Rekan,-rekan,
Selama ini ada dua topik yang selalu menjadi perdebatan panas, yaitu
istilah Tionghoa/Cina, dan masalah agama. Sebetulnya problemanya jelas,
ada kelompok yang merasa paling PATRIOT dan ada kelompok yang merasa PALING
SUCI. Inilah penyebab perang "saudara" dalam milis.
Sebetulnya setiap orang bebas mempunyai perasaan paling Patriot atau/paling
Suci, yang menjadi masalah janganlah memaksakan pendapat kita kepada orang
lain. Patriot maupun suci diucapkan mudah dilaksanakan sukar. Siapa yang berani
mengaku patriot? Benarkah? Siapa yang merasa suci? benarkah? Apalagi kalau
merasa dua-duanya. Patriot berarti menjadi pahlawan di dunia nyata, suci
berarti menjadi penghuni di surga sana. Hebat kan?
Suci dan patriot tidak dinilai dari ucapannya tapi dari baktinya. Yang patriot
adalah orang yang mengorbankan jiwanya bagi negaranya untuk membela keadilan.
Yang suci yang mengabdikan dirinya bagi kemanusiaan seumur hidupnya. Ibu
Theresia mungkin dapat dianggap suci, Pastor Mangunwidjaja yang membela dan
merasakan hidup gelandangan menunjukkan sifat sucinya, dan pastor (maaf lupa
namanya) yang membentuk tim pembela korban peristiwa Mei 1998 yang menempuh
bahaya membela kebenaran juga menunjukkan sifat sucinya. Tapi mereka tak pernah
mengatakan begitu. Sayang sebagian generasi muda sekarang, asal sudah
mengatakan sesuatu yang merugikan masyarakat Tionghoa sendiri, sudah petantang
petenteng merasa patriot atau sudah menghancurkan foto almarhum leluhurnya
merasa sudah suci.
Anjuran saya kepada yang lain, kepada yang benar-benar masuk milis ini
karena ingin mempelajari dan mengerti budaya Tionghoa, gunakanlah pegangan dua
pepatah Indonesia dan Tionghoa. Pepatah Indonesianya: Biarkan anjing
menggonggong, kafilah terus berlalu, pepatah Tionghoanya Yi Jing Zhi Dong ,Yi
Ruan Zhi Gang, yang berarti dengan kelembutan kita menghentikan kekerasan.
Kalau semua percaya, saya yakin serangan akan berhenti.
Saya minta maaf pada rekan-rekan moderator, saya mendahului keputusan anda.
Selamat berdiskusi lagi, semoga makin lama makin mendalam.
Kiongchiu
Liang U