----- Original Message ----- 
From: Eva Yulianti 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Sent: Thursday, January 28, 2010 4:40 PM
Subject: Apa relevansinya (Re: [budaya_tionghua] OOT: Sinar Harapan, Rabu

> sempit sekali wawasan anda dalam menanggapi
> sebuah berita mengenai Putra Terbaik Bangsa

--------------------------------------

Ha ha ha, sok tahu sekali Eva ini dalam mengukur wawasan kebangsaan saya!

Saya kenal pribadi alm. Oom Jusuf Ronodipuro, yang sahabat keluarga saya.
Dan saya yakin bahwa saya menghargai kepahlawanan beliau jauh lebih tinggi 
daripada penghargaan Eva kepada beliau.

Saya berani taruhan Eva tidak tahu siapa rekan beliau yang sama-sama digebuki 
Jepang di RRI studio Gambir.
Saya tahu, alm. Oom Bachtar Lubis, karena saya kenal pribadi dan karena saya 
menghargai kepahlawanan beliau.

Saya berani taruhan Eva tidak tahu ke mana Oom Jusuf Ronodipuro memindahkan 
aktivitas siaran radionya setelah studio Gambir disegel Jepang.
Saya tahu, dan pernah menapak-tilasi studio itu di Salemba, karena menghargai 
kepahlawanan mereka dan datang ke tetenger itu karena ingin menghayati 
keteladanan mereka.

Tetapi semua ihwal itu ada tempatnya masing-masing.
Menghargai perjuangan pahlawan bangsa itu dalam menegakkan siaran RRI di masa 
sulit jaman itu, kita datangi tetenger studio RRI darurat di Salemba.
Bukan mendatangi tempat kumpul miliser budaya tionghoa di Mangga Dua Square.

Milis di dunia maya internet itu ada ratusan ribu dan masing-masing punya 
kekhususannya masing-masing.
Setiap orang menjadi member suatu milis karena tertarik pada kekhususan milis 
ybs. Bukan untuk menerima segala macam posting secara gado-gado.

Sebaliknya pahlawan bangsa ini ada ribuan. Kalau semua kisah mereka 
di-posting-kan ke milis budaya tionghoa ini, wah, orang tionghoa bilang itu 
"cialat".

Kalau misalnya kita bahas soal makanan di milis ini, lalu yang kita bahas 
makanan tionghoa, itu ada relevansinya.
Kalau dari bahas makanan tionghoa lalu karenanya jadi sampai 
nyerempet-nyerempet membahas makanan padang, misalnya, tentu okay saja.
Tetapi kalau nggak angin nggak ujan mendadak sontak Eva posting tentang masakan 
padang di milis ini, tentu saja akan dipertanyakan "apa relevansinya". Tidak 
perduli makanan padang itu makanan paling laku di seluruh negeri

Kalau misalnya kita bahas soal wayang di milis ini, lalu yang kita bahas wayang 
potehi, itu ada relevansinya.
Kalau dari bahas wayang potehi lalu karenanya jadi sampai nyerempet-nyerempet 
membahas wayang golek Sunda, misalnya, tentu okay saja.
Tetapi kalau nggak angin nggak ujan mendadak sontak Eva posting tentang wayang 
golek Sunda di milis ini, tentu saja akan dipertanyakan "apa relevansinya". 
Tidak perduli wayang golek Sunda itu wayang boneka satu-satunya di negeri ini.

Nah, kalau kita bahas soal pahlawan di milis ini, lalu yang kita bahas alm. 
Laksamana John Lie, itu ada relevansinya..
Kalau dari bahas Laksamana John Lie lalu karenanya jadi sampai 
nyerempet-nyerempet membahas Laksamana Malahayati, misalnya, tentu okay saja.
Tetapi kalau nggak angin nggak ujan mendadak sontak Eva posting tentang 
Laksamana Malahayati di milis ini, tentu saja akan dipertanyakan "apa 
relevansinya". Tidak perduli Laksamana Malahayati itu putra terbaik negeri ini.

Ah, tapi barangkali saya ngomong percuma nih ya, karena Evi kouwnio ini pun 
jangan-jangan tidak tahu siapa itu pahlawan perempuan Malahayati...

Wasalam.

=========================

----- Original Message ----- 
From: Eva Yulianti 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Sent: Thursday, January 28, 2010 4:40 PM
Subject: Apa relevansinya (Re: [budaya_tionghua] OOT: Sinar Harapan, Rabu

Akhmad Bukhari Saleh :
Mas Dharmawan, sejujurnya senang juga saya melihat foto Pakde saya terpampang 
di berita Sinar Harapan ini.
Tetapi maaf, saya koq samasekali tidak melihat relevansinya posting ini dengan 
budaya tionghoa?

Eva :

Sungguh aneh sekali tanggapan saudara ABS ini, sempit sekali wawasan anda dalam 
menanggapi sebuah berita mengenai Putra Terbaik Bangsa ini yang menjadi pembaca 
Teks Proklamasi kemerdekaan di RRI.

Sungguh sempit wawasan kebangsaan anda, apakah seseorang berbudaya seperti anda 
?? lantas merasa terganggu dengan berita tentang kisah seorang Putra terbaik 
Bangsa ini ???

Ironis sekali...

Salam,
Eva.

Kirim email ke