Endang itu PNS Peneliti, Bung, bukan pejabat pembuat kebijakan! Ampun deh, 
ngeyel kok sampai membabi buta sampai semua fakta dikesampingkan?
 
Tidak semua PNS serta merta punya kapasitas bikin program dan dapat kuasa untuk 
mengimplementasikan, apalagi sudah disndir-sindir levelnya cuma eselon II. Mbok 
kalo mau eyel-eyelan itu yang punya data pendukung dikit biar gak jadi 
bulan-bulanan orang.
 
Tingkat sukses PNS Peneliti diukur dari kinerja risetnya, bukan policy-making. 
Saya, misalnya adalah PNS Dosen. Maka kerja utama saya adalah riset dan 
mengajar di kelas, bukan bikin program kemasyarakatan dan 
mengimplementasikannya di lapangan. Kacau deh!
 
Anda kok maksa-maksa SBY pakai logika militer sih buat milih mentri-mentrinya? 
Sakit deh Anda ini! Institusi pemerintah adalah institusi sipil, bukan 
institusi militer. pantes Anda diskusi ngawur mulu, lha barang gampang gini aja 
kaga ngarti kok. Halah!
 
manneke

--- On Fri, 10/30/09, andryansyah <andryans...@yahoo.com> wrote:


From: andryansyah <andryans...@yahoo.com>
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Menteri Kesehatan Mengejutkan
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Friday, October 30, 2009, 6:06 AM


 



Bu SFS buat saya tidak tepat ditunjuk sebagai menteri, karena dulunya orang 
kesehatan (PNS?) yang belum pernah terbukti sukses dengan program kesehatan, 
misalnya setingkat propinsi. Bukti akhirnya lihat sendiri.

Demikian juga dengan bu Endang, buat saya sangat aneh dan tidak pas ditunjuk 
sebagai menteri kesehatan karena belum pernah juga sukses dengan program 
kesehatan setingkat propinsi, padahal PNS juga (?). Dengan demikian saya merasa 
aneh, apa dasar sebagai tolok ukurnya??

Saya mencontohkan militer, karena cara untuk meningkat karirnya jelas terukur, 
walau untuk proses di dalamnya saya dengar-dengar agak miring juga. Jadi 
logikanya, kalau menteri kesehatan itu mau diambil dari PNS, maka dia 
sewajarnya pernah sukses dengan program kesehatannya di tingkat Puskesmas, 
Dinas Kesehatan tingkat II, tingkat propinsi, dan dipilihlah sebagai menteri. 
Tetapi SBY yang militer tidak mau pakai logika ini, ada apa??? Pak KM hanya 
menjelaskan untuk setuju pilih bu Endang (entah siapa lagi saingannya, kok 
sepertinya tidak tersebut nama lain sebagai pesaing)karena latar belakang 
sekolahnya. Ini buat saya susah mengukurnya.

Jadi kesimpulannya memang penunjukan menteri kesehatan itu mengejutkan, karena 
dasar tolok ukurnya tidak jelas. Akan beda kalau bu Endang sebelumnya tidak 
karir di kesehatan.

andry

Reply via email to