Pak Godlip yang sering saya bingung adalah sejarah marga-marga, Pak 
Godlip bisa menjelaskan disini tentang terjadinya sejarah marga-
marga. Maklum saya keturunan Jawa yang asing dengan nama marga, 
kenapa orang Jawa nggak punya nama marga karena ini masalah tanah, 
kepemilikan tanah yang rumit ini membuat orang Jawa tidak punya nama 
keluarga. Namanya sederhana saja, satu kalimat, sampai ada film 
Tarzan yang pernah nyebut nama singkat ini. Dulu Jane pernah nanya 
nama Tarzan, dijawab namanya cuman Tarzan saja, Jane jawab 'Kayak 
nama orang Jawa saja tidak ada nama keluarga" 

ANTON


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Godlip Pasaribu 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Berbicara mengenai nama panggilan, boleh di bilang di
> Batak itu termasuk salah satu yang paling unik menurut
> saya.  Bagaimana tidak, satu orang bisa 3 kali ganti
> nama seumur hidupnya dan semakin sering ganti nama
> maka makin terasa terhormatlah dia.
> 
> Contohnya begini: Begitu lahir biasanya seorang anak
> sebelum diberi nama akan dipanggil si ucok (laki-laki)
> atau si butet (perempuan).  Setelah beberapa minggu
> (tergantung seberapa cepat orang tuanya dapat nama,
> biasanya yang kasih nama adalah orang-orang yang
> dihormati, bisa kakeknya/neneknya atau tulangnya yang
> sudah berhasil) dia akan diarak di onan (pasar) dan
> diumumkan kepada kenalan-kenalannya sambil
> membagi-bagikan kacang, pisang atau lampet (sejenis
> kue khas orang batak). Maka sejak saat itu dia akan
> dipanggil dengan nama baru walaupun nama tersebut baru
> resmi setelah dia dipermandikan di Gereja (jika dia
> beragama Kristen).  Pada saat dia dewasa dan menikah,
> maka setelah anaknya lahir dia akan mendapat nama
> panggilan menjadi amani Bonar (jika nama anaknya si
> Bonar, untuk laki-laki) atau inang ni si Bonar  (untuk
> perempuan).  Nama aslinya menjadi jarang dipanggil
> orang.  Kemudian setelah dia mempunyai cucu, namanya
> kembali berubah menjadi ompu Sondang (jika nama
> cucunya Sondang).  Untuk cucu dari anak perempuan maka
> akan dipanggil Ompu si Sondang berbeda jika cucunya
> dari anak laki-lakinya.  Jika dia kemudian mendapat
> cucu dari anak laki-lakinya maka namanya kembali
> berubah menjadi Ompu Timbul (tanpa si).  Tetapi jika
> dia tidak punya anak laki-laki yang berarti cucunya
> hanya dari anak perempuan, maka namanya akan tetap
> Ompu si Sondang.  Perlu dicatat bahwa namanya tidak
> berganti lagi apabila dia punya cicit.  Jadi batsnya
> hanya 3 kali ganti nama.
> 
> Bagi orang batak agak kurang sopan apabila memanggil
> langsung nama aslinya (kecuali teman akrab atau di
> sekolah).  Untuk abang laki-laki biasanya dipanggil
> akkang, untuk adik laki-laki dipanggil anggi sedangkan
> untuk adik perempuan biasanya dipanggil ito.  Demikian
> juga untuk yang lain, misalnya abang bapak/istrinya
> (amangtua/inangtua), adiknya bapak/istrinya
> (amanguda/inanguda), adik/abang laki-lakinya ibu
> (tulang), istrinya (nantulang).  Adik/kakak perempuan
> (namboru), istri adik/kakak laki-laki (eda).  Suaminya
> adik/kakak perempuan (lae), adik/kakak isteri
> laki-laki (tunggane) sedang isterinya dipanggil inang
> bao.
> 
> Intinya semua mempunyai nama panggilan sesuai urutan
> famili masing-masing.  Bahkan suami-isteri jarang
> sekali yang panggil nama langsung terutama setelah
> punya anak maka namanya akan berubah menjadi bapak ni
> si Bonar (suami) dan inang ni si Bonar (istri).
> 
> Selain nama yang unik, hubungan antar sesama juga ada
> aturan-aturannya.  Misalnya mertua laki-laki sama
> menantu perempuan hubungannya harus dijaga dengan
> penuh kesopanan, demikian juga antara suami dengan
> isteri dari adik/kakak isterinya (inang baonya).
> Mereka tidak bisa bercanda sembarangan bahkan
> pegang-pegangan pun tidak boleh kecuali bersalaman.
> 
> Hal ini menjadi agak rumit dan mungkin agak sulit
> terutama bagi istri/suami yang berasal dari suku lain,
> sekalipun hal ini sudah mulai berubah terutama di
> kota-kota besar. Namun masih banyak juga yang masih
> mempertahankan tradisi ini.
> 
> Salam.
> 
>  
> 
> "To those leaning on the sustaining infinite, to-day is big with 
blessings."
>


Kirim email ke