Ingat nggak beberapa waktu ini kita rame diskusi
ttg John Perkins ini, di banyak milis Indonesia,
summarynya juga disebarluaskan.  Kwik bahkan
menulis khusus ttg buku ini.

Namun demikian banyak pertanyaan ttg sosok ini,
dan kebenaran fakta yang ada dalam bukunya.
Silakan dibaca berikut ini.  Bagi yang bisa memberikan
informasi lebih jelas dan akurat silakan di sharing.

salam,
Ari Condro


----- Original Message -----
From: "Nugroho Dewanto" <[EMAIL PROTECTED]>

kawan saya poltak hotradero di milis ahli keuangan menanggapi buku
economic hitman-nya john perkins itu.... saya jadi tertarik pengen baca
sendiri... sayang belum dapat bukunya....

salam,



At 04:25 AM 6/15/2005, you wrote:

Hmmmm... Buku Confessions of an Economic Hitman.

Buku ini mungkin patut dibaca sehingga kita bisa tahu karakter John Perkins
sebenarnya. Dan kebetulan saya sudah baca (sampai Bab 14). Buat kita orang
Indonesia, buku ini menjadi sangat menarik - karena membahas tentang
Indonesia di tahun 1970-an awal (mulai dari chapter 3)

Ada beberapa hal yang aneh dari buku ini:

- John Perkins mengatakan ia berangkat ke Jakarta musim panas 1971, dan
menginap di Hotel Intercontinental. Menjadi aneh - karena tidak ada hotel
yang bernama Hotel Intercontinental di Jakarta sebelum Hotel Borobudur
Intercontinental berdiri. Yang jadi masalah - Hotel Borobudur
Intercontinental baru beroperasi penuh dan menerima tamu tahun 1974. Jadi
John Perkins ini sebenarnya tinggal di mana sih...?

- Apa iya Sukarno menyerang Malaysia untuk menyebarkan komunisme? Setahu
saya tidak begitu - tapi John Perkins mengatakan demikian.

- Apa iya Bahasa Indonesia adalah ciptaan Sukarno untuk menyatukan
Indonesia? Kita tahu tidak demikian - tapi John Perkins mengatakan
demikian di awal chapter 6.

- John Perkins bicara soal proyek perlistrikan di Indonesia - tapi di
seluruh bukunya ia mengatakan cuma pergi ke 2 kota saja - yaitu Jakarta dan
Bandung. Apa iya konsultan yang berurusan se-Indonesia cuma mengunjungi dua
kota saja? Padahal John Perkins sendiri (di Chapter 6) mengatakan bahwa ia
harus mengunjungi semua "population centers" di Indonesia. Masak iya kota
besar di Indonesia cuma Jakarta dan Bandung...? Tidak ada cerita sama
sekali tentang Surabaya? Medan? Semarang? Yogyakarta?

- Tidak banyak yang diceritakan oleh John Perkins tentang Bandung. Dia
cuma bilang tinggal di "Wisma" (entah wisma apa..) dan nonton wayang. Yang
menjadi aneh - John Perkins mengatakan bahwa dalang berada dalam keadaan
"trance" / kesurupan saat mendalang. Seumur-umur saya belum pernah lihat
dalang kesurupan saat mendalang - kok bisa-bisanya John Perkins bilang
dalang harus dalam keadaan kesurupan? (saya sarankan untuk baca Chapter 6
tentang deskripsi pertunjukan wayang yang menurut saya sangat-sangat tidak
logis).

- O iya John Perkins juga bilang dia main golf di Bandung. Karena saya
lahir dan pernah lama tinggal di Bandung - maka pertanyaan pertama saya
adalah : di lapangan golf yang mana? Setahu saya Bandung tidak punya
lapangan golf pada tahun 1970-an.

- Selanjutnya John Perkins juga menulis bahwa dalam perhitungan ekonominya
- pertumbuhan listrik di Indonesia cuma 6-8 persen pada tahun
1970-1990. Perhitungan ekonomi yang bagaimana? Karena ternyata secara
KENYATAAN konsumsi listrik di Indonesia MEMANG bertumbuh double digit
selama periode tersebut. Listrik di Indonesia bertumbuh 372% selama
periode itu - yang berarti pertumbuhan 18% per tahun. Bisa dicek di
http://www.djlpe.go.id/Link%20Kiri/ISI%20Statistik%20ketenagalistrikan%20200
3.pdf.

Saya jadi meragukan kemampuan John Perkins berhitung.

- Hal yang juga aneh adalah: John Perkins mengaku direkrut NSA dan mengaku
lulusan Boston University (setelah sebelumnya drop out dari universitas
lain). Yang jadi aneh adalah John Perkins tidak tahu di mana letak negara
Ekuador. Dia mencari Ekuador di peta Afrika. Apa iya NSA merekrut orang
seperti itu buat jadi spy???

- Oh iya jangan lupa baca Chapter 8 - tentang cerita John Perkins bertemu
dengan Yesus....

- Sisa buku The Confessions of an Economic Hitman (chapter 13 dan
seterusnya) sudah tidak menarik lagi - karena semakin dibaca buku ini
semakin aneh, karena mulai promosi tentang shamanisme (perdukunan). Senada
dengan buku-buku John Perkins lainnya: "Shapeshifting: Shamanic Techniques
for Global and Personal Transformation", "Psychonavigation: Techniques for
Travel Beyond Time", dll.

Saya sih jadi heran, John Perkins ini ekonom atau dukun sih..???
Bukunya ini non-fiction atau fiction...?

Silahkan anda nilai sendiri...
Itu sebabnya saya sarankan untuk membaca sendiri buku ini.

===

----- Original Message -----
From: "fauziah swasono" <[EMAIL PROTECTED]>

Saya sudah dapat imel ini berkali2.. Lama2 jadi ingin tahu juga siapa
John Perkins ini? Maklum, setiap orang bisa berkata apa saja, tetapi
membuktikan kebenarannya itu yg sulit.

Saya gugel, cuma ketemu ttg dia dan bukunya ini, dan ttg dia sebagai
seorang Shaman. Saya tanya bbrp ekonom tingkat dunia: Who? Perkins?
I've never heard his name.
Saya search di bbrp web bisnis, Worldbank, web majalah dan koran, nihil...

Ada yang bisa bantu? Saya cuma kuatir, cerita ini spt cerita
keterlibatan Amerika dalam menjatuhkan Sukarno, terus Suharto.. entah
siapa lagi. Enak digosipkan tetapi derajat kebenarannya tidak bisa
dipastikan. Saya percaya dan setuju kalau kita mesti hati2 dalam
"bergaul" dg donor/kreditor asing, tetapi saya juga tidak mau menerima
cerita konspirasi bombastis palsu hanya karena rasa nasionalisme saya
tersinggung (atau karena saya tidak mau mengakui kesalahan bangsa
sendiri).

salam awal minggu,

fau






Bantu Aceh! Klik:
http://www.pusatkrisisaceh.or.id 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke