Kalau membaca pemberitaan di koran, saya sungguh kagum dengan Pak Hendarman 
Supanji ini. Cuma kiranya ini bukan AIR MATA BUAYA. Apalagi kayak buaya darat!

Salam damai,
Daniel

  ----- Original Message ----- 
  From: Agus Hamonangan 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, March 03, 2008 8:07 PM
  Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Hendarman Supandji Menangis


  Laporan Wartawan Persda Network, Yuli Sulistyawan

  
http://www.kompas.co.id/read.php?cnt=.xml.2008.03.03.16202494&channel=&mn=1&idx=1

  JAKARTA, SENIN - Jaksa Agung Hendarman Supandji tak bisa menahan
  tangis karena kecewa dan marah atas ulah jaksa Urip Tri Gunawan.
  Tangisan Hendarman lantaran Urip tertangkap tangan oleh KPK saat
  menerima suap sebesar 660.000 dolar AS. Akibatnya, nama Kejaksaan kini
  menjadi rusak.

  "Saya sedih...marah. ..kecewa atas peristiwa ini," ujar Hendarman
  dengan suara terbata dalam jumpa pers di Kejagung,Jakarta, Senin
  (3/3). "Karena nilai setitik, rusak susu sebelanga," lanjut Hendarman
  lirih dengan air mata menumpuk di pelupuk mata. Dua Jaksa Muda yang
  mendampingi Hendarman yakni Jaksa Agung Muda Intelijen Wisnu Subroto
  dan Jaksa Agung Muda Pengawasan juga tertunduk sedih.

  Saat memulai jumpa pers, dengan wajah tegang, Hendarman mengatakan
  dirinya sedih, marah dan kecewa atas ulah jaksa Urip. "Dia telah
  menciderai institusi Kejaksaan yang sekarang dalam menuju perubahan
  sikap, yakni yang harus melindungi masyarakat dan membawa tegaknya
  keadilan," tegas Hendarman dengan mata memerah. "Apa yang dilakukan
  (jaksa Urip), sungguh-sungguh menciderai korps Kejaksaan," lanjut
  Hendarman yang mengenakan stelan baju safari lengan panjang warna krem.

  Menurut Hendarman, setelah 35 jaksa BLBI ini ia pilih guna melakukan
  penyelidikan dalam kasus dugaan korupsi saat pemegang saham dua Bank
  yakni BCA dan BDNI, berulangkali ia menekankan agar mereka tidak
  melakukan penyalahgunaan kewenangan maupun melanggar hukum. Soalnya,
  kedua kasus BLBI ini menarik perhatian masyarkat. Serta pengungkapan
  kasus BLBI ini tidak mudah.

  Sehingga, ia memilih jaksa-jaksa yang tahan banting, dan memiliki
  tanggungjawab yang mantap dalam mengakkan rasa keadilan masyarakat. 
  "Saya berulangkali katakan, supaya tidak larut dalam memedi-memedi
  yang ada. Dan beberapa kali saya sampaikan agar Jampidsus untuk
  mengawasi jalannya penyelidikan. Jangan sampai ada yang melakukan
  perbuatan tercela, dan menyimpang," ujarnya. Namun yang terjadi
  adalah. "Tetapi, apa yang dilakukan oleh jaksa Urip, jauh dari harapan
  saya. Saya sungguh-sungguh sangat kecewa," tegas mantan Jampidsus ini.




   

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke