Ada yang lebih mengenaskan lagi. Coba perhatikan pasal 9 UUD 1945 hasil amandemen. Bunyinya : SUMPAH PRESIDEN DEMI ALLAH, SAYA BERSUMPAH AKAN MEMENUHI KEWAJIBAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DENGAN SEBAIK-BAIKNYA DAN SEADIL-ADILNYA, MEMEGANG TEGUH UNDANG-UNDANG DASAR DAN MENJALANKAN SEGALA UNDANG-UNDANG DAN PERATURANNYA DENGAN SELURUS-LURUSNYA SERTA BERBAKTI KEPADA NUSA DAN BANGSA.
JANJI PRESIDEN SAYA BERJANJI DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH AKAN MEMENUHI KEWAJIBAN PRESIDEN RI DENGAN SEBAIK-BAIKNYA DAN SEADIL-ADILNYA, MEMEGANG TEGUH UNDANG-UNDANG DASAR DAN MENJALANKAN SEGALA UNDANG-UNDANG DAN PERATURANNYA DENGAN SELURUS-LURUSNYA SERTA BERBAKTI KEPADA NUSA DAN BANGSA. Kemudian yang bersumpah itu menyatakan, "UUD bukanlah kitab suci." Maka, apa yang merupakan kita suci bagi penyelenggaraan negara ? Jika UUD sebagai konstitusi dipandang seperti itu, bagaimana arti sumpah/janji itu? Kalau sikap itu diderivasi pada struktur birokrasi dan politik, termasuk diruntun ke struktur sosial dan ekonomi, bisa dipahami kenapa alinea-alinea Kata Pembukaan UUD tinggal kata-kata belaka. Padahal jika mereka membuka pikiran dan pengetahuan lebih dalam, betapa tingginya makna Kata Pembukaan UUD. Dengan begitu, niat mengubah lagi UUD di tengah ketidak jelasan sikap hidup berbangsa dan bernegara secara bermartabat, membuka peluang disintegrasi. Perhatikan alinea 3 Kata Pembukaan UUD 1945. Hubungkan dengan alinea 4 secara jernih. Lihat bagaimana survey majalah Time pada 15 Juli 1974. Lalu simpulkan, siapa sebenarnya yang lebih maju. Apakah bangsa ini sedang berproses untuk terus menggali jurang demoralisasi di segala lini ??? Bom 90904 merupakan respon kemenangan Pilpres 2004 dan dimulai dengan bencana 17 Nov 2004 di jalan tol Jagorawi, dilanjutkan Tsunami 26 Desember 2004. Bom 170709 merupakan respon kemenangan Pilpres 2009. Sementara bencana transportasi selalu terjadi. Apa makna transportasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ? Lalu terjadi gempa 020909 di Laut Selatan dan mengguncang P Jawa. Masih juga tidak mau membaca tanda-tanda zaman ? Silakan hianati negeri ini. Silakan hianati Sumpah dan Komitmen para pejuang. Silakan singkirkan sejarah perjuangan Indonesia. Tegakkan sikap ahistoris. Maka soalnya cuma masalah waktu. Salam --- On Thu, 9/3/09, toto hadi prayitno <totoh...@yahoo.co.id> wrote: From: toto hadi prayitno <totoh...@yahoo.co.id> Subject: Bls: [ekonomi-nasional] Century : LPS Lembaga Bailout Bank ? To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Date: Thursday, September 3, 2009, 10:31 AM centuri disuntik sampai lebih dari 6 triliyun, orang miskin digusur, pedagang kecil "ditertibkan" , koruptor dilantik jadi pejabat negara, kyai dicurigai anti negara, ajaran sesat dibiarkan tumbuh, pesantren disebut sarang teroris. GIMANA NGAK MANCING ORANG BAIK - BAIK JADI TERORIS KALAU ANDA TIDAK BECUS NGURUS NEGARA, LEBIH TERHORMAT BAGI ANDA MUNDUR DARI JABATAN TERSEBUT.SEBELUM NEGARA INI BANGKRUT. SALAM, Yang sedang marah dengan cara berpikir elit pengelola negara - Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! http://downloads. yahoo.com/ id/internetexplo rer [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]