Saya salut dengan penjelasan bung Permadi, 

Tapi saya harap diskusi ini bukan untuk meladeni bung Ihsan ini, karena saya
dinasehati oleh orang tua saya, "kalau kamu berdebat dengan orang
bodoh/picik tentang kebenaran, sampai kiamatpun tak akan dapat kebenaran
itu, justru permusuhan". Karena itu, saya harap bung Permadi tidak usah
terlalu menanggapi bung Ihsan secara berlebihan. Lebih baik kita berdiskusi
dengan orang yang memang benar punya data/knowledge/fakta dari pada orang
yang cuma punya prasangka, negative thinking, dugaan malah fitnah (justru
yang dilarang oleh agama). Justru akan sangat berbahaya berdebat/diskusi
dengan orang se-type ini.

By the way, saya suka dengan pandangan-pandangan bung Permadi, karena itu
yang kita ingini dari sebuah pemahaman, yang tidak saling menyalahkan, yang
tidak membenarkan diri-sendiri dengan menutup-nutupi keburukan yang ada,
melainkan mencari kebenaran bersama, kebaikkan bersama untuk hidup bersama
tanpa permusuhan, curiga, kemarahan ......etc. OK, cerio.



> ----------
> From:         Permadi Witjaksono[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Reply To:     Permadi Witjaksono
> Sent:         Wednesday, 21 April 1999 1:53
> To:   [EMAIL PROTECTED]
> Cc:   [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]
> Subject:      Re: [demi-demokrasi] One Region, One Faith
> 
        **********************cut************************************
> Satu catatan untuk mas Ihsan pribadi: mungkin akan lebih baik jika dalam
> diskusi anda mengungkapkan fakta. Kelihatannya mas Ihsan banyak sekali
> melontarkan tuduhan, dugaan, bahkan fitnah. Jika tuduhan tersebut saya
> balik, anda senang berkata bahwa anda tidak tahu akan fakta itu. Saya akan
> sangat menghargai anda jika anda dapat berdiskusi secara terpelajar dengan
> mengesampingkan hal-hal yang tidak/belum terbukti kebenarannya.
> 
> 

application/ms-tnef

Kirim email ke