada pahlawan, dermawan, juga pasti ada pencuri dan penjahat. dan sebagian besar adalah orang biasa yang tak terlalu baik juga tak terlalu buruk. Jadi mengharapkan semua orang tinghoa berperilaku baik sehingga dapat pengakuan dari etnis lain adalah mustahil! apakah kita harus menjadi etnis yang super, yag kelakuannya bak malaikat, melebihi kebaikan etnis lainnya baru bisa diterima? Baik buruknya julukan tak bekaitan sama sekali dengan kelakuan orang yang dijuluki. Kita yang memperjuangkan pemakaian istilah Tionghoapun tdk lantas menjamin bahwa yang menyandang nama tionghoa pasti orang baik semua. tetap saja ada Tionghoa baik ada Tionghoa busuk. Demikian juga, meskipun seseorang yang dipanggil Cina berkelakuan sangat terhormat, tetap takkan mengubah makna cina menjadi baik. Jika belum yakin, kita ambil saja contoh sebuah julukan yang semua sepakat menghina: yakni julukan " bangsa tempe " bagi bangsa Indonesia! meskipun nanti bangsa Indonesia sdh sedemikian majunya, tetap saja julukan " bangsa tempe " tak menjadi julukan terhormat. Yang paling mungkin, orang takkan berani lagi mengatai bangsa Indonesia sbg bangsa tempe. istilah ini akan lenyap. Demikian juga dengan julukan "Pesakitan dari asia Timur" yang ditujukan ke bangsa Tionghoa, tidak akan menjadi bagus meski sekarang negeri Tiongkok menjadi kuat. yang terjadi adalah: tak ada lagi orang barat yang berani memakai istilah itu untuk menjuluki orang Tionghoa. ________________________________ From: "a...@cbn.net.id" <a...@cbn.net.id> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Mon, October 12, 2009 8:17:08 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Suatu ketika kata "Cina" akan bermakna positif ( I am sure )...:) Cara pertama terlalu overacting dan malah kita akan menjadi bahan olok-olok. Cara kedua hampir mustahil mustahil kebenarannya. Paling baik ya kita biasakan diri kita sendiri memakai istilah Tionghoa alih-alih Cina. Kita hanya bisa berbuat yg dpt kita kendalikan sendiri. Masak mulut sama pikiran orang mau kita paksa berubah dgn UU? Haahahaaa... Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! ________________________________ From: Nasir Tan <hitaci2...@yahoo. com> Date: Mon, 12 Oct 2009 04:37:59 -0700 (PDT) To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com> Subject: [budaya_tionghua] Suatu ketika kata "Cina" akan bermakna positif ( I am sure )...:) Nah sekarang apa yang harus kita lakukan agar masayarakat Indonesia non-Chinese menyebut/menyapa kita dengan sapaan yang kita inginkan? Menurut saya ada 2 hal minimal yang harus kita lakukan : 1. Kita memberi usulan ke pemerintah lewat legislatif tentang usulan penyebutan yang kita kehendaki. Katakan, kita mengusulkaan melalui sidang kabinet terbatas agar masyarakat harus menyapa kita-kita yang keturunan dan masih totok Chinese dengan sebutan Tionghoa, bukan "Cina". Dan untuk itu harus adakan juga semacam Seminar mengenai budaya Tionghoa yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat pribumi. Saya pernah mengusulkan pada seseorang sesepuh Tionghoa agar budaya Tionghoa sudah saatnya harus dikedapankan dalam kehidupan, misalnya mengajarkan budaya Tionghoa sejak dini di sekolah-sekolah. Ini penting sebab dapat menanamkan pemahaman yang benar mengenai budaya kita. Ibarat pedang, kalau pedang tidak pernah keluar dari sarungnya bagaimana orang percaya kalau pedang itu punya kelebihan..? ? Kita buka saja dan kita diskusikan dan saya yakin pasti ada solusinya. 2. Membiarkan mereka menyebut kita-kita ini Cina, tetapi lambat laun makna Chinese akan berubah menjadi positif manakala kontribusi kita kepada bangsa dapat ditonjolkan, dalam artian selama kita tida merugi ( material maupun non material ). Saya ada lihat sedikit di negara Asean lainnya, seperti Philipina yang keterunan Chinese disana tidak merasa lebih tinggi derajatnya dibanding etnis lokalnya, sehingga kesetaraan menjadi bagus. Demikian juga di Thailand dan negara-negara Indo Cina lainnya. Keturunan Chinese disana tidak membanggakan diri atau merasa lebih terhormat dibanding pribumi disana. Lha kalu kita di Indonesia ( ..??? ) Seringkali pula kita-kita yang keturunan menyenangi apa yang tidak disenangi oleh pribumi. Ini salah satu sumber kebencian juga, apalagi kalau kita pelit ( baik materi maupun non materi ) mereka lebih-lebih benci lagi. Saya punya pengalaman waktu remaja. Ketika itu ada teman yang mau minjam catatan, tetapi saya tidak mau memberikan karena dia sering bolos. Akibatnya saya dicaci maki, tetapi akhirnya saya tunjukkan bahwa saya lakukan hal itu bukan karena pelit, tetapi karena dia sering tidak masuk sekolah. Selain itu saya juga tidak tau rumahnya kalo ada apa-apa mau cari kemana? Akhirnya masalah selesai pada saat itu. Hingga sekarang kami akrab dan kalo ketemu dia baik bangat. Demikian menurut saya, ato ada yang ingin menambahkan? salam NT email : nasir_...@hotmail. com --- On Sun, 10/11/09, dedistd <dedi...@yahoo. com> wrote: >From: dedistd <dedi...@yahoo. com> >Subject: [budaya_tionghua] Re: Suatu ketika kata "Cina" akan bermakna positif >( I am sure ) >To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com >Date: Sunday, October 11, 2009, 9:58 PM > > > >Sdr Nasir, > >hal serupa pernah disampaikan oleh Arief Budiman. Dia mengatakan bahwa kalau >kata "Cina" terus menerus dipakai dengan makna positif, lama kelamaan unsur >penghinaannya akan hilang dan kata cina akan menjadi netral atau positif. >Saya setuju dengan itu. > >Namun sekali lagi mari kita belajar dari sejarah pengubahan kata "cina" >menjadi "Tionghoa" seperti yang saya paparkan dalam tulisan saya ("Mengapa >Kata "Cina" Tidak Pantas Digunakan?") . Jelas bahwa penggantian kata tersebut >memiliki makna sangat yang penting bagi kita Tionghoa Indonesia, karena itu >salah satu bukti bahwa generasi di atas kita ikut berjuang untuk Indonesia. > >Jadi msalah kata "Cina" vs "Tionghoa" sebenarnya bukanlah di penghinaan, >konotasi dsb tapi di dasar sejarahnya. > >Btw, bicara soal Arief Budiman, dia ini dulunya salah satu orang LPKB yang >mendukung asimilasi. Namun setelah sekolah di Amerika dan melihat bagaimana >imigran di sana tetap > mempertahankan identitasnya, barulah dia "bertobat". > >--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan <hitaci2002@ ...> wrote: > >> Mmmmmmmmmmmm. ......... ...dah banyak ngomong nich, tapi intinya adalah >> masalah sebutan Cina/Chinese atau apapun namanya gak jadi masalah yang >> penting kita bisa menyesuaikan diri di negara manapun kita berada. Dan yang >> lebih penting adalah bukan karena soal penyebutan, tetapi yang terutama >> adalah makna dari penyebutan itu sendiri . Kalau makna penyebutan (-), maka >> apapun penyebutan itu sendiri jadi tidak berguna akan sia-sia, sebaliknya >> walo dipanggil "Cina" , tetapi kita menonjolkan sifat yang baik ( secama >> umum ), maka maknanya akan jadi baik, memang butuh waktu tetapi kata Cina >> akan sangat positif artinya > kalo kita mulai bangun dalam diri kita sendiri ( inner building). Mohon maaf > kalau ada kekuranagn dan yang mo share pendapat silakan japri aja di email > ini : nasir_...@.. . >> >> regards, >> >> >> Nasir Tan ( Tan Zi Wei) >> > >