Salam,
Di negara2 beradab, berdasarkan Undang Kekejaman terhadap Binatang,
pemilik atau kusir akan dihukum pidana.
Katanya manusia mempunyai otak dan binatang tidak, tetapi
kenyataannya sebaliknya.Memang sangat malang nasib binatang, setelah
diperas tenaganya kalau tidak mati seperti ini akan disembelih untuk
dimakan dagingnya atau dimanfaatkan kulit,tulangnya dsb.
Tetapi negara hanya bisa menjadi beradab kalau sudah mampu mengurusi
warganya sehingga tidak terjadi kemiskinan yang memaksa pemilik
binatang menjadi kejam seperti ini.Kelihatannya  bagi Indonesia
masih jauh tetapi dalam kasus ini TETAP perangkat negarara salah
baik POLISI maupun Dinas Kehewanan yang mempebolehkan hewan bunting
diberlakukan dengan kejam. Ini contoh lagi dari ketidakmaumpuan atau
ketidak perdulian  yang menyangkut BUDI PEKERTI seperti
KORUPSI.Apalagi mengangkut wisatawan asing maka hal ini SANGAT
MEMALUKAN  dan sama sekali tidak menunjang VISIT INDONESIA YEAR 2008.
Wasalam,
Wal Suparmo

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Yuliati Soebeno
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Jasmine,
>
> Sedih sekali saya membaca cerita ini. Pasti kuda itu sangat
menderita apalagi sedang mengandung tujuh bulan, saya bisa
merasakannya betapa menderitanya akhir hidup kuda ini. Dan yang
menyedihkan kuda betina ini sudah mengabdi dan membantu mencari
nafkah untuk Pak Sutarso selama bertahun-tahun.
> Saya dibesarkan dengan banyak binatang diantara kami sekeluarga,
saya selalu diajak ayah saya jika salah satu sapi perah akan
melahirkan anaknya, dan ayah sendiri yang membantu sapi-sapi yang
akan melahirkan. Jadi saya punya banyak emphaty untuk binatang,
apalagi yang sudah membantu kehidupan seseorang, seperti kuda pak
Sutarso ini.
>
> Tidak adakah peraturan daerah di Yogya dari bagian veterinarian,
bahwa binatang yang sedang hamil tidak diperbolehkan melakukan tugas-
tugas yang berat? Masyarakat sebenarnya harus diberitahu akan
anjuran mengenai "cruelty to animals".
> Sungguh disayangkan, padahal pak Sutarto sebentar lagi akan
mendapatkan satu kuda lagi untuk menambah penghasilan dia.
>
> Salam,
> Yuli

Reply via email to