Benar, bisa dibuktikan di gereja katolik di dekat cinteyen / toa sebio. Gerejanya mirip klenteng dan ada patung dewa2 konghucu juga.
Gereja katolik juga sembayang menggunakan lilin, dupa (kemenyan) dan sembayang di depan patung juga. mungkin harus di bedakan antara katolik,protestan dan protestan kharismatik (cirinya berbahasa roh) Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -----Original Message----- From: Tjandra Ghozalli <ghozalli2...@yahoo.com> Date: Mon, 5 Apr 2010 23:14:55 To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com> Subject: [budaya_tionghua] SEMINAR IMAN KATHOLIK THD BUDAYA TIONGHUA Dear member, Agama Katholik adalah agama yang paling toleran terhadap budaya tempat berpijak. Bila Anda ingin tahu pandangan agama Katholik terhadap budaya Tionghoa ikutilah seminar ini: SEMINAR PANDANGAN IMAN KATHOLIK TERHADAP TRADISI & ADAT ISTIADAT TIONGHOA Dibawakan oleh: -Pastur Yandhie Buntoro, CDD - Edwardus Kristofani Mengupas tentang: - Apa itu hoe, kwepang boleh dilakukan oleh umat Katholik? - Apakah sembahyang Ceng Beng, Peh Chun, pegang hio boleh untuk umat Katholik? - Apakah boleh memelihara abu dan sembahyang leluhur? - Apakah boleh makan sajian sembahyang? - Dan beragam topik menarik lainnya. Diadakan: Sabtu, 24 April 2010, pukul 9.30 (pagi) hingga selesai Bertempat di aula Keluarga Nazareth, Gereja Regina Caeli, Bukit Golf Mediterania, Pantai Indah Kapuk (masuk dari pintu gerbang air mancur Kuda Laut). Hubungi Sekretariat Regina Caeli, telp (021) 55964379. Biaya Rp 50.000 /orang termasuk snack & minuman dan hadiah 10 handphone. Terbuka untuk warga Tionghoa Katholik atau non Katholik. Penyelenggara: Seksi H.A.K Regina Caeli.