Tatiana: Tapi tak pernah dia komentar soal kapitalisme biadap yang semakin 
sering dibelejeti Paus.

Nesare: betul paus sangat kritis terhadap kapitalisme. Tapi dia tidak bisa 
begitu saja secara sembrono marah2, caci maki, tutup2, hantam kromo atau 
menghancurkan kapitalisme dengan begitu saja. buktinya paus yang adalah 
pemimpin suatu negara masih punya Bank Vatican yang “unik” itu? Bank Vatican 
itu symbol kapitalisme loh.

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Sunday, February 26, 2017 12:56 AM
To: GELORA45@yahoogroups.com; jonathango...@yahoo.com
Cc: Lusi.D <lus...@rantar.de>
Subject: Re: [GELORA45] Megawati Hadiri Peresmian RPTRA Kalijodo

 

  

Pokoknya kalau orang sudah kultus pada kapitalisme dan penghisapan manusia atas 
manusia lainnya dan oleh karena itu menganggap itulah satu-satunya jalan bagi 
umat manusia , sesuai dengan sikon dan realitas sekarang (itulah juga alasan 
yang dipakai mereka yang meremehkan dan mencemooh berbagai gerakan rakyat), 
tidak ada argumentasi yang mempan dan bisa menjangkau kesadaran dan logika 
orang-orang seperti Chan. Dia sih tidak perduli cara konglomerat mendapatkan 
kekayaannya, mau bakar hutan kek, mau merampas tanah kaum tani kek, mau 
membunuh tani yang mempertahankan tanahnya kek, yang penting kemudian 
"menyumbang"!!!! Itulah tanda konglomerat yang "baik budi" dan "murah hati"  
dan sebagainya..Dan si Chan maunya kita mendukung konglomerat yang baik hati 
itu, jangan seperti nenek dement yang selalu ganyang semuanya  (kalau ada 
konglomerat yang mendapatkan kekayaannya tanpa penghisapan, mau saya mendukung 
konglomerat yang begitu!). Yang dikomentari dari pernyataan Paus hanya yang 
bersangkutan dengan atheis,  dia merasa senang, karena dia atheis, Tapi tak 
pernah dia komentar soal kapitalisme biadap yang semakin sering dibelejeti 
Paus. Dan tak juga kedengaran komentarnya tentang dorongan Paus supaya orang 
terjun dalam gerakan rakyat...Paus percaya pada gerakan rakyat...Paus tidak 
minta orang supaya menggantungkan harapannya kepada kaum penguasa, mengemis 
sedekah kepada para konglomerat atau para pemilik transnasional yang menguasai 
ekonomi dunia .... Perubahan tergantung pada keterlibatan dan partisipasi massa 
rakyat sendiri!!!

 

On Saturday, February 25, 2017 7:58 PM, "jonathango...@yahoo.com [GELORA45] 
<mailto:jonathango...@yahoo.com%20[GELORA45]> " <GELORA45@yahoogroups.com 
<mailto:GELORA45@yahoogroups.com> > wrote:

 

  

 

Saya rasa ini kok seperti quadruple wins situation, menurut bloomberg kekayaan 
Eka Tjipta Widjaja dan keluarga sekitar USD$7 billion jadi lebih kaya dari 
Donald Trump, dgn kekayaan sebesar itu mengeluarkan Rp 10 milyar atau $750 ribu 
khan cuman kayak keluarga menengah beli sebungkus rokok, dgn sumbangan Taman 
Kalijodo itu mendapat kesan yg baik dan terkesan sangat dermawan; bagi sang 
gubernur akan meninggalkan legacy yg baik sekali menyediakan taman yg 
sedemikian indahnya tanpa dana APBD; bagi masyarakat akan mendapat tempat 
rekreasi yg sedemikian meriah dan gratis di kota yang serba mahal; bagi Jakarta 
mempunyai tempat yg bisa dibanggakan tidak lagi kalah dgn Surabaya dgn Taman 
Bungkul-nya. 

---In GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> , <SADAR@.. 
<mailto:SADAR@..> > wrote :

Jalan pikiran saya sederhana saja dalam menghadapi konglomerat, taipan siapapun 
dia, yang baik diterima dengan tangan terbuka, dilawan saja yang jelek, yang 
jahat dan apalagi yang kejam, ... tuntutlah pada pemerintah untuk menindak 
tegas dan menjatuhi sanksi HUKUM yang berlaku! Jadi, TERIMALAH sumbangan/derma 
yang dikucurkan berapapun besaran yang bisa diberikan mereka, tentu TANPA 
SYARAT! Dan saya yakin ada konglomerat/taipan yang berjiwa sosial, bersedia 
mengembalikan keuntungan besar yang didapat untuk membantu rakyat miskin 
disekitarnya, ... 

 

Kalau saja terjadi persekongkolan antara pejabat dan penguasa, “SUMBANGAN” 
sosial yang diberikan itu ternyata merupakan “SUAP” untuk mendapatkan proyek 
usaha yang lebih gede, ... bongkar saja! Yaa, jangan dibiarkan terjadi yang 
MERUGIKAN RAKYAT banyak itu, ajukan pada KPK untuk ditindak hukum 
sebaik-baiknya, ...! Sebaliknya, pelanggaran-pelanggaran ketentuan HUKUM dalam 
menjalankan usaha yang mereka lakukan belejetilah habis-habisan, TUNTUT 
Pemerintah bertindak TEGAS tegakkan HUKUM sebaik-baiknya, .. 

 

Tentu termasuk penggunaan buruh-asing liar! Hanya saja berita konom-konon 
menggunakan BURUH-ASING hanya untuk aduk semen juga gunakan buruh-asing, 
sungguh tidak masuk akal! Kecuali buruh asing itu dari negara lebih miskin dari 
Indonesia, ... dimana tenaga buruh kasar lebih murah dari buruh lokal! Kalaupun 
terjadi, jangan hanya tangkap dan deportasi buruh-asingnya saja, kenapa tidak 
diganjar denda yg sangat besar pada pengusaha nya yang berani gunakan 
buruh/pekerja gelap? 

 

Lalu, kalau saja benar, Sinarmas Grup itu merupakan peminjam terbesar 
“pinjaman” dari RRT, ... dimana salahnya? Karena pinjaman itu dari RRT? Sedang 
kalau dari AS dan Jepang tidak jadi soal, ...? Kalau saja masalah perkebunan 
kelapa sawit terlalu besar/luas, yaa desak saja Pemerintah untuk mkemberikan 
batasan IJIN maksimum berapa luas perkebunan sawit, kelebihannya jangan 
diperpanjang kontrak penggunaan lahan. Kalau mereka ambil jalan pintas dengan 
membakar ladang sawit untuk tanam yang baru, tangkap saja pengusahanya! Kan 
sudah ada ketentuan pengusaha perkebunan berkewajiban menjaga jangan sampai 
terjadi kebakaran, apalagi dengan sengaja membakar!

 

Salam,

ChanCT

 

 

From: ajeg ajegilelu@.. [GELORA45]

Sent: Saturday, February 25, 2017 6:15 PM

To: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> 

Subject: Re: [GELORA45] Megawati Hadiri Peresmian RPTRA Kalijodo

 

 

Eka Tjipta Widjaja, pemilik Sinarmas Grup itu, dikenal sebagai pelopor 



kuli impor saat membangun pabrik kertas Indah Kiat di Tangerang dan 



proyek lain di Purwakarta. Konon, sampai tukang aduk semen pun harus 



didatangkan dari luarnegeri. Dia juga dikenal sebagai salahsatu pengemplang

pajak yang disimpan di Singapura dll - entah berapa jumlah yang sudah 



dia repatriasi melalui pengampunan pajak yang hampir habis masa berlakunya.







Belakangan, Sinarmas Grup disebut-sebut sebagai peminjam terbesar dari 



"pinjaman" RRC ke 3 bank BUMN (BNI, Mandiri, BRI).





--- lusi_d@... wrote:

 

Saya kira itu yang dikategorikan taipan raksasa. Derma itu bagi
golongan semacam itu seperti umpan pancing. Dilepas untuk
mendapatkan yang lebih gedé. Ilmu gaibnya mulus sekali. Melancarkan
sistim penghisapan malah dipuji-puji setinggi langit.

Am Thu, 23 Feb 2017 20:09:29
+0000 (UTC) schrieb Tatiana Lukman :

> Apa"Sinar Mas Land" itu  termasuk anak-anak konglomerat terbesar
> "SinarMas Group"???? Reza, seorang jurnalis, menggunakan buku
> "IndonesiakuTergadai" oleh Taliwang, M. Hatta, dkk sebagai salah satu
> bahan referensi.Dari situ ia menulis:" Secara faktual, 191 juta
> hektar luas daratan Indonesia, 175 jutahektar di antaranya dikuasai
> modal besar dan sebagian besar adalah modal asing. Sisa 35,1 juta
> hektarnya (yakni berupa kawasan hutan) dikuasai olehberbagai
> perusahaan,terutama perusahaan borjuasi komprador Sinar Mas group
> pemegang HakPenguasaan Hutan, 15 juta hektar melalui Hak Guna Usaha
> (HGU), dan 8,8 jutahektar melalui Hak Pengelolaan Hutan Tanaman
> Industri (HPHTI).
> 
> 
> Ingat kebakaran hutan akhir tahun 2015? Dalam tulisan :” Pemerintah
> Umumkan 23 Perusahaan yang Terlibat PembakaranHutan”, saya temukan
> ini:
> 
> 
> Kepolisian tangani 301 kasushukum
> 
> Perusahaan yang melakukan pembakaran untuk pembukaan lahantersebut
> ada yang merupakan perusahaan Indonesia namun ada juga yang
> sahamnyadimiliki oleh Malaysia, Australia dan China, demikian
> dikatakan seorang pejabatyang tidak mau disebutkan namanya.
> 
> Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) WillemRampangilei
> membenarkan salah satu perusahaan yang dibekukan izinnya, PT BMH
> adalah anak perusahaanSinarmas yang beroperasi di Sumatera Selatan.
> Sinar Mas adalah salah satukonglomerat terbesar di Indonesia…..
> 
> Apa arti 10 M bagi anak-anakkonglomerat terbesar di Indonesia????
> Oooo namanya jadi begitu harum!!!! Danorang merasa sudah patut kalau
> kita “kowtow” kepada  mereka yang sudah begitu bermurah
> hatimenyumbang demi kepentingan umum!!!!!!Berkurangkah kekayaan
> mereka dengan “mencipratkan”10 M itu???  
> 
> Bagus kan kerja sama antara pejabat dengan konglomerat???? Sebuah
> bahan pendiidikan guna meningkatkan kesadaran rakyat.
> 
> 
> On Thursday, February 23, 2017 7:34 PM, 
> lusi_d@... wrote:

 


> 
>   Bahwa seseorang menjadi dermawan itu baik sekali, tapi itu ada
> syaratnya. Apa syaratnya itu? Yaitu punya sesuatu properti yang akan
> didermakan. 
> Nah masalahnya sekarang yalah bagaimana menciptakan sistim dalam suatu
> masyarakat yang mampu melahirkan seseorang menjadi para dermawan pada
> umumnya.
> 
> Am Thu, 23 Feb 2017
> 21:27:59 +0800 schrieb Chan CT :
> 
> > Tambahan informasi, ternyata RPTRA Kalijodo ini merupakan SUMBANGAN
> > dari “Sinar Mas Land” dengan menghabiskan lebih 10M, dan nama “Sinar
> > Mas Land” terpajang ditaman itu sebagai penyumbang. Begitu
> > penjelasan Ahok diupacara peresmian RPTRA Kalijodo yang saya baca
> > di Harian Hua Yin, bhs Tionghoa. Entah mengapa di harian bhs.
> > Indonesia tidak dinyatakan?
> >

 

 



Kirim email ke