yang tidak beragama itu ATHEIS kalau komunis itu lawannya kapitalis sebetulnya hanya paham sistem pemerintahan saja dan tidak ada kaitannya dengan agama
hanya saja pemeritahan kita dulu berhubung (dipaksa) berpihak pada negara2 kapitalis, sehingga komunisme dianggap sama dengan atheisme supaya rakyat lebih mudah membencinya (hingga sekarang) - padahal komunisme tetap tidak bisa diterapkan di Indonesia karena bukan daratan luas melainkan negara kepulauan, sehingga "sama rasa sama rata" sulit diterapkan di negara yang terpisah air apalagi di jaman tahun 1950-an yang belum kenal internet ada kemungkinan juga mengutip kata2 dari ketua Mao tentang "agama itu racun" karena pada saat itu banyak gejolak dalam negri yang bersitegang antar agama seperti buddhist dengan tao dengan kristen dengan katolik, dan sebagainya sehingga negara menetapkan diri bahwa negara tidak akan mengatur, tidak akan menanggapi kehidupan beragama rakyatnya.. namun memang di era 1950-an hingga 1980-an ada beberapa penyerangan pemerintah terhadap rumah2 ibadat yang dianggap melanggar hukum karena sudah menyalahi aturan yang memasalahkan perbedaan beragama atau mengagungkan agama sendiri dan menghina agama orang lain atau menggunakan agama sebagai kedok menjadi lawan politik. Ditambah lagi invasi RRC terhadap Tibet yang kemudian dijadikan propinsi, sebetulnya didasari dari ketua Mao yang tidak mau Tibet dicaplok oleh Inggris karena dari India Inggris sudah mengincar Tibet untuk kemudian memisahkan Xinjiang dari RRC di era perang dingin dulu. Hal ini kemudian dikemas oleh media sebagai bentuk penyerangan terhadap agama dan dijadikan bukti versi media barat saat itu sebagai kebencian komunisme kepada agama. sekarang komunisme sudah bisa dibilang bukan ancaman bagi kapitalisme lagi karena Uni Soviet sudah bubar. Sekarang dicari musuh baru supaya bisnis senjata, bisnis kendaraan lapis baja, bisnis seragam militer, hingga bisnis obat2an tetap bisa laku keras jika ada perang. sebetulnya bukan masalah paham yang mana yang benar atau mana yang salah.. semua paham akan jadi baik jika yang menjalankan orang baik.. sebaliknya apa pun pahamnya akan jadi bencana jika yang menjalankan adalah orang serakah. namun balik2 lagi, tidak salah juga jika banyak orang yang beranggapan bahwa komunisme adalah atheisme walau perbedaannya jauh sekali... ini berkat kesuksesan media blok barat mengemas berita dan suksesnya intelijen blok barat meramu doktrin cuci otak dalam perang dingin yang berakhir di tahun 1991 > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com > </mc/compose?to=budaya_tionghua%40yahoogroups.com>, Tjandra Ghozalli > <ghozalli2002@ ...> wrote: > > > > Dear members, > > Ya tentu saja Vatican tidak mengizinkan. Saya hanya ingin > menyatakan bahwa umat Katholik bebas merayakan Imlek karena Imlek > kami anggap adalah hari raya budaya Tionghoa. Bahkan di RRT yang > komunis (tidak beragama) toh merayakan pesta musim semi (Imlek) ini > menyatakan bahwa Imlek adalah pesta budaya lebih dominan dari pada > hari raya agama. RGDS.TG > >