Saya sangat senang sekali dengan informasi dari teman David Kwa dan
King Hian dua-duanya sudah mendekati, seingat saya memang diartikan
demikian, memang ema saya namanya Yo Poen Leng, yang agak belum pas
adalah kata Tong Wan kayaknya hurufnya tidak seperti itu. Saya ada
foto bongpaynya tapi cara uploadnya kurang paham. Mungkin ada yang
bisa bantu. Terimakasih.

Salam hangat.
Beni Than

On 12/3/09, adiperdanasam...@yahoo.com <adiperdanasam...@yahoo.com> wrote:
> Hai lam kenal sy samuel.
> Papaku dulu pny pertimbangan saat kasih sy nama. Akhirnya ia mengurungkan
> niatnya untk memberi nama tionghoa pd sy dan saudara2 saya akhirnya memberi
> nama indonesia tp berbau kristen spt samuel adi, anton budi, yesyurun adi,
> camalia fitri karena lahir saat idul fitri.. Alasannya spy anak2nya mudah
> mendapat pelayanan publik di negeri ini. Kenyataannya tidak seperti yg
> dibayangkan. Mau kuliah di univ kristen yg myortas tionghoa aja saya diminta
> srt ganti nama papa dan saat sy urus paspor.. Sy jengkel dng situasi ini tp
> lama kemaan saya kebal dan sering menjadikan hal diskriminasi ini sbg
> tantangan... Lama kelamaan saya tdk lagi persoalkan apa sy didiskriminasi
> atau tdk, krn dalam pengalaman sy tdk semua pejabat pemerintah yg pikiran
> sempitn paling dimintaain duit. Selama wajar kasih aja. Kehidupan keseharian
> kita yg saling menghargai, mengenal dan saling bantu lebih penting.
> Menyadari kemanusiaan kita dan menyadarkan orang lain tentang kemanusiaannya
> adalah lebih utama lebih luhur.. Sy berjuang disisi ini. Masalah sebutan
> cina saat orde baru, atau tionghoa setelah orde baru tak masalah.. Dibilang
> keturunan jg gak masalah.. Apa arti semua itu? Pernah teman menyusuri
> silsilahnya sampai ke RRC, tapi sampe di sana dia sudah digolongkan orang
> ciausen (peranakan). Salam.
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> -----Original Message-----
> From: "David Kwa" <david_kwa2...@yahoo.com>
> Date: Thu, 03 Dec 2009 04:59:22
> To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
> Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] salam kenal
>
> Encoding: Unicode (UTF-8)
>
> Pak Beni Tan yth,
>
> Pertama-tama perkenankanlah owe mengoreksi penggunaan istilah usang zaman
> orde babe “warga keturunan† vs “pribumi†. Istilah berbau
> diskriminatif itu―memangnya siapa seh yang bukan “keturunan†, dan
> lagian kita ini “keturunan† apa?―sekarang sepertinya sudah
> ditinggalkan deh; yang ada tinggal istilah “Tionghoa/Tionghua† vs
> “non-Tionghoa/ Tionghua†…
>
> Kedua, ada baiknya foto bongpay yang dimaksud disertakan sebagai lampiran
> sehingga teman-teman dan owe bisa membaca tulisan Tionghoanya. Namun, dari
> penuturan Anda tentang bongpay Tan Kek Tjiang, sekilas owe bisa
> memperkirakan bahwa kongcou (kakek buyut) Anda Tan Tjeng Lok berasal dari
> Kabupaten Tang-wna å Œå®‰ (Man. Tong’an), di dekat Emui 廈門 (Man.
> Xiamen). Memang, dalam dialek Hokkian selatan, dialek yang dibawa
> kakek-moyang mayoritas orang Tionghoa di Jawa, aksara å Œå®‰ bisa dilafalkan
> Tang-wna dan Tong-an, namun sebagai nama tempat lebih sering Tang-wna (baca:
> tang dan ua dengan bunyi sengau). Dan ema Anda sne (marga) Yo 楊 (Man.
> Yang).
>
> Tanpa melihat huruf Tionghoanya, bongpay ngkong Anda Tan Kek Tjiang
> kira-kira bertulisan:
> Kanan (kuburan ngkong, dalam ejaan lama): Hian Kho Kek Tjiang Tan Hoe Koen
> Tjie Bong é¡¯è€ƒâ–¡â–¡é™³å¤«å ›ä¹‹å¢", artinya ‘Kuburan almarhumah ayah
> kami Tuan Tan Kek Tjiang’.
> Kiri (kuburan ema, dalam ejaan lama): Hian Pie Wie Poen Leng Tan Boen Yo Sie
> Bong é¡¯å¦£â–¡â–¡â–¡é™³é–€æ¥Šæ° ä¹‹å¢", artinya ‘Kuburan almarhumah ibu
> kami Nyonya Tan Kek Tjiang, terlahir Yo xxx xxx.
>
> â–¡ dan xxx menyatakan huruf Tionghoa yang harus dilihat dari foto di
> bongpay.
>
> Mungkin Acek Liang U, King Hian-te mau menambahkan? Sumangga pisan…
>
> Kiongchiu,
> DK
>
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Benianto Thanjoyo <benianto...@...>
> wrote:
>
> Salam kenal buat seluruh anggota milis budaya tionghua, semoga semuanya
> dalam keadaan baik-baik saja.
> Pertama-tama saya sangat senang dengan adanya milis ini karena walaupun
> tidak saling kenal kita bisa saling berbagi informasi di milis ini.
> Kedua sebagai warga keturunan yang sering mendapat perlakuan "diskriminasi"
> dari oknum pejabat/pegawai pemerintahan, kita bisa saling mencurahkan
> "unek-unek" di milis ini.
> Ketiga, saya mohon bantuan dari teman-teman milis untuk menginformasikan
> asal-usul dari keluarga saya sebagai berikut:
> Kakek buyut saya datang dari Tiongkok (kemungkinan daerah Amoy) dan tinggal
> di daerah Cirebon tepatnya di Jamblang bernama Tan Tjeng Lok (kata papa saya
> alm. dia adalah seorang sinshe), kakek buyut saya ini punya anak laki-laki 2
> orang bernama Tan Tjong Siang dan Tan Tjong Liat dan ada anak perempuan
> katanya kembali ke Tiongkok tapi sudah putus hubungan.
> Tan Tjong Liat punya anak laki-laki 4 orang bernama Tan Kek Tjiang, Tan Kek
> Im, Tan Kek An dan Tan Kek Ho. Tan Kek Ho ini punya 11 orang anak salah
> satunya papah saya alm. Jadi dari kakek buyut saya Tan Tjeng Lok sampai saya
> sudah lima generasi.
> Saya ingin sekali mengetahui daerah asal usul kakek buyut saya dari pihak
> papah alm. Satu pertanda awal mungkin bacaan di bongpay kakek saya Tan Kek
> Tjiang dalam huruf kanji, saya sudah konsultasi di kelenteng daerah Glodok
> Jakarta Barat katanya bunyi Hok Kiannya sebagai berikut:
> "Hiang Koh Kek Tjiang Tan Hu Kun Ci Bong dan Hiang Pie Wie Poen Leng Tan Bun
> Yo Sie Bong" kemudian di sisi kiri ada tulisan "Tong" dan di sisi kanan ada
> tulisan "Wan".
> Kemudian saya tanya ke apek-apek di kelenteng situ apakah Tong Wan itu nama
> suatu daerah di Tiongkok, jawabannya iya, tapi tepatnya tidak tahu.
> Nah bagi warga milis yang mengetahui tolong informasinya ... Sebelumnya
> diucapkan banyak-banyak terimakasih.
>
> Salam hangat
> Beni Than
>
>
>
>

Kirim email ke