SiaoLin kuntaonya adalah dari aliran buddha dan jikalau memakai ilmu tenaga dalam - alirannya adalah dari buddha meditasi dimana tantiannya akan diciptakan sewaktu memakai daerah paru² Kalau WuTang adalah dari aliran Dao jadi latihannya memakai perut. Taiji adalah dari Wutang sedangkan WeitanKung adalah dari SiaoLin - karena itu cara mendapat tenaganya berlainan tekniknya. Andreas
--- On Tue, 1/12/10, liang u <lian...@yahoo.com> wrote: From: liang u <lian...@yahoo.com> Subject: [budaya_tionghua] Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak Taiji. To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, January 12, 2010, 6:00 PM Rekan-rekan, Saya kira ada rekan-rekan yang pernah melihat demonstrasi silat Shaolin, yang dilakukan anak-anak kira-kira berumur 13-14-an. Atau minimal dari TV. Kalau ada dua buah tonggak, seseorang berdiri di atas tonggak yang satu dan loncat ke tonggak lain, itu tak aneh meskipun sulit. Karena titik berat anda harus tepat di atas tonggak, kalau tidak anda akan terjatuh. Tapi kalau kedua tonggak itu berbentuk seperti mangkok yang agak datar, lalu seseorang dengan kepala di bawah tanpa pegangan, dari satu tonggak loncat ke tonggak yang lain, dan mendarat di tonggak lain tetap dengan kepala di bawah ini hal yang tak mungkin, sebab kepala kita tak mempunyai otot yang berfungsi untuk meloncat. Aneh tapi nyata menggunakan tenaga dalam Shaolin ini terjadi. Demonstrasi demikian dilakukan di Tiongkok bahkan di luar Tiongkok termasuk di Singapore pada saat tahun baru Imlek. Dari segi biofisika ini tak mungkin, di sinilah kekuatan tenaga dalam yang kalau dapat dikeluarkan dari tubuh akan luar biasa. Konon sejak hongtiang (fangzhang) atau Kepala Biara Shaolin seorang MBA, keadaan Shaolin berubah. Dari sangat miskin menjadi kaya. Beliau menggunakan taktik bisnis untuk mencari dana. Kalau dulu para huesnio (hweeshio) harus minta derma keluar demi hidup, sekarang Shaolin menjadi salah satu lembaga charity yang besar, melakukan berbagai kegiatan seperti sosial menolong anak-anak yatim piatu, menolong orang tua jompo dll. Dari mana uangnya? Dari turis. Dulu turis sering kecewa, mereka sudah menunggu lama tak ada yang latihan, sekarang, diadakan demonstrasi terjadwal, turis bisa menonton dengan waktu yang sudah dijadwal. Kampung sekelilingnya yang banyak mengganggu kebersihan dan kenyamanan turis sudah dipindah ke tempat yang agak jauh. Di situ sudah muncul restoran dengan menu dari berbagai bangsa, hotel dan lain-lain fasilitas seperti kota layaknya. Sehingga yang berkunjung ke Shaolin tak takut terjebak di kampung yang tak ada hotel sedang kendaraan umum sudah tak ada. Turis makin banyak bahkan dari negara barat banyak sekali. Banyak juga yang belajar silat di sana. Shaolin sudah merupakan pusat pendidikan silat. Di negara-negara tertentu, ada pusat pendidikan silat Shaolin dengan pengajar dari Shaolin sendiri. Dengan demikian dari menjadi beban masyarakat, Shaolin berubah menjadi sumber kehidupan masyarakat sekelilingnya. Ilmu-ilmu baru atau ilmu lama yang musnah dipelajari kembali. Hasilnya Shaolin menjadi tenar di dunia dengan silatnya, kalau dulu hanya tenar melalui cerita silat. Saya tak paham apa ilmu loncat dengan kepala itu ilmu baru atau ilmu lama yang digali kembali. Sayang saya belum pernah ke sana, barangkali teman yang pernah ke sana, bisa berbagi pendapat, menambahkan atau meluruskan uraian saya yang hanya didapat di TV dan surat kabar. Satu ilmu silat lain yang terkenal adalah dari Wudang (Butong), yaitu Taiji. Ada taijiquan (thaikekkun), taijishan (menggunakan kipas) taijijian (menggunakan pedang) dll. Beda dengan Shaolin, Wudang adalah aliran silat halus, dengan prinsip yi ruan zhi gang (dengan kelembutan mengalahkan kekerasan), yang menurut orang yang belajar, sangat berguna untuk kesehatan. Taiji merupakan ilmu silat yang paling banyak dipelajari oleh manusia saat ini. Tiap pagi, puluhan bahkan ratusan orang di lapang-lapang di seluruh Tiongkok orang tua berlatih Taiji bersama. Hanya sayang Kelenteng Wudang sendri belum berkembang seperti Shaolin. Di Indonesia banyak orang berlatih Taiji, termasuk rekan-rekan budaya Tionghua. Di Bandung ada bank yang seluruh staf nya diwajibkan berlatih Taiji, karena pimpinan dan pemilik bank yang kena berbagai penyakit dan dokter pesimis untuk bisa ditolong tapi berhasil sembuh karena latihan Taiji. Di internet saya pernah membaca karangan yang mengkritik latihan Taiji sekarang, menurut dia latihan Taiji sekarang hanya mengajarkan gerakan, tanpa pernafasan, akibatnya hanya jadi Taijicao atau senam Taiji. Seharusnya diajarkan pernafasannya yang seperti biasanya ditulis dalam bentuk sajak kuno yang tidak semua orang mengerti. Sajak demikian sering kita temukan dalam cerita silat bermutu seperti Jin Yung, seperti yang belum lama diterjemahkan dalam milis ini. Ilmu silat adalah salah satu bagian dari budaya Tionghoa yang tak dapat diabaikan. Tolong tambahan dari rekan yang pernah ke Shaolin maupun Wudang. Semoga membantu. Kiongchiu Liang U