Heran, kenapa yah disaat yg laen pake font biasa tp ente fontnya n warnanya 
beda sendiri??? Plz balik ke standart donk. 
-----Original Message-----
From: "Akhmad Bukhari Saleh" <absa...@indo.net.id>
Date: Sat, 24 Oct 2009 14:44:03 
To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
Subject: Pencaboan, Pensotoyan  (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing 
menggonggong.........)

Tentunya kecerdasan untuk merunut suatu thread diskusi bukan monopoli satu 
orang saja.
Ada banyak orang lain yang juga cukup cerdas untuk dapat pula melihat bahwa 
dari yang semula kata "cabo" digunakan secara netral, namun di tengah-tengah 
berjalannya diskusi berubah digunakan menjadi penghinaan perempuan.

Bahkan moderator pun telah menunjukkan kecerdasannya pula, ketika menjatuhkan 
sanksi karantina kepada yang bersangkutan dengan pencabo-caboan orang lain ini.

Jelas bahwa moderator samasekali tidak 'sotoy' ketika menindak pelaku 
pencabo-caboan orang yang menurut penilaian moderator telah dilakukan olehnya.

Meskipun begitu, masalah utamanya toh BUKAN TERLETAK DI SINI.

Bukan terletak pada apakah para anggota milis ini mampu atau tidak mampu, 
cerdas atau tidak cerdas, untuk merunut suatu thread diskusi sepanjang 
perjalanannya.

Jadi, dengan telah turunnya 'vonnis' moderator mengenai soal ini, maka masalah 
merunut thread diskusi bisa kita tutup di sini.


Selanjutnya, masalah pokok soal ini sebetulnya terletak pada kemampuan dan 
keberesan seseorang untuk berdiskusi di milis secara baik.

Barangkali kata-kata jorok, kasar, dan intrusif (menyerang pribadi) seperti 
"cabo", "otak beku", "sotoy" bisa digunakan secara sangat tepat dan sangat 
mengena.

Namun ada ratusan, bahkan ribuan, kata-kata lain, yang sama sangat tepatnya dan 
sama sangat mengenanya bila digunakan secara cerdas dalam diskusi di milis, 
tanpa memperlihatkan kejorokan, kekasaran, dan ke-intrusif-an.

Penggunaan kata-kata jorok, kasar dan intrusif dalam diskusi milis 
sungguh-sungguh menunjukkan ketidak-beresan dalam berdiskusi secara 
berintegritas.

Pertama, karena walau orang diharapkan mengikuti diskusi secara runut dari 
awal, namun pada kenyataannya, di semua milis, ada lebih banyak orang yang 
mencemplung masuk diskusi di tengah-tengah atau di ujung diskusi, daripada yang 
mengikuti dari awal.

Peserta diskusi yang baik dan beres harus memperhitungkan kenyataan ini.

Oleh karena memperhitungkan hal ini, maka saya, misalnya, membiasakan untuk 
menambah kata baru dalam subject diskusi (lihat subject posting ini di atas), 
supaya jelas substansi diskusinya bagi mereka yang baru belakangan masuk dalam 
diskusi.

Kedua, karena diskusi di milis berbeda dengan diskusi tampak muka, di mana 
mimik wajah dan nada suara bisa menjamin kejelasan makna.

Di milis, setepat-tepatnya dan semengena-mengenanya penggunaan kata "cabo", 
"otak-beku" dan "sotoy", karena hanya muncul dalam bentuk tertulis, tanpa mimik 
dan nada suara, akan dengan lantas dan sontak memumnculkan kesan dan asosiasi 
jorok, kasar dan intrusif

Peserta diskusi yang baik dan beres harus memperhitungkan kenyataan ini.

Oleh karena itu silahkan menggunakan ratusan, bahkan ribuan, kata-kata lain, 
yang sama sangat tepatnya dan sama sangat mengenanya, namun tidak jorok, kasar, 
dan intrusif.


Wasalam.

=============================

----- Original Message ----- 
From: a...@cbn.net.id 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Sent: Saturday, October 24, 2009 10:53 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.........

Salah satu hal yg bisa menjadi debat kusir ialah jika ada teman di sini 
mengomentari suatu hal tanpa memerhatikan masalah awal atau konteks bahasan 
tempat hal itu dibahas. Contoh kongkritnya adalah masalah "pencabo-caboan" 
seseorang. Orang yg mengikuti secara runut konteks diskusinya sampai keluarnya 
istilah "cabo" ini tentu akan mengerti bahwa pemakaian istilah ini, meskipun 
terasa kasar, namun sangat tepat dan sangat mengena. Namun jika hal ini 
dikomentari di luar konteks aslinya, komentar itu jadi terasa tidak sedap, 
bahkan terdengar memualkan dan terkesan "sotoy". :-)

Kirim email ke