Untuk yg tidak tahu;
Hari raya lunar atau tet newyear - dikota Los Angeles dirayakan oleh Cardinal 
Mahony sendiri diCathedral LA.  Menurut peraturan gereja setiap perayaan hari 
Raya ada warna yg dipakai utk misa.  Dari photo yg saya terima warna Misa 
adalah merah. Jadi Cardinal, dan pembantu dia, para Uskup², para Romo² yg harus 
melayani Cardinal melakukan upacara sembayang, mereka semua memakai jubah 
merah.  Cardinalnya yg posisinya adalah dibawah Paus juga pakai sulaman naga.  
Meja sembayang atau altar mereka juga ditutupi taplak merah dan semacem saji-an 
ada diatasnya. Menurut gereja catholic Lunar newyear atau Tet Newyear tidak ada 
hubungannya dgn agama - tetapi berhubungan dgn calendar dan tradisi. Didalam 
cathedral juga dragon dan barong dan tari²an diperlihatkan. Mereka juga 
membagikan jeruk dan angpao.

Kemarin adalah perayaan capgomeh dikota SanFrancisco dgn pawai yg terpanjang 
diUSA dan munkin juga didunia. Pengikutnya adalah 140 group dari China, 
Hongkong, Macao, Taiwan,Canada dan dari banyak tempat di California dan USA. 
Turut dlm pawai juga menteri² dan wakil kita ket chinese dari pemerintah USA. 
Walikota kota San Francisco -Kevin Newsom membagikan angpao kepada anak² sambil 
lewat.  Partisipan pawai memang majority asian tetapi semua bangsa turut main 
barong, Liong dsb. Symbol kota SF golden dragon yg kepalanya adalah 50 lbs dgn 
badan 220 ft turut ada, bersama dgn barong emas LiuPei yg demikian berat dan 
besarnya sampai  kepalanya harus dimainkan oleh 2-3 orang. Ini barong dan Liong 
adalah milik kota SF. --- disini kita lihat perayaan Lunar newyear bukan milik 
satu agama tertentu tetapi milik setiap orang.

Andreas



________________________________
From: Kawaii_no_Shogetsu <fenghuan...@hotmail.com>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sun, February 28, 2010 11:55:46 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

Wah, ntar klo Pastornya pake jubah bersulam naga gitu, yang ada malah keliatan 
kayak Tosu ato Saikong donk Hehehe....



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tjandra Ghozalli <ghozalli2...@...> 
wrote:
>
> Dear member,
> Memang benar ketika diajukan sebagai hari raya nasional, Imlek diposisikan 
> sebagai hari raya agama Konghucu.  Kelompok PSMTI maupun INTI tidak bisa 
> mengajukannya sebagai hari raya budaya ethnis Tionghoa.  Sebab tidak mungkin 
> suatu ethnis memiliki hari libur sendiri sendiri. Ingat di Indonesia ada 
> ratusan ethnis, kalau satu dikasih izin yg lain juga boleh, celakalah kita 
> yang setiap hari libur, kapan kerjanya? Namun bagi kami, umat Katholik, kami 
> menganggap Imlek sebagai hari raya budaya Tionghoa oleh sebab itu gereja 
> Katholik yang mempunyai umat dominasi Tionghoa, diadakan acara bagi jeruk 
> yang telah diberkati pastur, interior gereja digubah ala oriental, bahkan 
> dahulu barongsai boleh main di halaman gereja. Bukan itu saja di gereja kami 
> (Regina Caeli) anak anak dikasih angpao dan sewaktu Imlek lalu,
>  banyak umat yang datang pakai baju merah dan anak anak pakai baju naga.  
>Kalau saja Vatican kasih izin Pastur pakai baju naga, mungkin saja Pastur kami 
>berjubah merah bersulam naga emas. RGDS.TG
>




------------------------------------

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links



    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke