di surat Al-Baqoroh ayat berapa pak, nash - nya ??

syukron
----- Original Message -----
From: "Punching - IND" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "'Forum Ukhuwah Pekerja Muslim di Kawasan EJIP'"
<fupm-ejip@usahamulia.net>
Sent: Friday, October 06, 2006 1:38 PM
Subject: Re: [ FUPM-EJIP ] Zakat


> kalau zakat harus selain keluarga
> kalau infaq/sodaqoh boleh keluarga & selain keluarga
>
> tetapi yg terpenting sebelum melakukan zakat & infaq untuk orang lain
dalam
> Surah Al-Baqoroh di jelaskan harus orang tua/keluarga dari suami dulu
tidak
> ada kekurangan dan orang tua /keluarga dari istri tidak ada kekurangan
baru
> kita boleh melakukan zakat, Infaq, sodaqoh
>
> Thanks
>
> > -----Original Message-----
> > From: Didit Mei Anggoro Wata [SMTP:[EMAIL PROTECTED]
> > Sent: Friday, October 06, 2006 10:19 AM
> > To: 'Forum Ukhuwah Pekerja Muslim di Kawasan EJIP'
> > Subject: Re: [ FUPM-EJIP ] Zakat
> >
> > Kalau zakat, infaq, shodaqohnya kita salurkan untuk keluarga terdekat
kita
> > yang membutuhkan boleh atau tidak?
> > Terima kasih...
> >
> > -----Original Message-----
> > From: [EMAIL PROTECTED]
> > [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Imam Tobroni
> > Sent: Friday, October 06, 2006 10:09 AM
> > To: Forum Ukhuwah Pekerja Muslim di Kawasan EJIP
> > Subject: Re: [ FUPM-EJIP ] Zakat
> >
> >
> > Diniatkan untuk Infaq atau shodaqoh yang banyak aja Mas.........
> > kalau diniatkan untuk zakat, menurut keterangan dari akh Cucun belum
> > memenuhi kriteria zakat........
> >
> > Waallahu'alam
> >
> > -----Original Message-----
> > From: [EMAIL PROTECTED]
> > [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Aris Eko
> > Sent: Thursday, October 05, 2006 10:32 AM
> > To: Forum Ukhuwah Pekerja Muslim di Kawasan EJIP
> > Subject: Re: [ FUPM-EJIP ] Zakat
> >
> >
> > Kalau kita dapat THR atau Bonus dari perusahaan, zakatnya
> > ikut yang zakat profesi atau zakat hadiah (bukankah THR/bonus juga
semacam
> > hadiah dari PT)?
> > Ada yang bisa memberikan pencerahan?
> >
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: Rudy Swardani
> > <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> > To: 'Saksi (E-mail)'
> > <mailto:[EMAIL PROTECTED]> ; 'FUPM-EJIP (E-mail)'
> > <mailto:FUPM-EJIP@usahamulia.net>
> > Sent: Thursday, October 05, 2006 10:22 AM
> > Subject: [ FUPM-EJIP ] Zakat
> >
> >
> >
> > <http://www.dompetdhuafa.org/dd.php?w=indo&x=zakat&y=main>
> >
> > ZAKAT
> >   <http://www.dompetdhuafa.org/imgs/shim.gif>
> > <http://www.dompetdhuafa.org/imgs/shim.gif>
> > <http://www.dompetdhuafa.org/imgs/shim.gif>
> >
> >  PENDAHULUAN
> > Ummat Islam adalah ummat yang mulia, ummat yang dipilih Allah untuk
> > mengemban risalah, agar mereka menjadi saksi atas segala ummat. Tugas
> > ummat Islam adlah mewujudkan kehidupan yang adil, makmur, tentram dan
> > sejahtera dimanapun mereka berada. Karena itu ummat Islam seharusnya
> > menjadi rahmat bagi sekalian alam.
> >
> > Bahwa kenyataan ummat Islam kini jauh dari kondisi ideal, adalah akibat
> > belum mampu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri (QS. Ar-Ra'du
:
> > 11). Potensi-potensi dasar yang dianugerahkan Allah kepada ummat Islam
> > belum dikembangkan secara optimal. Padahal ummat Islam memiliki banyak
> > intelektual dan ulama, disamping potensi sumber daya manusia dan ekonomi
> > yang melimpah. Jika seluruh potensi itu dikembangkan secara seksama,
> > dirangkai dengan potensi aqidah Islamiyah (tauhid), tentu akan diperoleh
> > hasil yang optimal. Pada saat yang sama, jika kemandirian, kesadaran
> > beragama dan ukhuwah Islamiyah kaum muslimin juga makin meningkat maka
> > pintu-pintu kemungkaran akibat kesulitan ekonomi akan makin dapat
> > dipersempit.
> >
> > Salah satu sisi ajaran Islam yang belum ditangani secara serius adalah
> > penanggulanagn kemiskinan dengan cara mengoptimalkan pengumpulan dan
> > pendayagunaan zakat, infaq dan shadaqah dalam arti seluas-luasnya.
> > Sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW serta penerusnya di
> > zaman keemasan Islam. Padahal ummat Islam (Indonesia) sebenarnya
memiliki
> > potensi dana yang sangat besar.
> >
> > Terdorong dari pemikiran inilah, kami mencoba untuk menuliskan risalah
> > zakat yang ringkas dan praktis agar dapat dengan mudah dimengerti oleh
> > pembaca. Meskipun kami sadar bahwa rislah ini masih jauh dari sempurna.
> > Namun demikian kami berharap risalah ini dapat bermanfaat. Koreksi,
kritik
> > dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan risalah zakat ini
> >
> > Semoga Allah SWT mengampuni kekurangan dan kesalahan yang ada dalam
> > risalah ini, serta mencatatnya sebagai amal shaleh. Amin
> >
> >
> > PENGERTIAN ZAKAT
> > 1. Makna Zakat
> > Menurut Bahasa(lughat), zakat berarti : tumbuh; berkembang; kesuburan
atau
> > bertambah (HR. At-Tirmidzi) atau dapat pula berarti membersihkan atau
> > mensucikan (QS. At-Taubah : 10)
> >
> > Menurut Hukum Islam (istilah syara'), zakat adalah nama bagi suatu
> > pengambilan tertentu dari harta yang tertentu, menurut sifat-sifat yang
> > tertentu dan untuk diberikan kepada golongan tertentu (Al Mawardi dalam
> > kitab Al Hawiy)
> >
> > Selain itu, ada istilah shadaqah dan infaq, sebagian ulama fiqh,
> > mengatakan bahwa sadaqah wajib dinamakan zakat, sedang sadaqah sunnah
> > dinamakan infaq. Sebagian yang lain mengatakan infaq wajib dinamakan
> > zakat, sedangkan infaq sunnah dinamakan shadaqah.
> >
> > 2. Penyebutan Zakat dan Infaq dalam Al Qur-an dan As Sunnah
> > a. Zakat (QS. Al Baqarah : 43)
> > b. Shadaqah (QS. At Taubah : 104)
> > c. Haq (QS. Al An'am : 141)
> > d. Nafaqah (QS. At Taubah : 35)
> > e. Al 'Afuw (QS. Al A'raf : 199)
> >
> > 3. Hukum Zakat
> > Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur
pokok
> > bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib
> > (fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu.
> > Zakat termasuk dalam kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan puasa)
> > yang telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan Al-Qur'an dan As
> > Sunnah, sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan
> > yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan ummat manusia.
> >
> > 4.  Macam-macam Zakat
> > a. Zakat Nafs (jiwa), juga disebut zakat fitrah.
> > b. Zakat Maal (harta).
> >
> > 5. Syarat-syarat Wajib Zakat
> > a. Muslim
> > b. Aqil
> > c. Baligh
> > d. Memiliki harta yang mencapai nishab
> >
> >
> > ZAKAT MAAL
> > 1.  Pengertian Maal (harta)
> > 1.1. Menurut bahasa (lughat), harta adalah segala sesuatu yang
diinginkan
> > sekali sekali oleh manusia untuk memiliki, memanfaatkan dan menyimpannya
> > 1. 2. Menurut syar'a, harta adalah segala sesuatu yang dapat dimiliki
> > (dikuasai) dan dapat digunakan (dimanfaatkan) menurut ghalibnya (lazim).
> > sesuatu dapat disebut dengan maal (harta) apabila memenuhi 2 (dua)
syarat,
> > yaitu:
> > a.  Dapat dimiliki, disimpan, dihimpun, dikuasai
> > b. Dapat diambil manfaatnya sesuai dengan ghalibnya. Misalnya rumah,
> > mobil, ternak, hasil pertanian, uang, emas, perak, dll.
> >
> > 2. Syarat-syarat Kekayaan yang Wajib di Zakati
> > 2.1.  Milik Penuh (Almilkuttam)
> > Yaitu : harta tersebut berada dalam kontrol dan kekuasaanya secara
penuh,
> > dan dapat diambil manfaatnya secara penuh. Harta tersebut didapatkan
> > melalui proses pemilikan yang dibenarkan menurut syariat islam, seperti
:
> > usaha, warisan, pemberian negara atau orang lain dan cara-cara yang sah.
> > Sedangkan apabila harta tersebut diperoleh dengan cara yang haram, maka
> > zakat atas harta tersebut tidaklah wajib, sebab harta tersebut harus
> > dibebaskan dari tugasnya dengan cara dikembalikan kepada yang berhak
atau
> > ahli warisnya.
> > 2.2.  Berkembang
> > Yaitu : harta tersebut dapat bertambah atau berkembang bila diusahakan
> > atau mempunyai potensi untuk berkembang.
> > 2.3. Cukup Nishab
> > Artinya harta tersebut telah mencapai jumlah tertentu sesuai dengan
> > ketetapan syara'. sedangkan harta yang tidak sampai nishabnya terbebas
> > dari Zakat
> > 2.4.  Lebih Dari Kebutuhan Pokok (Alhajatul Ashliyah)
> > Kebutuhan pokok adalah kebutuhan minimal yang diperlukan seseorang dan
> > keluarga yang menjadi tanggungannya, untuk kelangsungan hidupnya.
Artinya
> > apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi yang bersangkutan tidak dapat
> > hidup layak. Kebutuhan tersebut seperti kebutuhan primer atau kebutuhan
> > hidup minimum (KHM), misal, belanja sehari-hari, pakaian, rumah,
> > kesehatan, pendidikan, dsb.
> > 2.5. Bebas Dari hutang
> > Orang yang mempunyai hutang sebesar atau mengurangi senishab yang harus
> > dibayar pada waktu yang sama (dengan waktu mengeluarkan zakat), maka
harta
> > tersebut terbebas dari zakat.
> > 2.6.  Berlalu Satu Tahun (Al-Haul)
> > Maksudnya adalah bahwa pemilikan harta tersebut sudah belalu satu tahun.
> > Persyaratan ini hanya berlaku bagi ternak, harta simpanan dan
perniagaan.
> > Sedang hasil pertanian, buah-buahan dan rikaz (barang temuan) tidak ada
> > syarat haul.
> >
> > 3. Harta(maal) yang Wajib di Zakati
> > 3.1. Binatang Ternak
> > Hewan ternak meliputi hewan besar (unta, sapi, kerbau), hewan kecil
> > (kambing, domba) dan unggas (ayam, itik, burung).
> > 3.2.  Emas Dan Perak
> > Emas dan perak merupakan logam mulia yang selain merupakan tambang elok,
> > juga sering dijadikan perhiasan. Emas dan perak juga dijadikan mata uang
> > yang berlaku dari waktu ke waktu. Islam memandang emas dan perak sebagai
> > harta yang (potensial) berkembang. Oleh karena syara' mewajibkan zakat
> > atas keduanya, baik berupa uang, leburan logam, bejana, souvenir, ukiran
> > atau yang lain.
> > Termasuk dalam kategori emas dan perak, adalah mata uang yang berlaku
pada
> > waktu itu di masing-masing negara. Oleh karena segala bentuk penyimpanan
> > uang seperti tabungan, deposito, cek, saham atau surat berharga lainnya,
> > termasuk kedalam kategori emas dan perak. sehingga penentuan nishab dan
> > besarnya zakat disetarakan dengan emas dan perak.
> > Demikian juga pada harta kekayaan lainnya, seperti rumah, villa,
> > kendaraan, tanah, dll. Yang melebihi keperluan menurut syara' atau
> > dibeli/dibangun dengan tujuan menyimpan uang dan sewaktu-waktu dapat di
> > uangkan. Pada emas dan perak atau lainnya yang berbentuk perhiasan, asal
> > tidak berlebihan, maka tidak diwajibkan zakat atas barang-barang
tersebut.
> >
> > 3.3. Harta Perniagaan
> > Harta perniagaan adalah semua yang diperuntukkan untuk diperjual-belikan
> > dalam berbagai jenisnya, baik berupa barang seperti alat-alat, pakaian,
> > makanan, perhiasan, dll. Perniagaan tersebut di usahakan secara
perorangan
> > atau perserikatan seperti CV, PT, Koperasi, dsb.
> > 3.4. Hasil Pertanian
> > Hasil pertanian adalah hasil tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang bernilai
> > ekonomis seperti biji-bijian, umbi-umbian, sayur-mayur, buah-buahan,
> > tanaman hias, rumput-rumputan, dedaunan, dll.
> > 3.5. Ma-din dan Kekayaan Laut
> > Ma'din (hasil tambang) adalah benda-benda yang terdapat di dalam perut
> > bumi dan memiliki nilai ekonomis seperti emas, perak, timah, tembaga,
> > marmer, giok, minyak bumi, batu-bara, dll. Kekayaan laut adalah segala
> > sesuatu yang dieksploitasi dari laut seperti mutiara, ambar, marjan,
dll.
> > 3.6 Rikaz
> > Rikaz adalah harta terpendam dari zaman dahulu atau biasa disebut dengan
> > harta karun. Termasuk didalamnya harta yang ditemukan dan tidak ada yang
> > mengaku sebagai pemiliknya.
> >
> >
> > NISHAB DAN KADAR ZAKAT
> > 1. HARTA PETERNAKAN
> > a. Sapi, Kerbau dan Kuda
> > Nishab kerbau dan kuda disetarakan dengan nishab sapi yaitu 30 ekor.
> > Artinya jika seseorang telah memiliki sapi (kerbau/kuda), maka ia telah
> > terkena wajib zakat.
> > Berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh At Tarmidzi
> > dan Abu Dawud dari Muadz bin Jabbal RA, maka dapat dibuat tabel sbb :
> > Jumlah Ternak(ekor)
> >
> > Zakat
> >
> > 30-39
> > 1 ekor sapi jantan/betina tabi' (a)
> > 40-59 1 ekor sapi betina musinnah (b)
> > 60-69 2 ekor sapi tabi'
> > 70-79 1 ekor sapi musinnah dan 1 ekor tabi'
> > 80-89 2 ekor sapi musinnah
> > Keterangan :
> > a. Sapi berumur 1 tahun, masuk tahun ke-2
> > b. Sapi berumur 2 tahun, masuk tahun ke-3
> >
> > Selanjutnya setiap jumlah itu bertambah 30 ekor, zakatnya bertambah 1
ekor
> > tabi'. Dan jika setiap jumlah itu bertambah 40 ekor, zakatnya bertambah
1
> > ekor musinnah.
> >
> > b. Kambing/domba
> > Nishab kambing/domba adalah 40 ekor, artinya bila seseorang telah
memiliki
> > 40 ekor kambing/domba maka ia telah terkena wajib zakat.
> > Berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW, yang diriwayatkan oleh Imam
Bukhori
> > dari Anas bin Malik, maka dapat dibuat tabel sbb :
> > Jumlah Ternak(ekor)
> >
> > Zakat
> >
> > 40-120 1 ekor kambing (2th) atau domba (1th)
> > 121-200 2 ekor kambing/domba
> > 201-300 3 ekor kambing/domba
> >
> > Selanjutnya, setiap jumlah itu bertambah 100 ekor maka zakatnya
bertambah
> > 1 ekor.
> >
> > c. Ternak Unggas (ayam,bebek,burung,dll) dan Perikanan
> > Nishab pada ternak unggas dan perikanan tidak diterapkan berdasarkan
> > jumlah (ekor), sebagaimana halnya sapi, dan kambing. Tapi dihitung
> > berdasarkan skala usaha.
> > Nishab ternak unggas dan perikanan adalah setara dengan 20 Dinar (1
Dinar
> > = 4,25 gram emas murni) atau sama dengan 85 gram emas. Artinya bila
> > seorang beternak unggas atau perikanan, dan pada akhir tahun (tutup
buku)
> > ia memiliki kekayaan yang berupa modal kerja dan keuntungan lebih besar
> > atau setara dengan 85 gram emas murni, maka ia terkena kewajiban zakat
> > sebesar 2,5 %
> >
> > Contoh :
> > Seorang peternak ayam broiler memelihara 1000 ekor ayam perminggu, pada
> > akhir tahun (tutup buku) terdapat laporan keuangan sbb:
> > 1.Ayam broiler 5600 ekor seharga
> > 2.Uang Kas/Bank setelah pajak
> > 3.Stok pakan dan obat-obatan
> > 4. Piutang (dapat tertagih) Rp 15.000.000
> > Rp 10.000.000
> > Rp 2.000.000
> > Rp 4.000.000
> >
> > Jumlah Rp 31.000.000
> >
> > 5. Utang yang jatuh tempo Rp 5.000.000
> >
> > Saldo Rp26.000.000
> >
> > Besar Zakat = 2,5 % x Rp.26.000.000,- = Rp 650.000
> > Catatan :
> >    Kandang dan alat peternakan tidak diperhitungkan sebagai harta yang
> > wajib dizakati.
> >    Nishab besarnya 85 gram emas murni, jika @ Rp 25.000,00 maka 85 x Rp
> > 25.000,00 = Rp 2.125.000,00
> >
> > d. Unta
> > Nishab unta adalah 5 ekor, artinya bila seseorang telah memiliki 5 ekor
> > unta maka ia terkena kewajiban zakat. Selanjtnya zakat itu bertambah,
jika
> > jumlah unta yang dimilikinya juga bertambah
> > Berdasarkan hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari
Anas
> > bin Malik, maka dapat dibuat tabel sbb:
> > Jumlah(ekor)
> >
> > Zakat
> >
> > 5-9
> > 1 ekor kambing/domba (a)
> > 10-14 2 ekor kambing/domba
> > 15-19 3 ekor kambing/domba
> > 20-24 4 ekor kambing/domba
> > 25-35 1 ekor unta bintu Makhad (b)
> > 36-45 1 ekor unta bintu Labun (c)
> > 45-60 1 ekor unta Hiqah (d)
> > 61-75 1 ekor unta Jadz'ah (e)
> > 76-90 2 ekor unta bintu Labun (c)
> > 91-120 2 ekor unta Hiqah (d)
> >
> > Keterangan:
> > (a) Kambing berumur 2 tahun atau lebih, atau domba berumur satu tahun
atau
> > lebih.
> > (b) Unta betina umur 1 tahun, masuk tahun ke-2
> > (c) Unta betina umur 2 tahun, masuk tahun ke-3
> > (d) Unta betina umur 3 tahun, masuk tahun ke-4
> > (e) Unta betina umur 4 tahun, masuk tahun ke-5
> >
> > Selanjutnya, jika setiap jumlah itu bertambah 40 ekor maka zakatnya
> > bertambah 1 ekor bintu Labun, dan setiap jumlah itu bertambah 50 ekor,
> > zakatnya bertambah 1 ekor Hiqah.
> >
> > 2. EMAS DAN PERAK
> > Nishab emas adalah 20 dinar (85 gram emas murni) dan perak adalah 200
> > dirham (setara 672 gram perak). Artinya bila seseorang telah memiliki
emas
> > sebesar 20 dinar atau perak 200 dirham dan sudah setahun, maka ia telah
> > terkena wajib zakat, yakni sebesar 2,5 %.
> >
> > Demikian juga segala macam jenis harta yang merupakan harta simpanan dan
> > dapat dikategorikan dalam "emas dan perak", seperti uang tunai,
tabungan,
> > cek, saham, surat berharga ataupun yang lainnya. Maka nishab dan
zakatnya
> > sama dengan ketentuan emas dan perak, artinya jika seseorang memiliki
> > bermacam-macam bentuk harta dan jumlah akumulasinya lebih besar atau
sama
> > dengan nishab (85 gram emas) maka ia telah terkena wajib zakat (2,5 %).
> >
> > Contoh :
> > Seseorang memiliki simpanan harta sebagai berikut :
> > Tabungan
> > Uang tunai (diluar kebutuhan pokok)
> > Perhiasan emas (berbagai bentuk)
> > Utang yang harus dibayar (jatuh tempo) Rp 5 juta
> > Rp 2 juta
> > 100 gram
> > Rp 1.5 juta
> >
> > Perhiasan emas atau yang lain tidak wajib dizakati kecuali selebihnya
dari
> > jumlah maksimal perhiasan yang layak dipakai. Jika layaknya seseorang
> > memakai perhiasan maksimal 60 gram maka yang wajib dizakati hanyalah
> > perhiasan yang selebihnya dari 60 gram.
> >
> > Dengan demikian jumlah harta orang tersebut, sbb :
> > 1.Tabungan
> > 2.Uang tunai
> > 3.Perhiasan (10-60) gram @ Rp 25.000 Rp 5.000.000
> > Rp 2.000.000
> > Rp 1.000.000
> >
> > Jumlah Rp 8.000.000
> >
> > Utang Rp 1.500.000
> >
> > Saldo Rp 6.500.000
> >
> >
> > Besar zakat = 2,5% x Rp 6.500.000 = Rp 163.500,-\
> > Catatan :
> > Perhitungan harta yang wajib dizakati dilakukan setiap tahun pada bulan
> > yang sama.
> >
> > 3. PERNIAGAAN
> > Harta perniagaan, baik yang bergerak di bidang perdagangan, industri,
> > agroindustri, ataupun jasa, dikelola secara individu maupun badan usaha
> > (seperti PT, CV, Yayasan, Koperasi, Dll) nishabnya adalah 20 dinar
(setara
> > dengan 85gram emas murni). Artinya jika suatu badan usaha pada akhir
tahun
> > (tutup buku) memiliki kekayaan (modal kerja danuntung) lebih besar atau
> > setara dengan 85 gram emas (jika pergram Rp 25.000,- = Rp 2.125.000,-),
> > maka ia wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5 %
> >
> > Pada badan usaha yang berbentuk syirkah (kerjasama), maka jika semua
> > anggota syirkah beragama islam, zakat dikeluarkan lebih dulu sebelum
> > dibagikan kepada pihak-pihak yang bersyirkah. Tetapi jika anggota
syirkah
> > terdapat orang yang non muslim, maka zakat hanya dikeluarkan dari
anggota
> > syirkah muslim saja (apabila julahnya lebih dari nishab)
> >
> > Cara menghitung zakat :
> > Kekayaan yang dimiliki badan usaha tidak akan lepas dari salah satu atau
> > lebih dari tiga bentuk di bawah ini :
> > 1. Kekayaan dalam bentuk barang
> > 2. Uang tunai
> > 3.  Piutang
> >
> > Maka yang dimaksud dengan harta perniagaan yang wajib dizakati adalah
yang
> > harus dibayar (jatuh tempo) dan pajak.
> >
> > Contoh :
> > Sebuah perusahaan meubel pada tutup buku per Januari tahun 1995 dengan
> > keadaan sbb :
> >
> >
> > 1.Mebel belum terjual 5 set
> > 2.Uang tunai
> > 3. Piutang Rp 10.000.000
> > Rp 15.000.000
> > Rp 2.000.000
> >
> > Jumlah Rp 27.000.000
> >
> > Utang & Pajak Rp 7.000.000
> >
> > Saldo Rp 20.000.000
> >
> > Besar zakat = 2,5 % x Rp 20.000.000,- = Rp 500.000,-
> >
> > Pada harta perniagaan, modal investasi yang berupa tanah dan bangunan
atau
> > lemari, etalase pada toko, dll, tidak termasuk harta yang wajib dizakati
> > sebab termasuk kedalam kategori barang tetap (tidak berkembang)
> >
> > Usaha yang bergerak dibidang jasa, seperti perhotelan, penyewaan
> > apartemen, taksi, renal mobil, bus/truk, kapal laut, pesawat udara, dll,
> > kemudian dikeluarkan zakatnya dapat dipilih diantara 2 (dua) cara:
> >
> > 4. Pada perhitungan akhir tahun (tutup buku), seluruh harta kekayaan
> > perusahaan dihitung, termasuk barang (harta) penghasil jasa, seperti
> > hotel, taksi, kapal, dll, kemudian keluarkan zakatnya 2,5 %.
> >
> > 5. Pada Perhitungan akhir tahun (tutup buku), hanya dihitung dari hasil
> > bersih yang diperoleh usaha tersebut selama satu tahun, kemudian
zakatnya
> > dikeluarkan 10%. Hal ini diqiyaskan dengan perhitungan zakat hasil
> > pertanian, dimana perhitungan zakatnya hanya didasarkan pada hasil
> > pertaniannya, tidak dihitung harga tanahnya.
> >
> > 4. HASIL PERTANIAN
> > Nishab hasil pertanian adalah 5 wasq atau setara dengan 750 kg. Apabila
> > hasil pertanian termasuk makanan pokok, seperti beras, jagung, gandum,
> > kurma, dll, maka nishabnya adalah 750 kg dari hasil pertanian tersebut.
> >
> > Tetapi jika hasil pertanian itu selain makanan pokok, seperti
buah-buahan,
> > sayur-sayuran, daun, bunga, dll, maka nishabnya disetarakan dengan harga
> > nishab dari makanan pokok yang paling umum di daerah (negeri) tersebut
(di
> > negeri kita = beras).
> >
> > Kadar zakat untuk hasil pertanian, apabila diairi dengan air hujan, atau
> > sungai/mata/air, maka 10%, apabila diairi dengan cara disiram / irigasi
> > (ada biaya tambahan) maka zakatnya 5%.
> >
> > Dari ketentuan ini dapat dipahami bahwa pada tanaman yang disirami
> > zakatnya 5%. Artinya 5% yang lainnya didistribusikan untuk biaya
> > pengairan. Imam Az Zarqoni berpendapat bahwa apabila pengolahan lahan
> > pertanian diairidengan air hujan (sungai) dan disirami (irigasi) dengan
> > perbandingan 50;50, maka kadar zakatnya 7,5% (3/4 dari 1/10).
> >
> > Pada sistem pertanian saat ini, biaya tidak sekedar air, akan tetapi ada
> > biaya lain seperti pupuk, insektisida, dll. Maka untuk mempermudah
> > perhitungan zakatnya, biaya pupuk, intektisida dan sebagainya diambil
dari
> > hasil panen, kemudian sisanya (apabila lebih dari nishab) dikeluarkan
> > zakatnya 10% atau 5% (tergantung sistem pengairannya).
> >
> >
> >
> > ZAKAT PROFESI
> > Dasar Hukum
> >
> > Firman Allah SWT:
> > dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan
> > orang miskin yang tidak dapat bagian
> > (QS. Adz Dzariyat:19)
> >
> > Firman Allah SWT:
> > Wahai orang-orang yang beriman, infaqkanlah (zakat) sebagian dari hasil
> > usahamu yang baik-baik.
> > (QS Al Baqarah 267)
> >
> > Hadist Nabi SAW:
> > Bila zakat bercampur dengan harta lainnya maka ia akan merusak harta itu
> > (HR. AL Bazar dan Baehaqi)
> >
> > Hasil Profesi
> > Hasil profesi (pegawai negeri/swasta, konsultan, dokter, notaris, dll)
> > merupakan sumber pendapatan (kasab) yang tidak banyak dikenal di masa
> > salaf(generasi terdahulu), oleh karenanya bentuk kasab ini tidak banyak
> > dibahas, khusunya yang berkaitan dengan "zakat". Lain halnya dengan
bentuk
> > kasab yang lebih populer saat itu, seperti pertanian, peternakan dan
> > perniagaan, mendapatkan porsi pembahasan yang sangat memadai dan detail.
> > Meskipun demikian bukan berarti harta yang didapatkan dari hasil profesi
> > tersebut bebas dari zakat, sebab zakat pada hakekatnya adalah pungutan
> > harta yang diambil dari orang-orang kaya untuk dibagikan kepada
> > orang-orang miskin diantra mereka (sesuai dengan ketentuan syara').
Dengan
> > demikian apabila seseorang dengan hasil profesinya ia menjadi kaya, maka
> > wajib atas kekayaannya itu zakat, akan tetapi jika hasilnya tidak
> > mencukupi kebutuhan hidup (dan keluarganya), maka ia menjadi mustahiq
> > (penerima zakat). Sedang jika hasilnya hanya sekedar untuk menutupi
> > kebutuhan hidupnya, atau lebih sedikit maka baginya tidak wajib zakat.
> > Kebutuhan hidup yang dimaksud adalah kebutuhan pokok, yakni, papan,
> > sandang, pangan dan biaya yang diperlukan untuk menjalankan profesinya.
> >
> > Zakat profesi memang tidak dikenal dalam khasanah keilmuan Islam,
> > sedangkan hasil profesi yang berupa harta dapat dikategorikan ke dalam
> > zakat harta (simpanan/kekayaan). Dengan demikian hasil profesi seseorang
> > apabila telah memenuhi ketentuan wajib zakat maka wajib baginya untuk
> > menunaikan zakat.
> >
> > Contoh
> > Akbar adalah seorang karyawan swasta yang berdomisili di kota Bogor,
> > memiliki seorang istri dan 2 orang anak.
> > Penghasilan bersih perbulan Rp. 1.500.000,-.
> > Bila kebutuhan pokok keluarga tersebut kurang lebih Rp.625.000 per bulan
> > maka kelebihan dari penghasilannya = (1.500.000 - 625.000) = Rp. 975.000
> > perbulan.
> > Apabila saldo rata-rata perbulan 975.000 maka jumlah kekayaan yang dapat
> > dikumpulkan dalam kurun waktu satu tahun adalah Rp. 11.700.00 (lebih
dari
> > nishab).
> > Dengan demikian Akbar berkewajiban membayar zakat sebesar 2.5% dari
saldo.
> >
> >
> >
> > Dalam hal ini zakat dapat dibayarkan setiap bulan sebesar 2.5% dari
saldo
> > bulanan atau 2.5 % dari saldo tahunan.
> >
> > Harta Lain-lain
> > 1.  Saham dan Obligasi
> > Pada hakekatnya baik saham maupun obligasi (juga sertifikat Bank)
> > merupakan suatu bentuk penyimpanan harta yang potensial berkembang. Oleh
> > karenannya masuk ke dalam kategori harta yang wajib dizakati, apabila
> > telah mencapai nishabnya. Zakatnya sebesar 2.5% dari nilai kumulatif
riil
> > bukan nilai nominal yang tertulis pada saham atau obligasi tersebut, dan
> > zakat itu dibayarkan setiap tahun.
> > Contoh:
> > Nyonya Salamah memiliki 500.000 lembar saham PT. ABDI ILAHI, harga
nominal
> > Rp.5.000/Lembar. Pada akhir tahun buku tiap lembar mendapat deviden
> > Rp.300,-
> > Total jumlah harta(saham) = 500.000 x Rp.5.300,- = Rp.2.650.000.000,-
> > Zakat = 2.5% x Rp. 2.650.000.000,- = Rp. 66.750.000,-
> >
> >
> > 2. Undian dan kuis berhadiah
> > Harta yang diperoleh dari hasil undian atau kuis berhadiah merupakan
salah
> > satu sebab dari kepemilikan harta yang diidentikkan dengan harta temuan
> > (rikaz). Oleh sebab itu jika hasil tersebut memenuhi kriteria zakat, maa
> > wajib dizakati sebasar 20% (1/5)
> > Contoh:
> > Fitri memenangkan kuis berhadiah TEBAK OLIMPIADE berupa mobil sedan
> > seharga Rp.52.000.000,- dengan pajak undian 20% ditanggung pemenang.
> > Harta Fitri = Rp.52.000.000,- -Rp.10.400.000,- = Rp.41.600.000,-
> > Zakat = 20% x Rp.41.600.000,- = RP.8.320.000,-
> >
> >
> > 3. Hasil penjualan rumah (properti) atau penggusuran
> > Harta yang diperoleh dari hasil penjualan rumah (properti) atau
> > penggusuran, dapat dikategorikan dalam dua macam:
> >
> > 1. Penjualan rumah yang disebabkan karena kebutuhan, termasuk
penggusuran
> > secara terpaksa , maka hasil penjualan (penggusurannya) lebih dulu
> > dipergunakan untuk memenuhi apa yang dibutuhkannya. Apabila hasil
> > penjualan (penggusuran) dikurangi harta yang dibutuhkan jumlahnya masih
> > melampaui nishab maka ia berkewajiban zakat sebesar 2.5% dari kelebihan
> > harta tersebut.
> > Contoh:
> > Pak Ahmad terpaksa menjual rumah dan pekarangannya yang terletak di
sebuah
> > jalan protokol, di Jakarta, sebab ia tak mampu membayar pajaknya. Dari
> > hasil penjualan Rp.150.000.000,- ia bermaksud untuk membangun rumah di
> > pinggiran kota dan diperkirakan akan menghabiskan anggaran
Rp.90.000.000,-
> > selebihnya akan ditabung untuk bekal hari tua.
> > Zakat = 2.5% x (Rp.150.000.000,- - Rp.90.000.000,-)
> > = Rp.1.500.000,-
> >
> > 2. Penjualan rumah (properti) yang tidak didasarkan pada kebutuhan maka
ia
> > wajib membayar zakat sebesar 2.5% dari hasil penjualannya.
> >
> > Hikmah Zakat
> > Zakat merupakan ibadah yang memiliki dimensi ganda, trasendental dan
> > horizontal. Oleh sebab itu zakat memiliki banyak arti dalam kehidupan
> > ummat manusia, terutama Islam. Zakat memiliki banyak hikmah, baik yng
> > berkaitan dengan Sang Khaliq maupun hubungan sosial kemasyarakatan di
> > antara manusia, antara lain :
> >
> > 1. Menolong, membantu, membina dan membangun kaum dhuafa yang lemah papa
> > dengan materi sekedar untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya.Dengan
> > kondisi tersebut mereka akan mampu melaksanakan kewajibannya terhadap
> > Allah SWT
> >
> > 2. Memberantas penyakit iri hati, rasa benci dan dengki dari diri
> > orang-orang di sekitarnya berkehidupan cukup, apalagi mewah. Sedang ia
> > sendiri tak memiliki apa-apa dan tidak ada uluran tangan dari mereka
> > (orang kaya) kepadanya.
> >
> > 3. Dapat mensucikan diri (pribadi) dari kotoran dosa, emurnikan jiwa
> > (menumbuhkan akhlaq mulia menjadi murah hati, peka terhadap rasa
> > kemanusiaan) dan mengikis sifat bakhil (kikir) serta serakah. Dengan
> > begitu akhirnya suasana ketenangan bathin karena terbebas dari tuntutan
> > Allah SWT dan kewajiban kemasyarakatan, akan selalu melingkupi hati.
> >
> > 4. Dapat menunjang terwujudnya sistem kemasyarakatan Islam yang berdiri
> > atas prinsip-prinsip: Ummatn Wahidan (umat yang satu), Musawah
(persamaan
> > derajat, dan dan kewajiban), Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) dan
> > Takaful Ijti'ma (tanggung jawab bersama)
> >
> > 5. Menjadi unsur penting dalam mewujudakan keseimbanagn dalam distribusi
> > harta (sosial distribution), dan keseimbangan tanggungjawab individu
dalam
> > masyarakat
> >
> > 6. Zakat adalah ibadah maaliyah yang mempunyai dimensi dan fungsi sosial
> > ekonomi atau pemerataan karunia Allah SWT dan juga merupakan perwujudan
> > solidaritas sosial, pernyataan rasa kemanusian dan keadilan, pembuktian
> > persaudaraan Islam, pengikat persatuan ummat dan bangsa, sebagai
pengikat
> > bathin antara golongan kaya dengan yang miskin dan sebagai penimbun
jurang
> > yang menjadi pemisah antara golongan yang kuat dengan yang lemah
> >
> > 7. Mewujudkan tatanan masyarakat yang sejahtera dimana hubungan
seseorang
> > dengan yang lainnya menjadi rukun, damai dan harmonis yang akhirnya
dapat
> > menciptakan situasi yang tentram, aman lahir bathin. Dalam masyarakat
> > seperti itu takkan ada lagi kekhawatiran akan hidupnya kembali bahaya
> > komunisme 9atheis) dan paham atau ajaran yang sesat dan menyesatkan.
Sebab
> > dengan dimensi dan fungsi ganda zakat, persoalan yang dihadapi
kapitalisme
> > dan sosialisme dengan sendirinya sudah terjawab. Akhirnya sesuai dengan
> > janji Allah SWT, akan terciptalah sebuah masyarakat yang baldatun
thoyibun
> > wa Rabbun Ghafur.
> >
> >
> >
> >
> >
> >   _____
> >
> >
> >
> >
> >
> > ********************************************************
> > Mailing List FUPM-EJIP ~ Milistnya Pekerja Muslim
> > dan DKM Di kawasan EJIP
> >
> > ********************************************************
> > Ingin berpartisipasi dalam da'wah Islam ? Kunjungi
> > situs SAMARADA :
> > http://www.usahamulia.net
> >
> > Untuk bergabung dalam Milist ini kirim e-mail ke :
> > [EMAIL PROTECTED]
> >
> >
> > ********************************************************
> >  << File: ATT04417.txt >>
>
> ********************************************************
> Mailing List FUPM-EJIP ~ Milistnya Pekerja Muslim dan DKM Di kawasan EJIP
> ********************************************************
> Ingin berpartisipasi dalam da'wah Islam ? Kunjungi situs SAMARADA :
> http://www.usahamulia.net
>
> Untuk bergabung dalam Milist ini kirim e-mail ke :
> [EMAIL PROTECTED]
>
> ********************************************************
>
>
> .
>
> __________ NOD32 1.1361 (20060111) Information __________
>
> This message was checked by NOD32 antivirus system.
> http://www.eset.com


********************************************************
Mailing List FUPM-EJIP ~ Milistnya Pekerja Muslim dan DKM Di kawasan EJIP
********************************************************
Ingin berpartisipasi dalam da'wah Islam ? Kunjungi situs SAMARADA :
http://www.usahamulia.net

Untuk bergabung dalam Milist ini kirim e-mail ke :
[EMAIL PROTECTED]

********************************************************

Kirim email ke