Andre:
> Ada pertanyaan nih terutama ke mas Adji ama mas Surjo hehehe...soal
> ineransi alkitab.
>
> Saya ada baru baca satu artikel ttg alkitab, berikut ini cuplikan
> artikelnya :
-cut
> Saya jadi teringat pendapat mas Surjo "memang org kenal Yesus cuman
> dari alkitab?"....saya jadi bingung kalo gak dari alkitab trus tau
> darimana lagi mas ?
>
> Mohon pencerahan ...

Adji:

1. Asumsi awal
a. Sudah sejak awal saya mempersoalkan asumsi Bung Andre mengenai "Injil"
(atau Alkitab pada umumnya). Jika sekarang ada sejumlah pertanyaan (terutama
mengenai "Yesus"), cobalah pikirkan kembali asumsi anda itu. Asumsi yang
tidak tepat akan membawa anda kepada kesimpulan yang tidak tepat.
b. Ini saya kasih asumsi sederhana: Injil adalah kesaksian atau ungkapan
iman dalam bentuk cerita. Jadi, salah satu tujuan penting yang harus diraih
ketika membaca Injil adalah memahami penghayatan iman orang Kristen pada
zaman awal kelahirannya.

2. Penghayatan iman yang berkembang
a. Penghayatan iman itu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman atau
perubahan seluruh aspek kehidupan. Artinya, apa yang dulu dihayati sebagai
kebenaran tidak otomatis "harus" dihayati demikian pada saat ini dan
mendatang.
b. Sekadar contoh.
(1) Jika zaman Alkitab (PL-PB), perbudakan tidak dianggap hal yang salah
atau bertentangan dengan kehendak Tuhan; zaman sekarang hal itu sudah
dihayati secara berbeda.
(2) Jika zaman Alkitab, perempuan tidak dianggap setara dan tidak diberi
peran di arena publik, bahkan dinomor-duakan di arena domestik; zaman
sekarang sudah berbeda.
c. Jadi, ketika membaca warisan tradisi iman Kristen (baca: Alkitab), hal
yang lebih penting bukanlah menaatinya secara harfiah seakan-akan Firman
Tuhan yang turun dari langit dan berlaku sepanjang zaman. Juga bukan
sebaliknya, menolaknya sama sekali karena ada sejumlah kesalahan. Hal yang
lebih penting adalah memahami:
(1) WHAT - apa yang dihayati orang beriman pada zaman dulu (PL-PB).
(2) WHY - mengapa mereka menghayatinya demikian.

3. Yesus - Injil - Tradisi Iman Kristen (Kekristenan)
a. Darimana kita mengenal Yesus?
Dari kesaksian satu generasi ke kesaksian generasi selanjutnya.
Keseluruhan kesaksian ini sederhananya dapat disebut "Tradisi Iman Kristen"
atau Kekristenan.
b. Injil hanyalah salah satu komponen di dalam warisan Tradisi Iman.
Komponen lainnya yang tampaknya diabaikan oleh Bung Andre adalah kesaksian
atau ajaran Bapa-bapa Gereja. Lalu selanjutnya, sederhananya, Tradisi Iman
dari kaum Reformator (Protestan). Lalu selanjutnya, Tradisi Iman dari GKI
(saya mengandaikan anda dibesarkan dalam lingkungan GKI, termasuk misalnya
di lembaga pendidikannya: PENABUR dan Tirta Marta; atau yang "berjiwa" GKI:
BOPKRI dan Petra).
c. Setiap zaman, setiap generasi, setiap tradisi gereja, setiap konteks
sosial akan menghasilkan "Yesus" yang berbeda-beda. Dalam arti ini, semua
Yesus yang kita kenal adalah Yesus-imajiner. "Yesus" hasil konstruksi dan
rekonstruksi terus menerus. "Yesus" yang dikenal oleh Mbah Dukun adalah
hasil rekonstuksi ribuan tahun dan tentu saja orangtuanya ikut berperan.
Selain gereja dan lembaga pendidikan sebagai penerus Tradisi Iman yang
formal, keluarga atau orang terdekat juga penerus Tradisi Iman yang
non-formal. Baik kelompok sosial formal (patembayan) maupun kelompok sosial
non-formal (paguyuban) sama-sama berperan dalam memelihara dan mengembangkan
Tradisi Iman Kristen.
d. Dari aspek formal, Injil dan Tata Gereja GKI adalah dokumen (tertulis)
yang dapat dipahami sebagai kesaksian iman orang zaman dulu (Injil) dan
zaman sekarang (Tager).
Dari aspek non-formal, khotbah pendeta dan kesaksian jemaat awam adalah
kesaksian iman (lisan) zaman sekarang yang belum dikristalkan menjadi ajaran
atau doktrin "baku".
Dalam konteks ini, khotbah pendeta dan kesaksian jemaat awam sama pentingnya
dengan Injil atau ajaran (baku) apa pun. Bdk. ungkapan Paulus, "Kamu adalah
surat Kristus!" atau ungkapan penulis Injil Yohanes, "Siapa yang melihat
kamu, dia melihat Aku (Yesus); dan siapa yang melihat Aku, dia melihat Bapa
(Allah)".

4. Injil dan penafsir Alkitab saja tidak cukup
a. Tradisi Iman Kristen dihayati, dipelihara, dan dikembangkan oleh segenap
umat Kristen. Sebagaimana Injil hanyalah salah satu bagian dari (warisan)
Tradisi, demikian juga penafsir Kitab Suci (Biblika) hanyalah salah satu
peserta dari segenap umat Kristen.
b. Dengan kata lain, kita butuh pemikir Sistematik (yang men-sistematis-ir
ajaran atau doktrin), pemikir Sejarah Iman atau Sejarah Gereja (yang
merefleksikan apa yang terjadi: das Sein), pemikir Praktika (yang memikirkan
"praksis" dari Kekristenan), lalu... "guru Injil", guru Agama Kristen, guru
Sekolah Minggu, dan... last but not least: orangtua sebagai pembina pertama
generasi baru umat Kristen.

Demikian sedikit gambaran yang lebih luas supaya Bung Andre dapat melihat
"peta Kekristenan" dan di mana posisi anda saat ini. Dengan harapan Bung
Andre dapat ikut berperan dalam ziarah gereja sepanjang abad.

Salam dari sesama peziarah,
Adji



_____________________________________________
Situs milis    http://groups.yahoo.com/group/cyber-gki
Situs laci     http://www.cybergki.net
Moderator      [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
Administrator  [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]

Klik alamat sesuai maksud, kosongkan subject dan body.
posting    cyber-gki@yahoogroups.com
nonaktif   [EMAIL PROTECTED]
aktif lagi [EMAIL PROTECTED]
berhenti   [EMAIL PROTECTED]
digest     [EMAIL PROTECTED]
daftar     [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/cyber-gki/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to