--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "sumamihardja"
<sumamihar...@...> wrote:
>
> Chen Gui Xin memang kasar. Tapi beri dia masukan. Lagi pula, kenapa
anda harus bilang dia adalah anak muda? Apakah maksudnya supaya terjadi
penundukan hirarki usia? Kalau begitu, atur saja agar setiap anggota
milis menyebut usianya, menyebut urutan generasinya, dan menyebut gelar
kepangkatannya. Agar jelas hubungan antar pribadi di sini.

"maksudnya supaya terjadi penundukan hirarki usia", " jangan ber liku2
berlindung dibalik kalimat2 yg membahas masalah2 sopan/kurang ajar"

Rupanya, senioritas, sopan santun memanggil nama orang seperti di Drama
DAAI TV, tidak lagi bagian Budaya Tionghoa yang sedang dibela. Meminjam
gaya bicara Hotma Sitompul " Menegakkan budaya tionghoa dengan
mengabaikan budaya tionghoa"

Terimakasih untuk penjelasan anda, pernyataan saya yang anda
permasalahkan, adalah penjelasan dari penganut Konghucu dulu, waktu saya
belum tahu beda agama2 Tiongkok.
ditambah penjelasan bahwa menurut dia tidak ada kehidupan setelah
kematian, sama seperti men-"switch off" kunci kontak motor, klik, titik

Salam,
Dedy


> Sebenarnya yang saya soroti adalah pernyataan anda sendiri, apakah
anda tahu bahwa kami, kalangan Rujia dan Daojia memang sudah lama
berdebat? Budaya Tionghoanya adalah yang kami kembangkan dalam
perdebatan itu. Kalangan Rujia menyerap juga kosmologi Tao. Kalangan Tao
juga mengakui sistem dunia Rujia. Mengapa harus dikontraskan dengan
budaya Tionghoa? Kami juga berdebat dengan kalangan Fojiao yang misalnya
membawa relik dan mewartakan karma. Tapi kami pun menerima sejumlah
konsep baik dari Fojiao bahwasanya hari akhir kehidupan bisa berbuah.
Fojiao pun mau tidak mau mengakui sistem kami yang sudah berjalan lebih
lama dan memakainya. Kalangan Daojia sendiri juga saling berbeda
pendapat di internalnya mengenai dua aliran besar dan ratusan cabangnya.
Yang satu menjadi sufi, yang lain menjadi alkemis, yang lainnya lagi
menjadi pengusir setan. Itu realita Dao bahkan saling tuding mengenai
kondisi supranaturalitas. Di Ru sendiri, ada pembelahan besar antara
aliran Jia dan Jiao. Saling tuding soal metafisisnya alam semesta juga
menjadi bahan panas. Belum lagi melihat sifat Zhongyong, ada perdebatan
dominannya sisi konservatif-progresif, individu-sosial, dan sebagainya.
Itu juga budaya Tionghoa. Ada tafsir Hokkian, Hakka, Tiociu, Yinghua,
Hokcia, Hokciu, dan sebagainya atas berbagai ritual, nilai dasar dan
sebagainya. Belum lagi ketika ada perbedaan lokasi rantau.
>
> Meski demikian, apakah mereka semua gila perpecahan? Bagaikan pasir di
pantai terbuka yang luas? Sikap saya sih jelas, budaya Tionghoa itu
adalah budaya keragaman para pasir yang disatukan oleh rekatan yang
longgar, tapi tetap berada dalam alur pantai yang sama. Kalau mau
mengutip Xiangtu Zhongguo dari Fei Xiaotong, budaya Tionghoa adalah
bagaikan kumpulan partikel air yang diikat oleh medan magnetik di antara
mereka. Air bisa bertumbukan, tapi mereka tidak ingin terpecah. Riak
budaya mereka adalah gelombang interaksi di antara mereka. Kalau ada
saling bertudingan, jelaskanlah secara budaya Tionghoa. Sejarah
panjangnya menjadi cermin koq. Apa yang terjadi di masa kini hanyalah
bagian dari interaksi yang sudah terjadi di masa lalu. Makanya
pengetahuan sejarah menjadi penting untuk mencapai kebijaksanaan, bagi
pihak manapun.
>
> Sejarah budaya Tionghoa adalah cermin untuk menilai. Rujia menuding
Daojia itu banyak tahayul? Itu biasa, dan tetap budaya Tionghoa. Rujiao
menuding Taojiao itu banyak tahayul? Itu baru luar biasa, karena dalam
Rujiao sendiri juga banyak yang dituding kalangan Rujia sebagai tahayul.
Taojia menuding Rujia itu sering tidak selaras dengan kehendak alam? Itu
biasa, dan masih bagian budaya Tionghoa. Kalangan Tao alkemis menuding
kalangan Rujia itu tidak selaras dengan alam? Itu baru luar biasa karena
dalam Tao alkemis ini, mereka juga hendak menemukan pil keabadian usia
yang melawan prinsip alam.
>
> Tapi kalau Rujia, Rujiao, Daojiao dan Taojia dituding mau menundukkan
alam? Itu baru luar biasa, karena pada prinsipnya mereka bersama-sama
justru hendak menjaga alam dari keserakahan, materialisme ekonomi dan
penghisapan manusia.
>
> Untuk apa kehidupan ini? Itulah yang dicari budaya Tionghoa selama ini
dalam interaksi pasang dan surut di antara Ru, Dao dan Fo(Mahayana)serta
aagama rakyat yang selama ini mengharmonis menjadi "standar" budaya.
Bahwa ada interaksi antara air 'budaya Tionghoa' dengan partikel asing
yang kemudian larut di dalamnya adalah kenyataan juga. Kadang di satu
bagian partikel asing itu tidak larut, atau sangat pekat sehingga
memberi warna kepada airnya. Kadang di perairan luas, sebagian airnya
menguap dan hilang lepas dari saudara partikel airnya. Itulah budaya
Tionghoa. kadang partikel airnya berkohesi dan melekat pada benda asing
atau beraksi kimia sehingga tidak lagi menjadi partikel air.
>
> Tapi bagaimanapun, saya berkeyakinan, dengan begitu banyaknya partikel
air yang saling berinteraksi, tetap ada sebuah nilai dassar yang
diyakini bersama, yang dikenali sebagai ciri air laut "budaya Tionghoa".
Konstruksi aturan bumi yang dipimpin oleh Rujia, konstruksi aturan
kosmik yang ditata secara Daojia, dan pedoman di luar hidup yang
ditawarkan oleh Fojiao. dan mereka semua masih terus berkelindan dan
berinteraksi dalam harmoni hidup.
>
> Manusia di empat penjuru lautan adalah bersaudara.
>
> Suma Mihardja
>
>
>
>
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "dedy" hartantodedy@ wrote:
> >
> > Anak muda, anak muda....apakah sikap anda yang "Kuran Ajar" ini
sesuai
> > dengan Budaya yang anda bela?
> >
> > Saya tanya yah, kalau seorang Tionghoa pemeluk Konghucu bilang agama
Tao
> > banyak tahayulnya? lalu dimana letak budaya Tionghoanya?
> >
> > Salam,
> > Dedy
> >
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ikkyosensei_ym"
> > <ikkyosensei@> wrote:
> > >
> > > Bukhari,
> > > Jika saya mengejek2 agama Islam atau suku Ibu anda... apa anda
juga
> > akan berpendapat yang sama? Pikir dulu baru bicara. Hanya karena
> > suku/agama anda tidak terimbas, bukan berarti orang Tionghoa harus
juga
> > tidak peduli dengan kebudayaannya yang dilecehkan.
> > >
> > > Bukhari & Samuel,
> > > Jika memang Anda sendiri atau ada orang Tionghoa yang kebetulan
> > kristen... berani mengambil langkah tegas kepada pendeta-pendeta
kristen
> > tersebut..barulah pantas anggapan bahwa perbuatan tersebut tidak
> > dibenarkan dalam komunitas kristen.
> > > Kenyataannya! Datanglah dulu ke gereja2 di mall2 Jakarta, dan
perankan
> > diri anda sebagai seorang Tionghoa yang menghormati/meninggikan adat
> > budayanya secara cukup memadai... jika memang anda "konsekuen".
> > >
> > >
> > > Salam,
> > >
> > > Chen Gui Xin
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad Bukhari Saleh"
> > absaleh@ wrote:
> > > >
> > > > Nggak usah berargumen muter-muter lah!
> > > >
> > > > Saya bukan orang Kristen dan bukan pula orang Manado, tetapi
dari
> > sudut pandang mana saja, tanpa perlu dilihat lagi isi posting-nya,
sudah
> > jelas sekali bahwa barang siapa yang bikin judul diskusi seperti
ini,
> > pastilah dia hanya mau mengacau saja di milis ini.
> > > >
> > > > Mau dibahas isinya dengan cara bagaimanapun sudah bertahun-tahun
> > terbukti, sejak awal milis ini sampai sekarang, bahwa urusan begini
> > tidak pernah barang satu kali pun selesai dengan baik. Senantiasa
> > berakhir dengan teguran moderator.
> > > >
> > > > Sudah terlalu banyak bandwith dan suasana baik milis ini yang
> > terhamburkan oleh perang agama (dan perang suku) yang disulut
oknum-onum
> > yang pindah-pindah dari satu milis ke milis lain hanya untuk
mengacau.
> > > >
> > > > Maka bagi moderator sederhana sekali, tiada pilihan lain kecuali
> > menghapus keanggotaan pengacau macam begini.
> > > >
> > > > Wasalam.
> > > >
> > > > ===============================
> > > >
> > > >
> > > >   ----- Original Message -----
> > > >   From: iwan kustiawan
> > > >   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > > >   Sent: Saturday, December 12, 2009 8:55 PM
> > > >   Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat
> > Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >         Saudaraku Samuel,
> > > >         sebenarnaya secara konteks memang tempatnya disini
membahas
> > budaya tionghoa, kalau ada issue berhubungan dengan budaya tionghoa
> > misalnya budaya tionghoa dilecehkan oleh pihak pihak tertentu yah
saya
> > rasa wajar kalau dibicarakan disini...coba dibandingkan dengan
pendeta
> > kristen yang melecehkan budaya tionghoa di telivisi ( yang nota bene
> > dtonton semua orang ) jelas jelas ngawur dan tidak dalam konteks dan
> > tempat yang benar..
> > > >         kalau masalah arti dari huana (wana ) sendiri sudah
pernah
> > dibahas sebelumnya tolong di lihat arsip sebelumnya sehingga meski
> > saudara Samuel mungkin sudah tidak ada lagi hubungannya dengan
daratan
> > tiongkok tapi rasanya perlu belajar juga loh dari mailing list ini
dan
> > memperbaiki kesalah pengertian yang ada selama ini mengenai budaya
> > tionghoa dan juga issue issue seperti sebutan cabo dan huana itu
> > sendiri....
> > > >         saya rasa itu saja dari saya...terima kasih, mohon maaf
> > kalau tidak berkenan.
> > > >
> > > >
> > > >         salam
> > > >
> > > >         --- On Sat, 12/12/09, adiperdanasamuel@
adiperdanasamuel@
> > wrote:
> > > >
> > > >
> > > >           From: adiperdanasamuel@ adiperdanasamuel@
> > > >           Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara
> > Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya
Tionghoa?
> > > >           To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > > >           Date: Saturday, December 12, 2009, 6:22 AM
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >           Tolonglah moderator hal seperti pertanyaan "Bagaimana
Cara
> > Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi Terhadap Budaya
Tionghoa"
> > diperingatkan yg melontarkan isu ini... Siapa orang kristen yg
dimaksud?
> > Kita yg ada di grup ini kan jg bnyk orng kristen...
> > > >
> > > >           Sent from my BlackBerry®
> > > >           powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> > > >
> > > >
> > > >
> >
----------------------------------------------------------------------
> > > >
> > > >           From: adiperdanasamuel@ yahoo.com
> > > >           Date: Fri, 11 Dec 2009 22:44:44 +0000
> > > >           To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com>
> > > >           Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara
> > Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya
Tionghoa?
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >           Sdr. orang tionghoa bukan? Tanya aja ama mpek atau ama
> > orangtuamu.. . Ya... Harus belajar mandiri ya saudaraku...
> > > >
> > > >           Sent from my BlackBerry®
> > > >           powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> > > >
> > > >
> > > >
> >
----------------------------------------------------------------------
> > > >
> > > >           From: "ardian_c" ardia...@yahoo. co.id>
> > > >           Date: Fri, 11 Dec 2009 14:14:54 -0000
> > > >           To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com>
> > > >           Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara
Membuat
> > Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >           emang apa arti wanna seh ? bisa kasih tauk gak ?
> > > >
> > > >           --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com,
> > adiperdanasamuel@ ... wrote:
> > > >           >
> > > >           > Orang Tionghoa bisa gak menghilangkan istilah "wana"
pd
> > orng indonesia? Kl gak bisa, pertanyaannya orang tionghoa bs
dibilang
> > "kurang ajar" gak? Masak ciptaan Tuhan jg dibilang "wana"..
> > > >           > Sent from my BlackBerry®
> > > >           > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> > > >           >
> > > >           > -----Original Message-----
> > > >           > From: liy_yaa <liy_yaa@ >
> > > >           > Date: Fri, 11 Dec 2009 21:35:42
> > > >           > To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com>
> > > >           > Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara
> > Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya
Tionghoa?
> > > >           >
> > > >           > sori yah.. saya ga setuju dengan pertanyaan
iniÂ
> > "Apakah kita bisa melakukan gerakan hukum untuk menuntut mereka ke
> > penjara, agar tidak berkembang terjadi kerusuhan rasial yang
disebabkan
> > oleh agama kristen ini?"dalam dokma agama tidak pernah ada kok
ajaran
> > untuk menjelekkan sebuah budaya. menurut saya, yang ada adalah salah
> > penafsiran dan fanatisme yang berlebihan dari beberapa pemeluknya
lah
> > yang harus diurus. saya sendiri seorang kristen (katolik) dan
> > tidak pernah saya temukan saat homili, pastur menjelekkan budaya pun
> > agama lain. mudah-mudahan pendeta yang Anda maksud itu segera
> > disadarkan oleh Tuhan bahwa ia telah salah menafsirkan firmannya.
lalu
> > dia menyesali perbuatannya. salam damai,Amalia P. ^^(jadi ingat
bhineka
> > tunggal ika tan hana dharma mangrwa. kurang nyambung ya?)Â
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           > ------------ --------- --------- --------- ---------
> > --------- -
> > > >           >
> > > >           > Ada cerita untuk dibaca di...
> > > >           >
> > > >           > http://www.liazhang .wordpress. com
> > > >           >
> > > >           > --- Pada Jum, 11/12/09, Kawaii_no_Shogetsu
<fenghuang82@
> > ...> menulis:
> > > >           >
> > > >           > Dari: Kawaii_no_Shogetsu <fenghuang82@ ...>
> > > >           > Judul: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat
> > Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?
> > > >           > Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > > >           > Tanggal: Jumat, 11 Desember, 2009, 3:34 PM
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           > Â
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           > Gak usah buang waktu buat orang begituan. Mereka kan
gak
> > punya budaya alias bar-bar.
> > > >           >
> > > >           > Pengennya balik ke jaman jahiliah yang kagak ada
budaya,
> > kagak ada kesenian, kagak ada apa-apa
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           > Hahaha....
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Chen Gui
Xin
> > <ikkyosensei@ ...> wrote:
> > > >           >
> > > >           > >
> > > >           >
> > > >           > > Banyak sekali orang Kristen, terutama dari suku
selain
> > Tionghoa, yang
> > > >           >
> > > >           > > menjelek2kan budaya Tionghoa. Yang paling sering
saya
> > amati adalah para
> > > >           >
> > > >           > > pendeta yang berasal dari Manado.
> > > >           >
> > > >           > > Bagaimana menyadarkan mereka agar mengerti bahwa
> > merusak simbol-simbol
> > > >           >
> > > >           > > budaya suku/agama lain tersebut bukanlah
pertaruhan
> > mulut semata, tetapi
> > > >           >
> > > >           > > bisa menjadi perselisihan yang lebih besar?
> > > >           >
> > > >           > > Apakah kita bisa melakukan gerakan hukum untuk
> > menuntut mereka ke penjara,
> > > >           >
> > > >           > > agar tidak berkembang terjadi kerusuhan rasial
yang
> > disebabkan oleh agama
> > > >           >
> > > >           > > kristen ini?
> > > >           >
> > > >           > >
> > > >           >
> > > >           > > Salam,
> > > >           >
> > > >           > >
> > > >           >
> > > >           > > Chen Gui Xin
> > > >           >
> > > >           > >
> > > >           >
> > > >           > > --
> > > >           >
> > > >           > > Aut Inveniam Viam Aut Vaciam
> > > >           >
> > > >           > >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           >
> > > >           > Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda
> > meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan
untuk
> > Yahoo! Dapatkan di sini!
> > > >           > http://downloads. yahoo.com/ id/internetexplo rer
> > > >           >
> > > >
> > >
> >
>


Kirim email ke