Menurut saya lebih baik istilah chimcne diteruskan, saya sendiri sampai 
sekarang tak tahu istilah Indonesianya yang tepat. Tidak perlu takut menambah 
perbendaharaan kata, kalau tak ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Mengapa 
kita juga menerima istilah komputer,  kalkulator, pasar modal, telepon, 
telegram, baso, mi, taukua, tahu dll. Sangat sulit kalau mau 100% asli. Karena 
dalam bahasa Indonesia tak ada konsonan letupan ch, tak ada juga bunyi sengau 
che, ejaannya bisa diganti jadi cimce. Di Malaysia TV adalah televisyen, di 
Indonesia televisi. Station di Malaysia stasyen, di Indonesia stasiun. 
   Kiongchiu




________________________________
From: "zho...@yahoo.com" <zho...@yahoo.com>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Mon, March 8, 2010 5:21:43 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Buku Baru: Chinese Houses in Southeast Asia

  
Kianghian xiong, 
Dalam hal ini saya tidak sepakat. Menurut saya, istilah2 asing sebisa mungkin 
diterjemahkan pakai kosa kata yg tersedia, kecuali memang tidak ada padanannya. 
Supaya tdk menambah ruwet bhs indonesia. Orang dulu sering langsung comot, 
mungkin krn malas, mungkin krn penguasaan bhs indo nya masih minim.
Capgomeh sebenarnya bisa diterjemahkan menjadi malam lima belasan, lontong 
capgomeh yah cukup menjadi lontong lima belasan. Ini kan masih cukup enak 
didengar telinga melayu bukan? Sekaligus membuat orang sini menangkap makna 
capgomeh, tanpa penjelasan ber-tele2.

Zfy 
Maka utk Tian Jing saya cenderung menerjemahkan menjadi Halaman dalam. 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
________________________________

From: King Hian <king_h...@yahoo. com> 
Date: Sun, 7 Mar 2010 23:16:56 -0800 (PST)
To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Buku Baru: Chinese Houses in Southeast Asia
  
Menurut saya, tidak usah diterjemahkan
Lebih baik tetap memakai istilah chimcne (深井). Karena kalau diterjemahkan 
menjadi "sumur dalam" atau "sumur langit" pun tidak memberi pengertian yang 
lebih jelas.
Sama seperti istilah2 lain dalam bhs Indonesia yang diadopsi dari bhs  Hokkian, 
dan tidak diterjemahkan, misalnya:
capgomeh, yang tidak diterjemahkan menjadi "malam ke lima belas" -> kalau 
diterjemahkan demikian, bagaimana caranya menyebut "lontong capgomeh"?

 
kiongchiu,
KH




________________________________
From: David <dkh...@yahoo. com>
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Mon, March 8, 2010 12:26:15 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Buku Baru: Chinese Houses in Southeast Asia

  
Lukito-heng dan Andipo-te, 

Tianjing 天井 (skywell) = “sumur langit” adalah istilah Mandarin (Huayu), 
sementara chhimcne 深井 (deepwell) = “sumur dalam” lebih ke istilah Hokkian 
selatan (Banlam). Dalam arsitektur Hokkian selatan, di kelenteng yang ada 
chhimcne-nya, orang bersembahyang kepada Thnikong (Thian) menghadap ke langit 
(= Thnikong atau Thian) dari chhimcne ini. Salah satunya, di Kelenteng Lo Chia 
Bio, Jl. Duri I, Jakarta Pusat.

Sekarang kita mau pilih yang mana? “Sumur langit” atawa “sumur dalam”?

Kiongchiu,
DK

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Andipo <dipod...@.. .> wrote:

Terima kasih atas balasannya. Saya tidak punya penjelasan lain, karena saya 
juga kesulitan menemukan istilah yang tepat. "Deep well" menurut saya kurang 
mengena. "light well" menurut saya lebih tepat. 

"Sumur udara" terdengar bagus dan cukup informatif, saya akan pakai itu.. 

Salam

--- On Mon, 3/8/10, lkart...@... <lkart...@.. .> wrote:

From: lkart...@... <lkart...@.. .>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Buku Baru: Chinese Houses in Southeast Asia
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Dipo" <dipod...@.. .>
Date: Monday, March 8, 2010, 10:36 AM

Quoting Dipo <dipod...@.. .>:

Saya sudah beberapa waktu kebingungan mencari terjemahan "light? well" dalam 
bahasa Indonesia. Tetapi mengapa masih memakai tanda? kutip ? Apakah istilah 
"sumur udara" tidak umum dipakai ?

Cak Dipo,

Dari beberapa buku menyebutkan "deep well" makanya saya mencoba menyebutkan 
sumur udara dalam tanda kutip karena saya masih meragukan (belum mantap) 
menggunakan istilah tsb. memang fungsinya secara denotatip adalah untuk 
sirkulasi udara. dari penggalian artefak rumah tinggal di daerah Mesopotamia 
memiliki pola yang sama yaitu memiliki court yard tsb. SEcara konotatip adalah 
untuk tempat sembahyang berhubungan dengan Thien secara terbuka dan langsung. 
Atau anda mempunya penjelasan yang lain sebagai pencerahan buat saya yang lagi 
menggali.... .......

salam
loek's






      

Kirim email ke