Yang tepat adalah Chan PENDUKUNG sejati kapitalisme dan PENDUKUNG setia kaum 
revisionis modern Tkk dengan Deng xiao ping sebagai dedengkot utamanya. Jangan 
"terpeleset" lagi, Jonathan! he...he..he Karena memang ada orang yang begitu 
senang melihat anda terpeleset dan dengan cepat menggunakannya untuk menghantam 
anda! 

    On Sunday, February 26, 2017 8:03 AM, "jonathango...@yahoo.com [GELORA45]" 
<GELORA45@yahoogroups.com> wrote:
 

     Bung Chan anda benar2 kapitalis sejati, angkat topi buat anda. Theory yg 
baru saja anda kemukakan itu namanya trickle down economic atau seringkali juga 
disebut voodoo economic. Selamat, jalan pikiran anda sudah setara dengan Donald 
Trump.


---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :

Lha, iayaalaah, belasan bahkan puluhan M bagi EkaTW itu hanyasebungkus rongkok 
saja, tapi kenyataan 10 M sudah membantu memperindah Jakartatanpa gunakan APBD 
dan anak-anak Jakarta bisa menikmati taman tempat bermainyang nyaman, ...! 
Kenapa sumbangan yang jelas berfaedah bagi rakyat masih jugadihujat??? Biarlah 
mereka “membeli” nama meninggalkan legacy untuk ditaman itusekalipun, 
boleh-boleh saja didorong lebih lanjut agar mereka ikut SUMBANGmembangun gedung 
sekolah, gedung RS, ... membangun jalan, jembatan atau apalahkebutuhan 
pembangunan yang dibutuhkan rakyat banyak dengan mencantumkannama-nama mereka. 
Bahkan didorong konglomerat-konglomerat itu untuk ikut lebihaktif dalam usaha 
mendorong kemajuan ekonomi nasional. Untuk investasikanmodalnya dalam 
usaha-usaha yang dibutuhkan ketika itu untuk mengatasipengangguran dan ekonomi 
yang dihadapi didaerah tertentu, ... bahkan memberikanrangsang yang cukup baik. 
Apa salahnya? Kenapa buru-buru sudah dicurigai denganpenuh prasangka adanya 
persekongkolan pejabat-pengusaha dibalik sumbangan itu?Tentu kalau betul 
terjadi persekongkolan, harus dengan tegas diblejeti, janganterus dibiarkan 
sebagaimana yang terjadi persekongkolan pejabat-pengusaha yangterjadi sejak 
masa Soeharto itu dibiarkan lewat begitu saja, ... Begitusaja! Saya perhatikan 
begitulah yang dijalankan di Tiongkok terakhirini, setelah 30 tahun terakhir 
ini lebih beratkan pada “memperkenankan sementaraorang kaya lebih dahulu”, 
begitu banyak orang tumbuh menjadi KAYA, sekaranggiliran menitik beratkan pada 
mendorong mereka, yang sudah tumbuh menjadikonglomerat-konglomerat itu untuk 
menarik gerbong pembangunan ekonomi-nasionallebih cepat, khususnya ikut aktif 
dalam usaha mengentaskan rakyat miskin.Dipihak lain pemerintah tentu juga 
menggencarkan usaha membersihkanpejabat-pejabat korup, persekongkolan 
pejabat-pengusaha yang sangat merugikandan merusak itu, ...!  Nampaknya memang 
begitulah proses atau perjuangan yang terjadiuntuk mendorong kemajuan dan 
kemakmuran masyarakat, TIDAK mungkin dicapaisekaligus bagus dan beres dengan 
jalan kemulusan yang lancar. Dalam proseskemajuan masyarakat pasti ada saja 
ganjelan-ganjelan yang harus dihadapi, pastiada saja orang-orang yang nyeleweng 
keluar dari jalur UU/HUKUM yang ditentukan,ada pejabat korup, ada pengusaha 
nakal, ada kehidupan dekadensi moral dalammasyarakat, ... disinilah tantangan 
yang dihadapi Pemerintah yang berkuasa.Mampu tidak mengatasinya, untuk membawa 
masyarakat terus maju lebih baik, lebihmakmur dan lebih adil lagi dari hari ke 
hari, dari bulan kebulan, dari tahunketahun, ...! Dan, ... seiring dengan 
proses kemajuan masyarakat itu, kesadaranRAKYAT tentu juga meningkat, dengan 
KESADARAN rakyat terus makin tinggi,berangsur-angsur memperkuat persatuan 
barisan pekerja, Kesatuan Buruh, kesatuanTani untuk memperjuangkan keadilan 
yang lebih baik, ... hanya dengan persatuanrakyat yang kuat itulah suara rakyat 
bisa lebih berbobot dan berkekuatandidengar, dan tuntutan-tuntutannya bisa 
dimenangkan!  Salam-sejahtera,ChanCT  From: jonathangoeij@... [GELORA45]Sent: 
Sunday, February 26, 2017 2:58 AMTo: GELORA45@yahoogroups.comSubject: Re: 
[GELORA45] Megawati Hadiri Peresmian RPTRAKalijodo 


Saya rasa ini kok sepertiquadruple wins situation, menurut bloomberg kekayaan 
Eka Tjipta Widjaja dankeluarga sekitar USD$7 billion jadi lebih kaya dari 
Donald Trump, dgn kekayaansebesar itu mengeluarkan Rp 10 milyar atau $750 ribu 
khan cuman kayak keluargamenengah beli sebungkus rokok, dgn sumbangan Taman 
Kalijodo itu mendapat kesanyg baik dan terkesan sangat dermawan; bagi sang 
gubernur akan meninggalkanlegacy yg baik sekali menyediakan taman yg sedemikian 
indahnya tanpa dana APBD;bagi masyarakat akan mendapat tempat rekreasi yg 
sedemikian meriah dan gratis dikota yang serba mahal; bagi Jakarta mempunyai 
tempat yg bisa dibanggakan tidaklagi kalah dgn Surabaya dgn Taman Bungkul-nya. 

---ingelor...@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :

Jalan pikiran saya sederhana saja dalam menghadapikonglomerat, taipan siapapun 
dia, yang baik diterima dengan tangan terbuka,dilawan saja yang jelek, yang 
jahat dan apalagi yang kejam, ... tuntutlah padapemerintah untuk menindak tegas 
dan menjatuhi sanksi HUKUM yang berlaku! Jadi,TERIMALAH sumbangan/derma yang 
dikucurkan berapapun besaran yang bisa diberikanmereka, tentu TANPA SYARAT! Dan 
saya yakin ada konglomerat/taipan yang berjiwasosial, bersedia mengembalikan 
keuntungan besar yang didapat untuk membanturakyat miskin disekitarnya, ...  
Kalau saja terjadi persekongkolan antara pejabat dan penguasa,“SUMBANGAN” 
sosial yang diberikan itu ternyata merupakan “SUAP” untukmendapatkan proyek 
usaha yang lebih gede, ... bongkar saja! Yaa, jangandibiarkan terjadi yang 
MERUGIKAN RAKYAT banyak itu, ajukan pada KPK untukditindak hukum 
sebaik-baiknya, ...! Sebaliknya, pelanggaran-pelanggaranketentuan HUKUM dalam 
menjalankan usaha yang mereka lakukan belejetilahhabis-habisan, TUNTUT 
Pemerintah bertindak TEGAS tegakkan HUKUM sebaik-baiknya,...  Tentu termasuk 
penggunaan buruh-asing liar! Hanya saja beritakonom-konon menggunakan 
BURUH-ASING hanya untuk aduk semen juga gunakanburuh-asing, sungguh tidak masuk 
akal! Kecuali buruh asing itu dari negara lebihmiskin dari Indonesia, ... 
dimana tenaga buruh kasar lebih murah dari buruhlokal! Kalaupun terjadi, jangan 
hanya tangkap dan deportasi buruh-asingnya saja,kenapa tidak diganjar denda yg 
sangat besar pada pengusaha nya yang beranigunakan buruh/pekerja gelap?  Lalu, 
kalau saja benar, Sinarmas Grup itu merupakan peminjamterbesar “pinjaman” dari 
RRT, ... dimana salahnya? Karena pinjaman itu dari RRT?Sedang kalau dari AS dan 
Jepang tidak jadi soal, ...? Kalau saja masalahperkebunan kelapa sawit terlalu 
besar/luas, yaa desak saja Pemerintah untukmkemberikan batasan IJIN maksimum 
berapa luas perkebunan sawit, kelebihannyajangan diperpanjang kontrak 
penggunaan lahan. Kalau mereka ambil jalan pintasdengan membakar ladang sawit 
untuk tanam yang baru, tangkap saja pengusahanya!Kan sudah ada ketentuan 
pengusaha perkebunan berkewajiban menjaga jangan sampaiterjadi kebakaran, 
apalagi dengan sengaja membakar! Salam,ChanCT  From: ajegajegilelu@... 
[GELORA45]Sent: Saturday, February 25, 2017 6:15 PMTo: 
GELORA45@yahoogroups.comSubject: Re: [GELORA45] Megawati Hadiri Peresmian 
RPTRAKalijodo  Eka Tjipta Widjaja, pemilik Sinarmas Grup itu, dikenalsebagai 
pelopor 
kuli impor saat membangun pabrik kertas Indah Kiat diTangerang dan 
proyek lain di Purwakarta. Konon, sampai tukang aduk semen punharus 
didatangkan dari luarnegeri. Dia juga dikenal sebagaisalahsatu pengemplangpajak 
yang disimpan di Singapura dll - entah berapajumlah yang sudah 
dia repatriasi melalui pengampunan pajak yang hampirhabis masa berlakunya.

Belakangan, Sinarmas Grup disebut-sebut sebagai peminjamterbesar dari 
"pinjaman" RRC ke 3 bank BUMN (BNI, Mandiri,BRI).
---lusi_d@...wrote:
Saya kira itu yang dikategorikantaipan raksasa. Derma itu bagi
golongan semacam itu sepertiumpan pancing. Dilepas untuk
mendapatkan yang lebih gedé. Ilmu gaibnya mulus sekali.Melancarkan
sistim penghisapan malah dipuji-puji setinggi langit.

Am Thu, 23 Feb 2017 20:09:29
+0000 (UTC) schrieb Tatiana Lukman :

> Apa"Sinar Mas Land" itu  termasuk anak-anak konglomeratterbesar
> "SinarMas Group"???? Reza, seorang jurnalis, menggunakan buku
> "IndonesiakuTergadai" oleh Taliwang, M. Hatta, dkk sebagai salahsatu
> bahan referensi.Dari situ ia menulis:" Secara faktual, 191juta
> hektar luas daratan Indonesia, 175 jutahektar di antaranyadikuasai
> modal besar dan sebagian besar adalah modal asing. Sisa 35,1juta
> hektarnya (yakni berupa kawasan hutan) dikuasai olehberbagai
> perusahaan,terutama perusahaan borjuasi komprador Sinar Masgroup
> pemegang HakPenguasaan Hutan, 15 juta hektar melalui Hak GunaUsaha
> (HGU), dan 8,8 jutahektar melalui Hak Pengelolaan HutanTanaman
> Industri (HPHTI).
> 
> 
> Ingat kebakaran hutan akhir tahun 2015? Dalam tulisan :”Pemerintah
> Umumkan 23 Perusahaan yang Terlibat PembakaranHutan”, sayatemukan
> ini:
> 
> 
> Kepolisian tangani 301 kasushukum
> 
> Perusahaan yang melakukan pembakaran untuk pembukaanlahantersebut
> ada yang merupakan perusahaan Indonesia namun ada juga yang
> sahamnyadimiliki oleh Malaysia, Australia dan China, demikian
> dikatakan seorang pejabatyang tidak mau disebutkan namanya.
> 
> Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)WillemRampangilei
> membenarkan salah satu perusahaan yang dibekukan izinnya, PTBMH
> adalah anak perusahaanSinarmas yang beroperasi di SumateraSelatan.
> Sinar Mas adalah salah satukonglomerat terbesar diIndonesia…..
> 
> Apa arti 10 M bagi anak-anakkonglomerat terbesar diIndonesia????
> Oooo namanya jadi begitu harum!!!! Danorang merasa sudah patutkalau
> kita “kowtow” kepada  mereka yang sudah begitu bermurah
> hatimenyumbang demi kepentingan umum!!!!!!Berkurangkahkekayaan
> mereka dengan “mencipratkan”10 M itu???  
> 
> Bagus kan kerja sama antara pejabat dengan konglomerat????Sebuah
> bahan pendiidikan guna meningkatkan kesadaran rakyat.
> 
> 
> On Thursday, February 23, 2017 7:34 PM, 
> lusi_d@... wrote:


> 
>   Bahwa seseorang menjadi dermawan itu baik sekali,tapi itu ada
> syaratnya. Apa syaratnya itu? Yaitu punya sesuatu properti yangakan
> didermakan. 
> Nah masalahnya sekarang yalah bagaimana menciptakan sistim dalamsuatu
> masyarakat yang mampu melahirkan seseorang menjadi para dermawanpada
> umumnya.
> 
> Am Thu, 23 Feb 2017
> 21:27:59 +0800 schrieb Chan CT :
> 
> > Tambahan informasi, ternyata RPTRA Kalijodo ini merupakanSUMBANGAN
> > dari “Sinar Mas Land” dengan menghabiskan lebih 10M, dannama “Sinar
> > Mas Land” terpajang ditaman itu sebagai penyumbang.Begitu
> > penjelasan Ahok diupacara peresmian RPTRA Kalijodo yangsaya baca
> > di Harian Hua Yin, bhs Tionghoa. Entah mengapa di harianbhs.
> > Indonesia tidak dinyatakan?
> >   #yiv2438521085 #yiv2438521085 -- #yiv2438521085ygrp-mkp {border:1px solid 
> >#d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv2438521085 
> >#yiv2438521085ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv2438521085 
> >#yiv2438521085ygrp-mkp #yiv2438521085hd 
> >{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
> >0;}#yiv2438521085 #yiv2438521085ygrp-mkp #yiv2438521085ads 
> >{margin-bottom:10px;}#yiv2438521085 #yiv2438521085ygrp-mkp .yiv2438521085ad 
> >{padding:0 0;}#yiv2438521085 #yiv2438521085ygrp-mkp .yiv2438521085ad p 
> >{margin:0;}#yiv2438521085 #yiv2438521085ygrp-mkp .yiv2438521085ad a 
> >{color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv2438521085 
> >#yiv2438521085ygrp-sponsor #yiv2438521085ygrp-lc 
> >{font-family:Arial;}#yiv2438521085 #yiv2438521085ygrp-sponsor 
> >#yiv2438521085ygrp-lc #yiv2438521085hd {margin:10px 
> >0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv2438521085 
> >#yiv2438521085ygrp-sponsor #yiv2438521085ygrp-lc .yiv2438521085ad 
> >{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv2438521085 #yiv2438521085actions 
> >{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv2438521085 
> >#yiv2438521085activity 
> >{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv2438521085
> > #yiv2438521085activity span {font-weight:700;}#yiv2438521085 
> >#yiv2438521085activity span:first-child 
> >{text-transform:uppercase;}#yiv2438521085 #yiv2438521085activity span a 
> >{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv2438521085 #yiv2438521085activity 
> >span span {color:#ff7900;}#yiv2438521085 #yiv2438521085activity span 
> >.yiv2438521085underline {text-decoration:underline;}#yiv2438521085 
> >.yiv2438521085attach 
> >{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
> >0;width:400px;}#yiv2438521085 .yiv2438521085attach div a 
> >{text-decoration:none;}#yiv2438521085 .yiv2438521085attach img 
> >{border:none;padding-right:5px;}#yiv2438521085 .yiv2438521085attach label 
> >{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv2438521085 .yiv2438521085attach label 
> >a {text-decoration:none;}#yiv2438521085 blockquote {margin:0 0 0 
> >4px;}#yiv2438521085 .yiv2438521085bold 
> >{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv2438521085 
> >.yiv2438521085bold a {text-decoration:none;}#yiv2438521085 
> >dd.yiv2438521085last p a 
> >{font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv2438521085 dd.yiv2438521085last p 
> >span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv2438521085 
> >dd.yiv2438521085last p span.yiv2438521085yshortcuts 
> >{margin-right:0;}#yiv2438521085 div.yiv2438521085attach-table div div a 
> >{text-decoration:none;}#yiv2438521085 div.yiv2438521085attach-table 
> >{width:400px;}#yiv2438521085 div.yiv2438521085file-title a, #yiv2438521085 
> >div.yiv2438521085file-title a:active, #yiv2438521085 
> >div.yiv2438521085file-title a:hover, #yiv2438521085 
> >div.yiv2438521085file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv2438521085 
> >div.yiv2438521085photo-title a, #yiv2438521085 div.yiv2438521085photo-title 
> >a:active, #yiv2438521085 div.yiv2438521085photo-title a:hover, 
> >#yiv2438521085 div.yiv2438521085photo-title a:visited 
> >{text-decoration:none;}#yiv2438521085 div#yiv2438521085ygrp-mlmsg 
> >#yiv2438521085ygrp-msg p a span.yiv2438521085yshortcuts 
> >{font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv2438521085 
> >.yiv2438521085green {color:#628c2a;}#yiv2438521085 .yiv2438521085MsoNormal 
> >{margin:0 0 0 0;}#yiv2438521085 o {font-size:0;}#yiv2438521085 
> >#yiv2438521085photos div {float:left;width:72px;}#yiv2438521085 
> >#yiv2438521085photos div div {border:1px solid 
> >#666666;height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv2438521085 
> >#yiv2438521085photos div label 
> >{color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv2438521085
> > #yiv2438521085reco-category {font-size:77%;}#yiv2438521085 
> >#yiv2438521085reco-desc {font-size:77%;}#yiv2438521085 .yiv2438521085replbq 
> >{margin:4px;}#yiv2438521085 #yiv2438521085ygrp-actbar div a:first-child 
> >{margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv2438521085 #yiv2438521085ygrp-mlmsg 
> >{font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, 
> >sans-serif;}#yiv2438521085 #yiv2438521085ygrp-mlmsg table 
> >{font-size:inherit;font:100%;}#yiv2438521085 #yiv2438521085ygrp-mlmsg 
> >select, #yiv2438521085 input, #yiv2438521085 textarea {font:99% Arial, 
> >Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv2438521085 #yiv2438521085ygrp-mlmsg pre, 
> >#yiv2438521085 code {font:115% monospace;}#yiv2438521085 
> >#yiv2438521085ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;}#yiv2438521085 
> >#yiv2438521085ygrp-mlmsg #yiv2438521085logo 
> >{padding-bottom:10px;}#yiv2438521085 #yiv2438521085ygrp-msg p a 
> >{font-family:Verdana;}#yiv2438521085 #yiv2438521085ygrp-msg 
> >p#yiv2438521085attach-count span 
> >{color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv2438521085 #yiv2438521085ygrp-reco 
> >#yiv2438521085reco-head {color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv2438521085 
> >#yiv2438521085ygrp-reco {margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv2438521085 
> >#yiv2438521085ygrp-sponsor #yiv2438521085ov li a 
> >{font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv2438521085 
> >#yiv2438521085ygrp-sponsor #yiv2438521085ov li 
> >{font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv2438521085 
> >#yiv2438521085ygrp-sponsor #yiv2438521085ov ul {margin:0;padding:0 0 0 
> >8px;}#yiv2438521085 #yiv2438521085ygrp-text 
> >{font-family:Georgia;}#yiv2438521085 #yiv2438521085ygrp-text p {margin:0 0 
> >1em 0;}#yiv2438521085 #yiv2438521085ygrp-text tt 
> >{font-size:120%;}#yiv2438521085 #yiv2438521085ygrp-vital ul li:last-child 
> >{border-right:none !important;}#yiv2438521085 

   

Kirim email ke