Sebaiknya rubah pola pikir kamu yang mengatakan bahwa Tuhan memberikan kamu cinta untuk mencintainya saja. Cinta kamu layak diberikan pada orang yang mencintai kamu juga, bukan untuk orang yang sudah tidak mencintai kamu lagi.
Jangan menutup2i keburukan/kejelekan orang hanya karena buta oleh cinta. Maksud saya, tentu saja semua orang punya keburukan, tapi keburukan yang sifatnya fatal dan menyakiti kamu jelas tidak bisa ditolerir. Jangan ikuti pepatah2 cinta yang menyesatkan seperti "biarlah aku menderita asalkan dia bahagia...biarlah dia lakukan apa yang dia suka yang penting aku mencintainya" dsb. Tidak bisa melupakan dan masih mengharapkan adalah masalah klise yang penyelesaiannya akan tergantung pada keputusan kamu. Hidup ini penuh pilihan, tidak semua takdir adalah harga mati dari Tuhan. Mati memang adalah takdir yang tak bisa ditawar2. Tapi ada takdir yang bisa dirubah, dan ada takdir yang bisa dipilih. Dalam kasus ini, pilihan ada di tangan kamu. Kamu bisa memilih untuk tetap mengharapkan dia walaupun hasilnya belum pasti, atau memilih melupakan dia dan mencari hidup yang lebih baik. Apapun pilihan kamu, kamu harus siap dengan konsekwensinya. Memang tidak salah kalau kamu masih mengharapkan dia kembali, itu perasaan yang normal. Tapi saran saya begini saja: Jika kamu masih mengharapkan dia, maka tentukanlah batas waktu, jangan sampai kamu larut dalam ketidakpastian. Kemudian cari kepastian apakah dia masih mungkin mencintai kamu kembali atau tidak. Misalnya dengan tanya teman2 dekatnya, atau bicara langsung pada mantan kamu secara blak2an. Dan yang terpenting jangan lupa berdoa'lah minta petunjuk pada Tuhan, misalnya dengan do'a seperti ini: "Ya Tuhan, jika sekiranya dia baik untukku, maka dekatkanlah kami, persatukanlah kami kembali dan jangan pisahkan kami lagi. Tapi jika sekiranya dia tidak baik untukku, maka jauhkanlah dia dariku sejauh2nya, berikanlah aku ketegaran hati dan kemampuan untuk melupakannya dan berikan aku pengganti yang jauh lebih baik darinya" Kalau tidak salah di milis ini pernah ada yang pernah posting tentang "kisah Anisa". Kamu bisa cari di postingan2 sebelumnya. Secara garis besar kalau tidak salah ceritanya kira2 begini: Anisa anak yang manja yang merengek minta dibelikan kalung mutiara mainan. Akhirnya dibelikan oleh ibunya. Tapi setiap malam menjelang tidur, sang ayah selalu meminta anisa untuk memberikan kalung itu padanya. Anisa menolak dan menangis. Sampai suatu hari ketika ayahnya meminta lagi kalung itu, akhirnya dengan terpaksa anisa memberikannya walaupun hatinya sedih. Sang ayah mengambilnya, tapi secara tak disangka sang ayah ternyata menggantinya dengan kalung mutiara asli untuk anisa. Inti ceritanya : Sama seperti Tuhan, terkadang Tuhan mengambil sesuatu dari kita, dan kita sangat tak rela memberikannya. Tapi ternyata Tuhan telah merencanakan untuk menggantinya dengan yang jauh lebih baik. Hanya sekedar saran. Semoga membantu. --- edinayanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > apakah aku salah bila masih mengharapkan orang yang > aku cintai > walaupun dia sudah tidak mencintaiku lagi? karena > aku merasa tuhan > memberikan aku cinta untuk mencintainya, aku selalu > berdoa suatu saat > dia akan kembali lagi padaku, karena hati kecilku > mengatakan > sebenarnya dia masih mencintaiku. apakah masih ada > harapan bila kita > selalu berdoa mengharap ia kembali seperti dulu > lagi. bagiku dia > adalah pria terbaik yang pernah ada dalam hidupku. > sulit bagiku > melihat kejelekannya walaupun saat ia sudah tidak > pernah > memghubungiku lagi, namun aku masih suka mengirim > sms atau pun > menelponnya. apakah aku salah melakukan hal seprti > itu? please help > me, i need an answer > > > > > > > > Milis Curhat The Friendliest Way ... > Curhat@YahooGroups.Com > > > Yahoo! Groups Links > > > [EMAIL PROTECTED] > > > > > ***TOO MEI LI TOO DANGEROUS*** __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com Milis Curhat The Friendliest Way ... Curhat@YahooGroups.Com Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/curhat/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/