--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "stephanusmulyadi" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
"Keahlian dokter lebih maksimal jika dia di bidang medis ketimbang
manajemen." Pertanyaannya kan lalu: kenapa tukang Insinyur lalu jadi
penyiar TV?
------------------------------------
saya melihat hanya menangkap tulisan saya kata per kata dan terpaku 
pd contoh kasus yg saya berikan.
yg uingin saya sampaikan anggapan tradisonal bahwa alumnus pertanian 
harus bekerja di sektor pertanian karena mempunyai nilai lebih 
dibanding alumnus non pertanian , ini salah kaprah. 
alumnus yg membelot itu nista, ini juga ngawur.
pengisian jabatan manajerial hanya berdasarkan disiplin ilmu, ini 
nggak bener. 

>Coba, apakah bisa dibalik, seorang Manajer Rumah Sakit yang bukan
dokter atau bukan ahli bedah membedah orang?
---------------------
anda belum memahami manajerial skill dan tehnikal skill. 
anda belum tahu profesi yg hanya bisa dilakukan orang yg mempunyai 
skill khusus dan profesi yg tidak dibutuhkan skill khusus.
anda tidak tahu bahwa sopir bajaj tidak boleh menyetir pesawat 
terbang.
anda tidak tahu bahwa jabatan marketing obat boleh diisi insinyur, 
lulusan ikip, pesantren dll. 
demikian pula penyiar tv itu boleh diisi oleh lulusan dokter atau 
mantan presiden jika mau. 

> "Keahlian dokter lebih maksimal jika dia di bidang medis ketimbang 
manajemen." 
-------------
baca lagi yg jeli ini utk kasus spt yg saya sebutkan adanya tradisi 
atau pemaksaan suatu profesi hanya penunjukan jabatan karena dokter 
tsb ahli bedah dan bukan ahli manajemen.
ngerti dulu manjemen dan pengertian teknis. 
--------------
>Kasus-kasus yang ditampilkan Pak Sohib memang banyak terjadi di
Indonesia, di mana orang bisa bekerja di bidang apa saja, entah 
sesuai
dengan bidang ilmunya atau tidak. Alasannya juga macam-macam. 
Beberapa memang ada yang sukses. Tapi masalahnya kita tidak tahu 
berapa yang gagal.
------------------------
saya tidak tertarik dgn orang yg gagal.  
karena mindset saya hanya tertarik orang yg sukses.
yg menjadi concerned saya banyak lulusan perguruan tinggi yg 
menganggur, terus jika di tanya mengapa? 
karena posisi yg ada tidak sesuai dgn ilmu saya.  
saya tidak mau jadi sales asuransi karena saya insinyur peternakan. 
saya hanya mau kerja yg sesuai dgn ilmu saya. 
saya rasa ini kesalahan yg perlu diperbaiki.
lebih baik insinyur peternakan jadi penyiar tv dari jadi penganggur 
krn mempertahankan prinsip yg kaku.
lebih baik sarjana ekonomi mengajar les anak sma bahasa inggris dari 
nganggur. 
bagi saya lebih baik berpenghasilan 10 rb sehari dari pada 
berpenghasilan 0 rupiah sehari. 
jangan samakan lebih baik jadi gubernur bank indonesia dari ngajar 
anak les. 
utk soal ini mungkin guru saya bung goenardjoadi bisa memberikan 
sharing yg lebih jelas. 





Kirim email ke