Lha, di Taiwan saja ada Pastor pimpin Cutbio kok. Yang ditandu? Kongco Yapsut 
dan Makco Maria Sengbo.

 Lebih NAH LOE lagi tuch.
Wkwkwk...

Kiongchiu.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ardian_c" <ardia...@...> wrote:
>
> ada temen di beijing cerita ada misa menyambut tahun baru, disedian air satu 
> ember yg diambil sedikit buat bawa pulang, itu air katanya buat hoki dan peng 
> an.
> nah loe ?
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tjandra Ghozalli <ghozalli2002@> 
> wrote:
> >
> > Dear members,
> > Ya tentu saja Vatican tidak mengizinkan. Saya hanya ingin menyatakan bahwa 
> > umat Katholik bebas merayakan Imlek karena Imlek kami anggap adalah hari 
> > raya budaya Tionghoa. Bahkan di RRT yang komunis (tidak beragama) toh 
> > merayakan pesta musim semi (Imlek) ini menyatakan bahwa Imlek adalah pesta 
> > budaya lebih dominan dari pada hari raya agama. RGDS.TG
> > 
> > --- On Mon, 3/1/10, Tjandra Ghozalli <ghozalli2002@> wrote:
> > 
> > 
> > From: Tjandra Ghozalli <ghozalli2002@>
> > Subject: [budaya_tionghua] Imlek Agama atau Budaya?
> > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Date: Monday, March 1, 2010, 2:10 PM
> > 
> > 
> >   
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > Dear member,
> > Memang benar ketika diajukan sebagai hari raya nasional, Imlek diposisikan 
> > sebagai hari raya agama Konghucu.  Kelompok PSMTI maupun INTI tidak bisa 
> > mengajukannya sebagai hari raya budaya ethnis Tionghoa.  Sebab tidak 
> > mungkin suatu ethnis memiliki hari libur sendiri sendiri. Ingat di 
> > Indonesia ada ratusan ethnis, kalau satu dikasih izin yg lain juga boleh, 
> > celakalah kita yang setiap hari libur, kapan kerjanya? Namun bagi kami, 
> > umat Katholik, kami menganggap Imlek sebagai hari raya budaya Tionghoa oleh 
> > sebab itu gereja Katholik yang mempunyai umat dominasi Tionghoa, diadakan 
> > acara bagi jeruk yang telah diberkati pastur, interior gereja digubah ala 
> > oriental, bahkan dahulu barongsai boleh main di halaman gereja. Bukan itu 
> > saja di gereja kami (Regina Caeli) anak anak dikasih angpao dan sewaktu 
> > Imlek lalu, banyak umat yang datang pakai baju merah dan anak anak pakai 
> > baju naga.  Kalau saja Vatican kasih izin Pastur pakai baju naga, mungkin 
> > saja Pastur kami
> >  berjubah merah bersulam naga emas. RGDS.TG
> >
>


Reply via email to