Nimbrung ahhh...
Budaya Indonesia sebenarnya banyak juga yang sama dengan Budaya Tionghoa, bukan 
karena sengaja menyamakan tetapi pada dasarnya beberapa budaya daerah di 
nusantara ini berasal dari China mainland pada awalnya. Walaupun sudah berbaur 
dengan penduduk setempat budaya leluhur tetap dipartahankan dan 
dilestarikan. Kemudian karena terjadi saling keterkaitan antara budaya 
setempat, kemudian menjadi agak lain. Contohnya dalam hal pakaian pria dan 
wanita di beberapa daerha tertentu. Juga pola masakan. Ciri khas masakan 
Tionghoa adalah bumbu minimalis itu juga terjadi di nusantara ( beberapa daerah 
) tetapi tidak di Jawa, Madura dan Minang. Kalau di Tanah Jawa pola masakannya 
bisa 1001 macam bumbu, karena kemungkinan etnis Jawa ini dipengaruhi oleh 
budaya Hindustan. Minang dan Madura juga sama dalam hal pola masakan, bumbu 
banyak...hohoho..ampe mulut panas kalo makan..:). Di Taiwan, saya sering 
mengintip orang-orang India/Pakistan dan lain-lain, kalo masak itu
 bumbunya  banyak bangat dan enak baunya. Yah itu yang diikuti oleh etnis (yang 
di Jawa artinya oang yang tinggal di Jawa tidak semuanya etnis Jawa), sehingga 
kalo di Jawa tidak mengenal bumbu minimalis, kecuali dalam keadaan tertentu 
misalnya pada saat terjadi bencana alam atau semacamnya seperti waktu gempa 
Jateng dan Yogya ( beberapa tahun lalu). Disisi lain etnis Jawa kadang 
mengikuti tradisi Arab ( ada yang fanatik  yang terlibat bom bali ) tetapi 
banyak juga yang bersifat moderat ( seperti Thailand )  dan sedikit masa bodoh 
yang penting selamat...eh saya gak ikut2an tuh...pokoknya sangat kompleks.  
Sebaliknya Orang Vietnam yah memang tradisinya mirip-mirip Tionghoa dalam hal 
keseharian misalnya memasak, pergaulan, tetapi mereka tidak mau disebut Cung. 
Kami bukan cung, yang cung itu yang mata sipit saja, kata Orang Vietnam. Orang 
Vietnam yang pernah saya temui  tradisinya mirip sodara-sodara kita ( Cung asal 
Pulau Bangka dan Cung
 Makassar ). Walo dia Jenderal ato apapun pangkatnya kalo ketemu teman pasti 
pake bahasa dia...:) tidak peduli ditengah etnis lain yang tidak mengerti cuek 
dan agak keras/egois.  Mmmm...kalo orang Taiwan ( Cung Formosa), rada-rada 
mirip Tionghoa Jawa Barat dan Manado...:) tutur katanya halus dan sering memuji 
orang yang sedang diajaknya bicara..pokonya cukup menawan....hehehe.  Kalo 
ngomong..sebentar2 tuek..tuek..tuek.
Tapi kalo dipikir-pikir carapikir Cung Indonesia secara menyeluruh pada 
dasarnya mirip China Mainland. Yang menonjol adalah agak tertutup ama orang 
asing ( kecuali yang udah lama di eropha dan di negara barat), tetapi kalo Cung 
Taiwan tidak demikian, mungkin karena dia dididik oleh barat sehingga 
perkembangan pola pikirnya tidak semata-mata pikiran tradisional/lokal yang 
dimodernisasi, tetapi memang terpengaruh barat. Ampe rambut aja di cet 
macam-macam dan memang moderat ikut2an barat. Gak heran kalo Cung Taiwan itu 
benci bangat sama Cung daratan...hehehe karena beda prinsip .Wo pernah diskusi 
disuatu kelompok Taiwan terus wa ambil contoh kasus Maindland, eh dia gak mau. 
Dia bilang Maindland gak usah dibawa-bawa deh, contoh lain aja...hehehe
Yah tiap orang mungkin punya pengalaman yang berbeda sih, misalnya wo (kan 
pelajar ), jadi pergaulannya bukan ama orang yang "ortodok",  tidak sama 
misalnya pengalamannya yang sekedar wisatawan, bisnismen, tki/w dan lain-lain.  
 
Mmmmmmmmmmmm.............dah banyak ngomong nich, tapi intinya adalah masalah 
sebutan Cina/Chinese atau apapun namanya gak jadi masalah yang penting kita 
bisa menyesuaikan diri di negara manapun kita berada. Dan yang lebih penting 
adalah bukan karena soal penyebutan, tetapi yang terutama adalah makna dari 
penyebutan itu sendiri . Kalau makna penyebutan (-), maka apapun penyebutan  
itu sendiri jadi tidak berguna akan sia-sia, sebaliknya walo dipanggil "Cina" , 
tetapi kita menonjolkan sifat yang baik ( secama umum ), maka maknanya  akan 
jadi baik, memang butuh waktu tetapi kata Cina akan sangat positif artinya kalo 
kita mulai bangun dalam diri kita sendiri ( inner building). Mohon maaf 
kalau ada kekuranagn dan yang mo share pendapat silakan japri aja di email 
ini  : nasir_...@hotmail.com
 
regards,
 
 
Nasir Tan ( Tan Zi Wei)
 
 
 

 
 
 

--- On Wed, 10/7/09, ALIANTONY ALI <aliantony_...@yahoo.com> wrote:


From: ALIANTONY ALI <aliantony_...@yahoo.com>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Soal Cina... lagi.... hmmm
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 7, 2009, 7:00 PM


  







eheheh, kita ribut nama cina terus di sini,orang cina di sono aja tenang tenang 
aja.


Gitu aja sebutan cina itu bagi orang yang bukan orang cina dan budaya nya lain 
dengan cina, kalau JEPANG ,KOREA,VIETNAM mengunakan kata cungkok juga karena 
budaya dan nenek moyang nya hampir sama.


jadi menurut saya cuman orang dari luar budaya yang beda dengan cina aja yang 
menyebut dengan nama CINA, sementara orang cina di sono aja bilang mereka 
CUNGKOK .jadi kalau nenek moyang kita masih keturuanan cina yah orang cungkok.


indonesia panggil CINA kan budayanya udah beda ama kita keturunan cina 
asli,begitujuga orang eropa panggil kita cina juga, jadi yah panggil CINA 
lah.Berarti cina kan betul artinya kita keturunan cina


Orang jepang aja sebut mereka masih pake kata NI HONG JIN kalau mirip dalam 
bahasa khek atau konghu kalau ngak salah HONG JIN =HONG GIN=orang tiongkok.
kalau ngak salah yah ,,,heheheh.. .. kalau salah mohon maaf ya...

thkn;s


--- On Thu, 8/10/09, Steve Haryono <hay...@yahoo. com> wrote:


From: Steve Haryono <hay...@yahoo. com>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Soal Cina... lagi.... hmmm
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Thursday, 8 October, 2009, 5:14 AM


  



Kayaknya sih kita-kita itu dinamakan huaren dan bukan huakiauw (huaqiao).
Betulkan khan ko David ? Kalau yang balik dan tinggal di Tiongkok sana baru 
dinamakan Huakiauw.

Rgds.,
Steve





From: hoedjin_tjamboek_ berdoeri <hoedjin_tjamboek_ berdoeri@ yahoo.co. id>
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, October 7, 2009 3:11:23 PM
Subject: [budaya_tionghua] Soal Cina... lagi.... hmmm

  

Koq kalo boeat saja ada baeknya Orang Cina + Tionghoa DI Indonesia pake aja 
nama "Hoakiauw" (Jang djoega pernah di pake boeat nama Madjalah dan boekoe) 
dari pada moesti adoe oerat leher atawa oerat di kening kepala haroes 
melendoeng, djangan2 bisa petjah neh.

Karena kita adalah Hoakiauw (Cina + Tionghoa yg ada di Perantoean) Saya pernah 
djadi "toekang anter2" satoe cina dari Shanghai jang ke djakarta dalem oeroesan 
mesin Textile.... taue mereka anggep kita apa... Tida laen dari kita poenja 
leloehoer di anggap sebage Penghianat Negeri dalem oeroesan politik..... 
mampoes dah! (siapa yg soedi di potong leher sama pengikoet2 Dr Sun pada taon 
1911) pengen rasanya saat itoe gw tinggalin itoe 3 manoesia (kalo tida inget 
toegas kantor)

Dan mereka tida mengerti Hokian (kebeneran boekan dari itoe soekoe :))
Moelai sekarang mari kita propagandakan Istilah Hoakiauw yg kini saya lagi 
jalanin,

Dah lama neh nga bikin email
Tabe dah 
Hoedjin Tjamboek berdoeri





Get your new Email address! 
Grab the Email name you've always wanted before someone else does!
















      

Kirim email ke