Setuju pak Sulaeman.. Tidak bisa dipungkiri pariwisata adalah salah satu sektor terbesar utk devisa negara.. (Jika kita bisa memaksimalkan daerah2 wisata kita yg bejibun banyaknya)
Skrg pertanyaannya.... Dimana kinerja Menteri budaya dan pariwisata kita? Hampir semua daerah2 wisata di penjuru NKRI dipertahankan oleh penduduk2 lokal yg dgn giat berusaha agar masih ada wisatawan asing yg dateng.. Dan pihak swasta yg membuka arena hiburan baru (meskipun sedikit) Sangat disayangkan prospek yg begitu luar biasa dilantarkan begitu saja Sekali lagi yg patut ditanyakan.. Kemana perginya menteri budaya dan pariwisata kita? Apa harus dikasi anggaran utk melihat tempat wisata negara tetangga dulu baru mau bekerja? Regards Berry lah maka kamu akan di Berry -----Original Message----- From: "Sulaeman_H." <sulaem...@gmail.com> Date: Fri, 8 Jan 2010 00:09:27 To: <Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com> Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mari mengalahkan Malaysia Truly Asia Coba deh dilihat lagi kenapa Thailand, Malaysia dan Singapura maju wisatanya. Memang biaya promosi ada pengaruhnya tapi hanya sekian persen. Jangan dikira turis telah tertipu promosi. Segala potensi obyek wisata yang tidak dikemas dan disulap dengan kemudahan-kemudahan, keselamatan dan kenyamanan akan ditinggalkan turis, Kalau tarnsportasi ketempat tujuan wisata saja sudah terjebak macet dan fasilitas turismenya apa adanya dibuat tidak atraktf jangan diharap turis antusias untuk datang, Jadi mesti ngemodal jangan modal kail ikan lele mau ngejaring ikan kakap. Ini paradigma turisme yang ketinggalan jaman. Sulaplah tempat wisata menjadi tempat yang nyaman untuk bersantai dengan segala kemudahannya karena orang datang bukan sekedar cuma melihat objek wisata foto-foto satu jam dan terus pulang. Jauh-jauh datang hanya untuk melihat obyek wisata sebentar sungguh buang waktu dan buang duit secara tidak efektif, SH