Saya tidak setuju dengan pendapat Pak Donny di bawah. 

Apabila sang ibu mencret/diare, ASI dari sang ibu tidak akan menyebabkan sang 
anak ikut menjadi diare. Yang menyebabkan sang anak ikut terkena diare, adalah 
faktor hygiene dari sang ibu yang masih kurang.

Hal ini bisa dilihat di textbook pediatric manapun, especially tentang 
breastfeeding. 

Mengenai jenis obat yang boleh dikonsumsi sembari menyusui, itu trgantung jenis 
obatnya, ada yang bisa disekresi melalui ASI, ada yang tidak. Dan ditimbang2 
seberapa besar efeknya ke sang bayi.
Apabila benar disekresi tetapi efeknya ke bayi sedikit... Tentu hal ini mnjadi 
prtimbangan kputusan dokter anda.

Warm Regards,



Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: "Dr.(Naturopathy) Ir. Donny Hosea MBA. PhD." <puyu...@indo.net.id>

Date: Wed, 15 Apr 2009 19:15:14 
To: <dokter_umum@yahoogroups.com>
Subject: Re: [Dokter Umum] tanya DB vs menyusui


Sebagai tambahan, anggapan bahwa pada asi ada bahan2 immunitas jadi tdk 
berbahaya:
"..dengan dokter anak dan kata dokternya saya boleh tetep nyusui karena 
di dalam ASI itu sendiri sudah mengandung antibodi, jadi tidak masalah 
(anak saya tidak bahaya tertular dan juga tidak bahaya terminum 
kandungan obat yang saya minum)."

Adalah suatu anggapan yg kurang sesuai, mengingat bila sang ibu menceret 
atau diare, n anak menggunakan asi sang ibu, anak juga mengalami hal yg 
sama, menceret.

Dlm hal case ini, seluruh system immun Ibu bersiaga n melakukan gerakan 
utk memerangi intruder yg menyerang ibu sehingga terjadi infeksi n panas 
badan meningkat, dg demikian kesiagapan utk memproduksi asi juga 
menurun, kecuiali sang ibu adalah ibu super yg bisa paralel processing 
menghasilkan semua prodsuk n sekaligus menajga daris ernagan, n 
memeprbaikinya.
Anda benar bahwa kwalitas susu ketika sedang demam adalah jauh dibawah 
ketika sedang sehat.
Dan itu tercermin dg warnaya.

Selanjutnya sangat diharapkan agar para ibu menjaga kondisi tubuh n 
system immun nya agar selalu perfrom menjaga diri dari serangan intruder.

Sallam,


Elvy Surya wrote:
> Duh,
>
> Ini susahnya. Beda dokter beda pendapat. Saya sendiri juga pernah ngalamin. 
> Panas, awalnya sih demam, tapi kagak turun-turun, dan sempat panas sampai 39 
> derajat. Waktu demam pertama ke dokter internis, si dokter bilang stop 
> menyusui, kalau ibunya lagi minum obat harus stop menyusui karena otomatis 
> obat itu akan tercampur dalam kandungan asi. Ya wis, saya stop nyusui dulu 
> (tapi tetep dipompa), ternyata demam kagak turun malah jadi panas sampai 39 
> derajat, pusing dan lemes, sempet dibawa ke RS, ditanganin ama dokter UGD, 
> ditest DBD dan typhus, hasil typhus negatif tapi untuk DBD nya masih harus 
> ditunggu lagi waktu itu krn baru panas hari ketiga. Saya diinfus penurun 
> panas, obat dari dokter internis saya tunjukkan ke dokter UGD, katanya tidak 
> apa-apa saya boleh tetep nyusui... nah lho.. bingung kan.. saya waktu itu sih 
> stop nyusui dulu, karena badan lemes banget, kebetulan besoknya anak saya 
> jadwal imunisasi ke dokter anak, jadi suami saya berkonsultasi
>  dengan dokter anak dan kata dokternya saya boleh tetep nyusui karena di 
> dalam ASI itu sendiri sudah mengandung antibodi, jadi tidak masalah (anak 
> saya tidak bahaya tertular dan juga tidak bahaya terminum kandungan obat yang 
> saya minum).
>
> Di ahri kelima saya udah kagak panas dan demam, tapi saya lemes banget, sama 
> mama diajak ke RS lagi, kata dokternya dirawat aja. Dari hasil test bukan 
> DBD, tapi leukosit saya waktu itu turun terus, sampai hanya sekitar 2000an. 
> Dokter yang ini bilang saya kena infeksi virus tapi dia kagak tau virus apa, 
> karena virus kan banyak. Nah lhoo... lebih pusing lagi. Untung hari minggunya 
> saya udah boleh pulang (dirawat 2 malam di RS), leukosit saya masih di bawah 
> normal, tapi sudah menunjukkan tanda-tanda kenaikan dan trombosit yang 
> tadinya menurun pun juga sudah mulai naik.
>
> Waktu sakit itu saya mutuskan kagak menyusui dulu, demi keamanan aja. Saya 
> takut kalau ternyata ada virus yang bisa masuk ke ASI dan nular ke si anak. 
> Contoh yang paling jreng aja deh, ibu yang terjangkit HIV kan kagak boleh 
> nyusui (karena bisa bular yah ke bayinya?) jadi saya takut aja, ya kemarin 
> sih saya bukan kena HIV, tapi virus jaman sekarang sudah bermutasi dan 
> semakin aneh-aneh aja, jadi kalau lagi kg enak badan ya mending jangan nyusui 
> dulu sampai jelas si ibunya sakit apa.
>
> Anak saya emang agak uring-uringan setelahnya, karena ternyata dokter yang 
> merawat saya di RS itu memberikan obat flu yang menurut perkiraan dokter 
> tempat saya kontrol, obat itu mengurangi sekresi cairan tubuh, jadi mungkin 
> maksudnya mengurangi ingus, tapi asi saya juga berkurang. 
>
> Sekedar tambahan, entah sugesti atau bukan, sepertinya warna ASI saya pun 
> sedikit berbeda dengan warna ASI ketika badan lagi sehat 100%.
>
> Tinggal terserah ibunya, sih mau tetap menyusui atau tidak. Tapi 
> pertimbangkan juga, menyusui berarti ada cairan yang keluar, sedangkan si ibu 
> sendiri sedang membutuhkan cairan dan dalam kondisi tidak sehat. 
> Pertimbangkan juga napsu makan si ibu ketika sedang sakit apakah ia tetap 
> mampu makan sebanyak biasanya dan makan makanan yang bergizi? Jika tidak, 
> susu formula untuk sementara sih rasanya tidak apa-apa daripada si ibu lambat 
> pulihnya, si bayi akan semakin menderita kalau ibunya sakit. Asal jangan 
> lupa, si ibu tetap harus memerah walaupun tidak diminumkan, atur jadwalnya, 
> setiap berapa jam sekali biasanya harus diperah / diminumkan (kalau saya 
> minimal 4 jam) agar kemampuan payudara si ibu untuk memproduksi asi tidak 
> berkurang. Dari yang saya baca, banyak/sedikitnya asi tergantung kepada 
> berapa seringnya dikosongkan, jika malas menyusui dan malas memerah, maka asi 
> akan berkurang dengan sendirinya (ini juga salah satu cara untuk menyapih 
> anak nanti).
>
> Semoga membantu, maaf jika ada yang salah
>
>  
> Regards,
>  
> Elvy S. Setheono
> -----------------------------------------------------
> Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono & Rekan
> Member of PKF International Association
> Jl. Barito 2 no. 31
> Jakarta12130 
> Ph. (021) 725 2780
> Fax. (021) 720 3026
> P Save A Tree – Think before you print
> ===============================================================================
>
> Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono & Rekan is a member of PKF International 
> Limited, an association of legally independent firms which does not accept 
> any responsibility or liability for the actions or inactions on the part of 
> any individual member firm or firms. Individual member firms do not accept 
> responsibility or liability for actions or inactions on the part of other 
> individual member firm or firms.
>
>
>
>
>________________________________
> From: mursyida arif <ii...@yahoo.com>
> To: dokter_umum@yahoogroups.com
> Sent: Wednesday, April 15, 2009 11:37:43 AM
> Subject: Re: [Dokter Umum] tanya DB vs menyusui
>
>
>
>
>
> Terima kasih Bu Irma atas jawabannya,,
> saya juga mikir, kalau ibunya sakitnya agak lama (mudah2an tidak)
> takutnya si bayi ngak mau lagi minum asi, karna selama ibunya sakit
> dikasih susu formula.. sayang juga kan,,,padahal selama ini ibunya
> bela2in bawa anak ke kantor, dan titip di tpa, biar bisa tetap menyusui..
>
>  
>
>________________________________
> From: Irma Handayani <i...@ukabima. or.id>
> To: dokter_umum@ yahoogroups. com
> Sent: Wednesday, April 15, 2009 9:50:03 AM
> Subject: Re: [Dokter Umum] tanya DB vs menyusui
>
> selamat pagi arif,
>
> mengenai kondisi adik anda yang masih menyusui tetapi terkena demam berdarah, 
> adik anda tetap dapat memberikan ASI-nya kepada sang baby dengan cara diperah 
> yang nantinya diberikan ke sang baby. ga masalah jika sang ibu dirawat karena 
> DBD, sang ibu masih dapat menyusui sang baby. so, tetap berikan ASI untuk 
> sang baby yaa,,..
>
> semoga bermanfaat and cheers,
> irma
>
> ----- Original Message ----- 
> From: mursyida arif 
> To: dokter_umum@ yahoogroups. com 
> Sent: Tuesday, April 14, 2009 8:32 AM
> Subject: [Dokter Umum] tanya DB vs menyusui
>
> Pak/Bu Dokter, mau tanya,,,
> saya punya adik, yg kena Demam Berdarah dan dia punya bayi
> yg baru berumur 7 bulan, apa boleh tetap menyusui ??
> sementara selama ini bayinya dapat asi ekslusif, belum pernah
> di kasih susu formula,,,
> mohon jawabannya.. .
>
> terima kasih
>
> salam
>
> Iid

-- 

   "Absolutely Drug less Health Care solution Organization"





[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke