Yang penting bukan figurnya bos.. tapi komitmen dan jejak rekam keberpihakan
terhadap publik.. Masa sih Indonesia gak punya orang yang begitu?
Hil yang mustahal banget.. :-p

Wassalam,

Irwan.K

Pada 8 Juli 2008 14:57, Imam Soeseno <[EMAIL PROTECTED]> menulis:

>   penggantine sopo, mas? dan solusinya apa?
> jangan sampai lepas dari mulut buaya terus masuk mulut kadal.
> huahahhaa.
> is
>
> 2008/7/8 A Nizami <[EMAIL PROTECTED] <nizaminz%40yahoo.com>>:
>
>
> > Sering padamnya listrik PLN ini bukan kesalahan PLN semata. Tapi karena
> > kebijakan energi yang keliru dari kementrian ESDM.
> >
> > Purnomo menjabat sebagai menteri ESDM sejak era Megawati hingga SBY. Pada
> > zamannya berkali2 harga BBM naik. Produksi minyak menurun, sementara cost
> > recovery yang dibayar untuk kontraktor asing justru terus meningkat.
> >
> > Indonesia juga tidak punya kedaulatan atas energinya. Sehingga perusahaan
> > asing bisa memaksa PLN dan perusahaan lain untuk membeli energi (yang
> > sebetulnya milik bangsa Indonesia) dengan harga internasional. Jika tidak
> > maka energi tersebut mereka ekspor ke luar negeri sehingga terjadi
> > kelangkaan energi di tanah air.
> >
> > Premium langka di berbagai SPBU. Gas juga langka serta sekarang naik
> > harganya. PLN sering padam karena PLN dipaksa membayar minyak dan gas
> dengan
> > harga pasar yang terus meroket. Sementara anggarannya terbatas.
> >
> > Karena bukan cuma krisis listrik, tapi juga krisis BBM, gas, dsb, maka
> > sudah selayaknya Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro diganti. Ketua MPR,
> > Hidayat Nur Wahid sudah menyarankan itu. Demikian pula Amien Rais yang
> > menudingnya sebagai Mafia Minyak (Detik.com) dan menyarankan agar Purnomo
> > segera diganti.
> >
> > Jika tidak diganti dan krisis BBM, gas, dan listrik terus berlanjut (ini
> > sudah lama terjadi), maka bukan hanya perusahaan asing yang hengkang,
> > perusahaan dalam negeri pun akan bangkrut karena mereka bisa kehilangan
> > order dan dapat penalti karena tidak dapat memenuhi pesanan tepat waktu.
> > Pengangguran akan merajalela. Inikah yang Indonesia inginkan?
> >
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke