Atau malah berbangga hati? Malaysia menghabiskan 100 juta untuk mendapatkan 14 milyar. (140X) Thailand mengeluarkan 85 juta untuk mendapatkan 15.5 milyar. (182X) Singapore membelanjakan 90 juta untuk mendapatkan 9 milyar. (100X)
Sedangkan Indonesia hanya perlu mengeluarkan 15 juta sudah dapat 5 milyar (333X) .. lebih dari dua kali lipat efisiensi Malaysia. Bagaimana kalau kita lihat dari penjualan per turis: a. Malaysia ~ 700 US$ b. Thailand ~ 1000 US$ c. Singapore ~ 1000 US$ d. Indonesia ~ 1000 US$ Angka mantap bukan? Angka statistik memang bisa dilihat dari berbagai sisi. Menurut saya, angka itu tentu tidak menunjukkan efisiensi Indonesia, tapi lebih menunjukkan bahwa turis hanya datang ke tempat-tempat lokasi turis tertentu di Indonesia yang memang sudah terkenal juga spt. Bali dll. Lokasi-lokasi yang memang sudah advance dalam hal infrastruktur wisata. Kita selalu bangga dengan potensial wisata kita yang luar biasa, tapi sesungguhnya kita melalaikan infrastruktur supaya menjadi tempat yang menyenangkan. Tidak perlu jauh-jauh, coba refleksi ke pengalaman kita sendiri waktu berkunjung ke tempat wisata domestik: jalan bolong-bolong, susah mencapainya, begitu sampai sampah berantakan, tidak ada tempat penginapan layak, setiap ujung jalan ada pemungutan retribusi (entah legal atau tidak .. tidak ada yang tahu). rgds, aa 2010/1/7 Tony Piter <tonypi...@gmail.com> > > > Good point of view... > Salute... > > Semoga menteri pariwisata kita jg membaca n melek akan hal ini... > > Regards