Hari raya Musim Semi?? Lalu apa yang dirayakan? Bagaimana dengan suasana
Tahun Baru serta segala sosialitas dan religiusitas yang terkandung
dalam Chun Jie itu kalau sekedar dijadikan "Spring Festlval"?
Cuma rame-rame dan pesta-pesta kah??

Apakah "Spring Festival" yang Zhou Heng terjemahkan sebagai "Hari Raya
Musim Semi" merupakan terjemahan langsung dari kata Chun Jie?? Kalau
memang itu, sejauh yang saya tahu Kata Chun Jie itu pun baru
diperkenalkan belum lama (belum 100 tahun), dan gara-garanya adalah
policy mengadopsi sistim penanggalan Georgian sebagai pengganti Huangli
yang diberlakukan secara nasional di seluruh Tiongkok, dengan
konsekuensi menghilangkan makna Tahun Baru itu!!
Saya masih nyimpan berita lama berkenaan dengan kebijakan mengganti
sistim penanggalan itu yang saya kliping dari majalah lama. Berikut
terjemahan bebas berita lama itu:



"Surat Permohonan petunjuk bertanggal 21 Januari 1914 itu
ditanda-tangani(dicap merah) oleh Zhu Qiling (朱啟鈴) Dirjen
Urusan SosialAffair (æ°`治司) Departemen DalamNegeri
(内务部) .

Isi surat permohonan petunjuk itu (saya terjemahkan secara bebas, tidak
mendetail kata per kata) kira-kira sbb:

Permohonan Petunjuk kepada Presiden:

Perihal : Penetapan Hari raya tradisional sebagai hari libur resmi

"Demi untuk kelancaran pergaulan international dalam segala aspek,
maka sistim penanggalan yang berlaku secara nasional telah diganti
dengan sistim penanggalan Georgian. Namun demikian, di samping kebutuhan
menyesuaikan diri dengan kebiasaan internasional, adat istiadat dan
lain-lain yang berkaitan dengan sistim penanggalan lama yang sudah
mentradisi dalam masyarakat pun tetap harus diperhatikan. Karena itu,
sebagaimana halnya negeri Jepang, semenjak diberlakukannya penanggalan
Georgian, semua hari-raya tradisional tetap dirayakan dengan meriah
dalam masyarakat. Hal ini tidak saja dapat memacu kemajuan ekonomi,
tetapi sekaligus juga sebagai stimulus untuk membangkitkan gairah dan
semangat kerja rakyat kita. Karena itu, pada hari-hari raya tradisional,
segala aktivitas masyarakat seperti melancong, bersembahyang, berdoa,
saling kunjung berkunjung dan lain-lain hendaknya mendapat perlindungan
hukum yang selayaknya agar tidak lagi diintervensi atau diganggu oleh
aparat keamanan.

Untuk kepentingan itu, dengan ini kami mengusulkan agar menetapkan :

1.      Yuan Dan sebagai hari raya Chun Jie (Hari raya musim semi):

2.      Duan Wu sebagai hari raya Xia Jie (Hari raya musim panas);

3.      Zhong Qiu/Tiong Chiu sebagai hari raya Qiu Jie (Hari raya musim
rontok):

4.      Dong Zhi/Tang Ce sebagai hari raya Dong Jie (Hari raya musim
dingin)

Selain itu, pada hari-raya tradisional yang kelak akan ditetapkan
sebagai hari libur resmi tersebut, hendaknya kantor pemerintahan
diliburkan selama satu hari dengan memberikan kesempatan bagi para
pegawai negeri untuk cuti selama satu hari itu.

Demikian dari kami. Demi untuk menghormati kehendak rakyat, kami
mohonhendaknya usulan tersebut di atas dapat dikabulkan.

Lalu, sebagaimana telah kita ketahui, permohonan itu pun telah
dikabulkan oleh Presiden Yuan Shikai waktu itu dengan kalimat singkat :
"æ"šå`ˆå·²æ‚‰ï¼Œæ‡‰å³ç…§æº–,此批"
(Permohonan telah dibaca dan diketahui isinya, dengan ini permohonan
tersebut kami kabulkan untuk dilaksanakan) pada tgl. 23 Januari 1914.



Jadi, dari berita lama itu sudah jelas dan terang benderang, bahwa
istilah Chun Jie adalah istilah yang dibuat seiring dengan kebijakan
pengadopsian sistim penanggalan Georgian di Tiongkok dulu itu. Selain
mengadopsi sistim penanggalan, secara tersirat terbaca juga adanya
keinginan penguasa waktu itu menghapus seluruh tradisi Tionghoa yang
mereka anggap berpotensi menghambat kemajuan bangsa Tionghoa, dan
sekaligus kendala bagi kelancaran pergaulan Tiongkok dengan dunia
internasional.





Saya kira, Chun Jie dalam bahasa Tionghoa sudah kadung diterima ya sudah
lah! Yang penting perisrtiwa sosial berdimensi religius itu tetap
dipertahankan sebagimana aslinya, tanpa adanya pergeseran makna. Dan
kita pun jangan ikut-ikutan menterjemahkannya lagi sebagai Sspring
Festival atau pesta musim semi atau Hari Raya Musim Semi dan sebagainya!
Jangan terjebak lagi ke dalam paradigma lama yang ngawur itu!!




Salam,







Erik

------------------------------------------------------------------------\
-------------------------------------


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:
>
> Saya pribadi lebih suka pakai istilah "hari raya musim semi". Bhs
inggrisnya spring festifal.
>
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Reply via email to