Salam hormat Bapak Liang U, 

Orang yang menamakan anak Jo Giok Hoan, sebenernya tidak bodoh, ato tidak 
terpelajar, tetapi dia mo menjadikan anaknya untuk bisa mengaduk/membalikkan 
dunia. seperti yang dilakukan Kui Hui, pada jaman Tang.

Karena menurut sebagian orang, makin sering lafal/mantera disebut akan makin 
manjur, kira2 sebuah plaket/kaligrafi suka di gantung di rumah2 yang 
berbunyi,"Ya Allah Berkatilah rumah ini", jadi kalo orang masuk rumah tersebut 
akan membaca/mendoakan rumah itu, ada juga orang dengan Nomer mobil pribadinya 
B 168, ato kalo dibaca i lu fat, sekali jalan berkembang, ato orang yang 
menamai anaknya Goan Hok, orang tuanya mengharap anaknya menjadi sumber rezeki, 
Goan adalah nama keturunan ke.. dari suku Hok Kian, Pai - Goan - Chai...... 
mungkin orang tua Jo Giok Hoan, mengharapkan anaknya dapet menjadi seperti Kui 
Hui yang pada jaman Tang itu. (dapet memuter balik dunia)

Ada saya ketemu orang yang namanya Goan Ban, puluhan ribu sumber, sayang orang 
tersebut jadi kurang sehat ingatan, mungkin kebanyakan sumber yang masuk, dan 
yang masuk/terlaksana adalah dari sumber yang kurang baik, masalah ini 
sebenarnya tidak masuk akal sehat, karena orang tua saya bilang kalu mo maju ya 
kerja keras dengan sungguh2, jangan cengeng, jangan minta doang ama Tuhan.

Salam sejahtera buat semuanya
djoko santoso.




________________________________
From: liang u <lian...@yahoo.com>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, 21 January, 2010 17:31:00
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
PENULIS TIONGHOA)

  
Dik Djoko, anda tak perlu minta maaf, saya tidak menyalahkan anda, hanya 
memberi penjelasan, apa yang saya ketahui. Saya seperti Sdr. Zhou tidak percaya 
nama menentukan nasib, tapi saya percaya nama membawa efek dalam kehidupan. 
Contoh tetangga saya dulu anaknya diberi nama Yno Giok Huan (ejaan lama dulu Jo 
Giok Hoan) . Sayapun biasa saja, saya yakin orang lain juga biasa saja, tapi 
kalau kebetulan tinggal di kompleks orang terpelajar di daerah berbahasa 
Tionghoa, Hongkong, Taiwan, atau Tiongkok sendiri, orang akan bingung, bahkan 
jadi perhatian orang. Yno Giok Huan atau Yang Yuhuan dalam Mandarin adalah nama 
dari Yang Guifei, wanita cantik yang menyebabkan dinasti Tang kacau balau 
karena para pejabat menentangnya dan pemberontakan suku minoritas, semua itu 
akibat Yang Guifei yang KKN  mengangkat kakaknya jadi Perdana Menteri yang 
sewenang-wenang dan korup. Akhirnya atas desakan para menteri, kaisar dengan 
terpaksa menghukum matinya. Guifei (Hokkian 
 isteri raja yang levelnya hanya di bawah permaisuri). Ia terkenal cantik, dan 
untuk kepentingannya ia menggunakan kesayangan kaisar untuk berbuat KKN.. 
Kalau tinggal di daerah yang saya sebut di atas ia akan segera terkenal karena 
semua orang heran, pertama apakah ia benar cantik seperti Yang Guifei?  Anak 
itu akan menderita beban mental yang berat. Kedua kelakuannya yang merugikan 
negara.
Di Xi'an , bekas ibukota Dinasti Tang masih ada makam dia. 
Kalau di Indonesia ada anak yang bernama Gusdur , namanya demikian, jadi tidak 
sama dengan Gus Dur yang Gusnya adalah panggilan bukan nama. Tapi toh ia akan 
jadi olokan teman-temannya. Oh, mantan presiden . Kamu ingin jadi presiden yah? 
 Ia akan dihinggapi beban mental yang berat. 
Sekian,



________________________________
 From: djoko santoso <yodj...@yahoo. co.uk>
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Cc: lian...@yahoo. com
Sent: Thu, January 21, 2010 3:49:11 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
PENULIS TIONGHOA)

  
Maaf Bpk Liang U, saya sebenernya hanya memberi masukan saja, saya pernah 
ketemu teman yang punya nama pokok (dipakai sehari2), tapi dia juga punya alias 
(nama kedua), waktu saya tanya koq bisa gitu?, dia bilang untuk kias 
(menghindari sial), saya orangnya berpikiran moderat tidak tahayul, tidak 
percaya yang bukan2, maka saya juga tidak banyak tanya sama temen saya itu, 
saya sendiri juga punya nama alias yg diberikan Engkong dalem, yang kalau 
bertemu dengan Encek2 saya saya dipangil dengan nama itu, tapi iya dunia sudah 
evolusi, menurut ceritera papah saya, rumah keluarga di kampung engkong (rumah 
Leluhur) sudah diambil negara (RRC). 

Sekarang di Tiongkok sendiri banyak orang yang sudah tak dapat menelusuri data 
keluarga, dan mereka sudah cukup moderat, sehingga mereka mereka membuat nama 
sendiri2, dengan makna yg baik dan lafal yang enak/baik didengar. Saya pribadi 
setuju sekali pendapat itu.

Dan sekarang RRC Moderat hingga Mao orang yang mempersatukan 1 miliar lebih 
rakyat, tidak dijadikan Toa Peq Kong, cuma dibuatkan monumen untuk mengenang 
jasa2nya.






________________________________
 From: liang u <lian...@yahoo. com>
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Thu, 21 January, 2010 13:27:19
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
PENULIS TIONGHOA)

  
Sdr. Djoko, 
  Seperti saya katakan yang dikaitkan peqji saya tak mampu, sebab dari situ 
bisa menjalar ke hokki, nasib dll yang menyuangkut kepercayaan, sedang 
kepercayaan sifatnya relatif, tiap orang akan menilai berbeda. 
  Nama generasi sifatnya pribadi, misalnya tak akan ada yang tahu nama generasi 
saya kecuali orang yang seturunan dengan saya. Nama generasi ditulis dalam 
silsilah keluarga, tidak diumumkan secara umum. Saya sendiri kehilangan nama 
generasi waktu perang kemerdekaan,  karena harus meninggalkan  rumah untuk 
mengungsi secara mendadak. Teman kita di milis ini  ada seorang yang mengumpul 
nama generasi semua orang yang ia kenal dan masih punya nama generasinya. Tapi 
iapun cuma mengumpul, kalau anda tahu dialek anda apa, lalu datang dari 
kabupaten mana di Tiongkoknya, kalau tahu kampungnya dll, nama generasi itu di 
simpan di rumah leluhur. Di situ akan ada, kecuali waktu perang sudah musnah. 
Untuk sne yang besar, lebih mudah ditelusur, untuk sne yang kecil sangat sulit 
karena jumlahnya sedikit. 
Misalnya saya tahu nama dari generasi sne Ang dari kabupaten Nan'an (Hokkian 
Lamwna, baca lam wa dengan bunyi hidung), tapi tiap kampung belum tentu sama 
kalau leluhurnya tak sama.
Rumah leluhur adalah rumah khusus untuk data keluarga, orang Tionghoa zaman 
dulu, masih melapor kepada rumah tsb kalau mendapat anak baru. Dengan demikian 
data di sana cukup lengkap. Di rumah leluhur orang boleh sembahyang kepada 
leluhur tapi tidak untuk yang bukan leluhur, seperti dewa-dewa atau pahlawan 
seperti Kuan Kong. 
Hanya sekarang di Tiongkok sendiri banyak orang yang sudah tak dapat menelusuri 
data keluarga, karena misalnya rumah leluhur hancur karena perang, atau 
keluarganya miskin tak  ada yang membiayai dll. Mereka akhirnya membuat nama 
sendiri, hanya dengan memilih ariti nama, harapan orang tua, enak didengar 
bunyinya (relatif di mana), bagus bentuk hurufnya (terutama yang senang 
kaligrafi), lazim dipakai atau tidak dll. Yang begini yang saya sanggup. Ada 
yang masih ingin tahu  bunyinya dalam Mandarin dan dialeknya sendiri. Misalnya 
salah satu nama anak wanita yang populer adalah Xiuyu, atau Siu Giok dalam 
dialek Hokkian dan Siu Nyuk dalam dialek Hakka. Dulu keduanya nama bagus untuk 
yang bisa dialek. Tapi untuk yang sudah tak mengerti dialek, meskpun orang 
Hakka sudah tak mau lagi, karena bunyinya kurang baik. Nyuk oleh teman-temannya 
bisa dipanggil kunyuk. Itu sekedar contoh, bunyi baik tidaknya tergantung 
tempatnya. Di Tiongkok saya pernah menemukan orang
 bernama Ma Ling. Di Indonesia tak ada orang yang mau memberi nama Ma Ling 
kepada anaknya.. 
Salam, semoga membantu
Liang U 
  




________________________________
 From: djoko santoso <yodj...@yahoo. co.uk>
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, January 20, 2010 2:35:23 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
PENULIS TIONGHOA)

  
Salut pada bapak Liang_u. 

Apa bapak Liang bisa?, kan nama tionghua itu ada marga, keturunan ke berapa, 
ada arti yang mendalam, untuk kehidupan selanjutnya si anak (HOKINYA) harapan 
ortunya. dll. termasuk tolak balanya.

Salam sejahtera djoko santoso






________________________________
 From: liang u <lian...@yahoo. com>
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, 20 January, 2010 10:18:05
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
PENULIS TIONGHOA)

  
Nama yang tidak dikaitkan dengan peqji atau waktu dan tanggal kelahiran, tapi 
hanya berupa harapan orang tua, baik dalam arti, enak didengar, huruf yang 
lazim atau yang kurang lazim dll. Saya sanggup membantu, tapi kalau yang 
dikaitkan peqji silahkan menghubungi sdr. King Hian, hanya maaf kalau beliau 
kerjanya sibuk sekali. Saya sih pensiunan, kecuali ngurusin cucu.  
Kiongchiu
Liang U


________________________________
 From: "zho...@yahoo. com" <zho...@yahoo. com>
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, January 19, 2010 10:04:57 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
PENULIS TIONGHOA)

  
Tidak usah terbebani oleh segala hitung2an dan ramalan2 nasib, itu hanya 
menghambat saja. Yg penting tanya ke orang yg ngerti bhs mandarin, tak cukup 
hanya bisa bicara, tapi juga harus memahami bhs tulisan secara baik. Kalau ada 
latar belakang sastra akan lebih baik, bisa dicarikan nama yg tdk pasaran dan 
halus bermakna. Saya kira ini tdk terlalu sulit dicari, di millis ini saja 
banyak yg mampu..

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
________________________________
 
From: "iie_siang" <iie_si...@yahoo. com> 
Date: Tue, 19 Jan 2010 10:13:34 -0000
To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com>
Subject: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
PENULIS TIONGHOA)
  
Kalau di Bosnia ada Ethnical Cleansing...
Disini ada Cultural Cleansing.. 

Memberi nama Tionghua? Bisa berjalankah himbauan anda???

Untuk yang Tionghua beneran sih sampe skr masih melakukan..

lha untuk ChinaBingung? .. yang gak terdidik sejarah dan bahasanya?
bukankah menjadi sulit...

Di jaman dahulu setahu saya untuk mendapatkan nama tionghua seseorang kadang 
meminta
jasa 'kwaa mia' itupun kalau melihatnya sesudah bocah berumur satu bulan (man 
yue)
padahal dalam peraturan kependudukan seseorang hanya diberi waktu 4 hari untuk 
memberikan
nama bagi akta kelahirannya. . .. susah khan?!

Anda punya saran2 yang sesuai jaman untuk rekan2 BT yang lainnya?
(terutama yang di daerah2)

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote:
>
> Ini memang tragedi generasi. Salah satu bukti politik pembersihan etnis Orde 
> Baru! 
> 
> Untuk mengkoreksi, sekarang belum terlambat, mulailah mendaftarkan nama 
> Tionghoa di akte kelahiran anak2 yg sekarang baru lahir! Keponakan saya punya 
> anak, didaftarkan pakai nama tionghoa lengkap, baru dibelakangnya diembel2i 
> nama alias nama bule. 
> 
> Nama resmi ini penting, karena yg akan dipakai di sekolahan dan kartu 
> penduduk. jika hanya diberi nama tionghoa sbg pelengkap, takutnya jarang 
> terpakai, malah mubazir.
> 
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> -----Original Message-----
> From: "iie_siang" <iie_si...@.. ..>
> Date: Sun, 17 Jan 2010 15:15:56 
> To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com>
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
> PENULIS TIONGHOA)
> 
> Maaf saya nimbrung..
> 
> Saya risih kalo ngliat berita duka kematian di Harian Kompas..
> 
> kalo yang meninggal umur 70an keatas, masih pake nama tionghua..
> umur50an keatas pake nama Tionghua dengan dikurung nama Indonesianya. .
> (mungkin masih wajar karena tinggal di indonesia)
> 
> Lha saat liat cucu-cucunya atawa anak2nya yang lahir baru2..
> wah! semuanya Freddy, Catherine,joseph, Jonathan, Andreas...
> (matanya biru semua.. he... he..)
> 
> saya gak yakin mereka punya 3 nama lagi..
> bukankah ini menunjukkan budaya tionghua yang sangat luntur...
> bagi saya ini aneh, hanya dalam satu generasi aja bisa ilang semuanya dengan 
> cepat
> 
> saya rasa tidak gampang untuk menghilangkan sebuah budaya tanpa campur tangan 
> kekuasaan
> 
> adakah yg bisa menerangkan secara politis yang seimbang?
> 
> thx.
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Ophoeng" <ophoeng@> wrote:
> >
> > Bung (atau Bu?) Younginheart dan TTM semuah,
> > 
> > Hai, apakabar? Sudah makan?
> > 
> > Hehehe.... lagi bicara soal asl nama-nama orang nih ya?
> > 
> > Katanya, nama-nama orang yang sering kita sebut sebagai 'asli' di Jawa itu 
> > sebenernya ya bukan nama asli juga. Kalau ndak salah sih itu pengaruh dari 
> > Hindu, persisnya Sansekerta. Susilo, Gunawan, Chandra, Aditya, Purnama, 
> > Sri, dan yang awalannya 'Su' (kecuali 'Suma' tentu) itu semua kebanyakan ya 
> > berasal dari Sansekerta tuh, jeh!
> > 
> > Lha, Hanacaraka (Honocoroko) itu pengaruh dari siapa coba?
> > 
> > Jadi, apa yang bisa disebut asli dong kalau begitu? Lha, sejak jaman dulu 
> > kala saja, sudah saling pengaruh-mempengaru hi gitu, ketika itu komunikasi 
> > masih sulit dan lambat. Perjalanan dari Jawa ke Formosa (Taiwan) ajah 
> > kabarnya makan waktu 28-30 hari lewat laut.
> > 
> > Apalagi jaman sekarang, ketika batas-batas negara (dan budaya) sudah begitu 
> > tipisnya, berkat kemajuan teknologi internet yang borderless. Jadi, kalau 
> > kemaren ada hehebohan klaim soal lagu atau produk kesenian atau kebudayaan 
> > 'milik' siapa, kayaknya sudah ketinggalan jaman tuh ya? Yang penting bukan 
> > soal 'milik' atau ciptaan siapa sih, sekarang mah: siapa yang bisa 
> > memanfaatkan produk itu menjadi duwit. Kabarnya kemaren pernah banjir masuk 
> > kain batik 'pabrikan' impor yang murah ya? Koq produsen lokal gak terpikir 
> > memproduksinya tuh.
> > 
> > Begitu sajah sih ya.
> > 
> > Salam makan enak dan sehat,
> > Ophoeng
> > BSD City, Tangerang Selatan
> > 
> > http://ophoeng. multiply. com/
> > 
> > 
> > 
> > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "younginheart5000" <crv118@> 
> > wrote:
> > 
> > pemuda pemudi Jawa juga sudah nggak pakai lagi nama Jawa, tetapi nama Timur 
> > Tengah: Baroqah an Nur, Sitti Hajar, Khairunnisaa, dsb.. ha ha ha .. jadi 
> > nggak leiatan Jawa lagi..
> >
>







 


      

Kirim email ke