Bung Petrus Paryono dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Hehehe...... bener, memang saya mengutip istilah 'pipa perdamaian' yang biasa 
diedarkan oleh kesatria Indian dalam cerita Winnetou oleh Karl May. Cerita itu 
saya baca ketika masih SMP, tahun 1970-an, dan beberapa adegan masih terbayang 
dengan jelas walau buku yang saya baca itu pelit ilustrasinya - bukan komik.

Tentang apakah 'pipa perdamaian' ini juga dipakai dalam budaya orang-orang 
Tionghua kalau mengadakan ritual perdamaian, saya sendiri ndak jelas. Saya 
pakai istilah itu untuk judul saja, tapi isinya 'kan lebih banyak bicara ttg 
makan-makan-nya tuh, jeh!

Tapi, lepas dari itu, mestinya 'pipa perdamaian' itu adalah simbol yang dipakai 
oleh kaum Indian, karena mereka anggap mengisap pipa berramai-ramai itu 
melambangkan guyub-nya mereka. Sedang di kalangan orang-orang Tionghua, mungkin 
sarana perlambang guyub itu ya makan bareng semeja bunder rame-rame.

Barangkali ada teman-teman lain yang lebih mengerti, sila berbagi ya.

Saya tertarik dengan tradisi 'bakar batu' di Papua yang anda ceritakan, sayang 
kita mesti ke papua sendiri kalau mau ikut menikmati ritual kolosal dan massal 
(melibatkan orang-orang beberapa kampung yang bertikai katanya ya?), kalau anda 
ada punya foto-fotonya, barangkali kami di sini bisa ikut dibagi melihatnya?

Salam makan enak dan sehat,
Ophoeng
BSD City, Tangerang Selatan



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Petrus Paryono <petruspary...@...> 
wrote:

Dear Ophoeng,
 
seingat yang saya baca dari buku Karl May, ada istilah "pipa perdamaian" pada 
suku-suku Indian di Amerika ketika mereka menyelesaikan perselisihan.
 
Apakah istilah "pipa perdamaian" juga dipakai oleh (maaf) orang-orang tionghoa? 
 
Konon di Papua ada istilah "bakar batu" untuk mengakhiri perang suku. Itu acara 
mamah-mamah, maksudnya makan-makan. Dan yang dimakan adalah sayur-sayuran dan 
daging babi yang 'dipanasi' oleh batu panas yang telah dibakar semalaman.
 
Terima kasih kalo mau memberi pencerahan bagi saya yang tidak memahami "Budaya 
Tionghua"
 
Salam,
Petrus Paryono
 
 


 
________________________________
From: Ophoeng <opho...@...>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sun, January 31, 2010 11:54:06 PM
Subject: [budaya_tionghua] Pipa Perdamaian Sudah Diedarkan. (Was: Apa 
relevansinya )
 
   
Bung ABS, Bung Erik, Bu Eva dan TTM semuah,
 
Hai, apakabar? Sudah makan?
 
Nah, sudah ada persinggungan ttg makan-makan nih, barulah saya berani ikutan 
nimbrung barang sepatah kata ya.
 
Bagaimana kalau perbedaan pendapat barusan diselesaikan saja di depan meja..... 
makan? Karena beda-beda kedoyanan, bagaimana kalau makannya di tempat yang 
'netral' ajah, yakni di resto vegetarian yang bisa diterima oleh semua pihak?
 
Saya sih optional ajah, kalau masih lebih kursinya di meja, boleh juga ajak 
saya ikut nimbrung.
 
Begitu ajah sih, sekedar usul dari pendoyan makan apa ajah asal enak.
 
Salam makan enak dan sehat,
Ophoeng
BSD City, Tangerang Selatan
 


Kirim email ke