Sejak lama, banyak analis meyakini bahwa kelompok lobi Zionis sangat  
berpengaruh di AS dan mampu mengendalikan kebijakan-kebijakan luar  negeri AS.  
Berbagai tulisan sudah mengungkap tentang hal ini, dan yang terbaru ditulis 
oleh Henri Astier yang dimuat di BBC. Dalam artikel yang berjudul "US Storm 
Over Book on Israel Lobby",   Astier menulis bahwa banyak komentator yang 
membantah kuatnya lobi  Zionis di pemerintahan AS, meski banyak fakta yang 
membuktikan bahwa  kalangan Yahudi AS telah memainkan peran yang sangat besar, 
meski  jumlah mereka sedikit hanya sekitar 2 persen dari jumlah populasi AS.
    Dalam artikelnya Astir juga menulis, "Bagaimana lobi itu dilakukan?  Apakah 
pengaruhnya benar-benar legendaris atau hanya legenda? Dua  akademisi AS, John 
Mearsheimer dari Universitas Chicago dan Stephen  Walt dari Universitas 
Harvard, punya jawaban atas pertanyaan-pertanyaan  itu, dan akibatnya memicu 
kontroversi. "
    Dalam bukunya berjudul "The Israel Lobby and US Foreign Policy" kedua  
penulis AS itu menulis bahwa AS harus menjelaskan alasannya mendukung  Israel. 
AS selama ini memberikan bantuan sebesar 3 milyar dollar per  tahun atau 
sekitar seperenam dari anggaran bantuang langsung AS, untuk  keperluan militer 
Israel. Tapi menurut Mearsheimer dan Walt, AS hanya  mendapat keuntungan 
sedikit dari kebijakannya itu dan mereka menolak  pendapat yang mengatakan 
bahwa Israel adalah sekutu kuat AS dalam  "perang melawan teror."
    Kedua penulis AS itu tidak membahas masalah "lobi Yahudi", karena  
kelompok-kelompok yang mengaku Yahudi tidak mewakili semua Yahudi AS  dan 
anggotanya banyak yang non-Yahudi. Mearsheimer dan Walt lebih  menyebutnya 
sebagai "lobi Israel" yang tujuan utamanya adalah  meyakinkan Amerika bahwa 
kepentingan Amerika sama dengan kepentingan  Israel.
    Menurut analisa Mearsheimer dan Walt dalam bukunya, lobi-lobi Israel  
terutama berpengaruh pada finansial dan keengganan AS untuk mengkritik  Israel. 
Mereka menambahkan, sama seperti kelompok-kelompok kepentingan  lainnya, lobi 
Israel juga mempengaruhi perdebatan di kalangan politisi  dan komentator yang 
mengecam Israel, namun lobi Israel menyebarkan  pengaruhnya dengan efektif.
    Mereka yang mempertanyakan dukungan AS terhadap Israel, hanya akan  
menghadapi masalah. Akibatnya, kuranya adanya diskusi tentang masalah  ini, 
yang membuat AS terus membuat kebijakan yang tidak adil di Timur  Tengah.
    Yang paling kontoversial, dalam bukunya Mearsheimer dan Walt  menyatakan 
bahwa lobi Israel memainkan peranan penting dalam invasi AS  ke Irak.
    Media mainstream di AS hampir semuanya memberikan penilaian negatif  pada 
buku tersebut. Namun menurut kedua penulisnya, hal itu menunjukkan  betapa 
efektifnya lobi Israel hingga ke media massa di AS. Karena di  luar AS, buku 
Mearsheimer dan Walt justru mendapat penilaian yang  positif.
    Sejarawan dan tokoh yang kerap mengkritik Israel, Tony Judt  mendukung 
upaya Mearsheimer dan Walt mengungkap seputar lobi Israel di  pemerintahan AS, 
yang selama ini menjadi hal yang tabu dibicarakan.
    Judt menyebut buku Mearsheimer dan Walt sebagai "tindakan luar biasa  dari 
semangat intelektual." Penulisnya mungkin tidak mendapatkan apapun  dari buku 
itu, tapi masyarakat yang membacanya mendapatkan pengetahuan  yang berharga. 
(ln/presstv)
  
       
---------------------------------
Be a better pen pal. Text or chat with friends inside Yahoo! Mail. See how.

Reply via email to