Iya saya sengaja menyebut ibu itu dengan beliau sebagai sindiran halus,
karena tampilan fisiknya seperti seorang 'beliau', dan terkaget-kaget karena
'mampu' bersikap seperti itu :)
Masih banyak kok pak 'beliau-beliau' lainnya yang kelakuannya gak sebanding
dengan penampilannya.
Dan sedihnya masih juga diperlakuan terhormat oleh sebagian orang lainnya.
Salam,
Mubarik


2009/10/14 lilianto apriadi <ramt...@yahoo.com>

>
>
> Boleh juga Anda ini. Masih mampu menyebut "beliau" kepada orang yang kurang
> berkenan di hati Anda. Sama juga ketika saya saksikan di Metro TV, ketua RT
> di mana teroris tinggal diwawancara dan menyebut "beliau" untuk si teroris.
> Sebutan itu juga berasal dari si reporter yang menyebut "beliau" untuk
> teroris. Ada yang tertarik mengomentari kepantasan sebutan terhormat ini
> untuk orang-orang yang tidak perlu dihormati itu?
>
> --- On Wed, 10/14/09, Mubarik <mubarik...@gmail.com<mubarik.id%40gmail.com>>
> wrote:
>
> From: Mubarik <mubarik...@gmail.com <mubarik.id%40gmail.com>>
>
> Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "Nyelak"
> To: "FPK" 
> <forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com<forum-pembaca-kompas%40yahoogroups.com>
> >
> Date: Wednesday, October 14, 2009, 9:19 AM
>
> Caranya 'nyelak' di ATM ada cara tersendiri dan pernah saya alami.
> Saya datang dan antri didepan ATM didaerah Ps. Baru, waktu itu zamannya
> satu booth satu ATM. Seorang ibu sedang didalam mengambil uang, kemudian
> membuka pintu, saya pikir mau keluar, rupanya beliau berteriak memanggil
> temannya seorang ibu untuk masuk. Setelah siibu kawannya itu masuk dg
> santainya tanpa rasa malu beliau keluar.
>
> Salam,
>
> A. Mubarik Ahmad
> "Love for all hatred for none"
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to