Kalau saya sih jelas. Semua itu hanya bla..bla alias omong kosong besar!! Omong soal gizi anak balita tapi tidak dipikirkan bagaimana dengan mata pencaharian orang tuanya, sampai orang terpaksa keluar negeri cari hidup. Untuk perlindungannyapun masih harus diperjuangkan dan sampai sekarang masih belum ditangani dengan baik. Lagi-lagi ya itu tadi, prioritas sang presiden bukan rakyatnya yang miskin, tapi pembangunan megainfrastuktur dengan mengorbankan pertanian dan kaum taninya dan melalui perampasan tanah adat berbagai penduduk minoritas Indonesia di segala pulau. Mana ada reaksi dari para pendukung Jokowi tentang kebijakannya yang membatasi kenaikan upah buruh? Mana reaksi para pendukung Jokowi tentang kebijakannya yang melibatkan TNI untuk "mengamankan" penanaman modal dalam konflik pembebasan tanah dengan penduduk?? Nggak bercuit sedikitpun!! Yang diperdulikan dan mendapat simpati berlimpah-limpah adalah Ahok!! Memang Ahok mengalami ke tidak adilan, tapi sejak dulu kaum tani dan buruh SELALU MENGALAMI KETIDAK ADILAN!!! Ahok dipenjara tapi pasti dia tidak dipukuli atau kelaparan atau keluarganya menjadi terbengkalai karena tidak dapat gajih sang bapak/suami!!! Semua orang tahu (tentu mereka yang mau tahu) mengapa program lumbung pangan di Papua sampai sekarang macet. antara lain adalah karena masalah pembebasan lahannya, karena tanah itu milik rakyat Papua yang sudah hidup di situ beribu-ribu tahun sebelum terbentuknya NKRI. Enak saja sekarang datang mau merampasnya atau membelinya melalui penipuan atau dengan harga lebih murah dari pada kacang goreng!!! Sungguh tidak tahu malu!!!!
On Tuesday, June 13, 2017 5:15 PM, Jonathan Goeij <jonathango...@yahoo.com> wrote: Ada kesalahan keterangan yg saya berikan, tambahan makanan yg diberikan bukan susu ataupun telur tetapi biskuit. Terus terang nggak tahu kenapa kok cuman biskuit, apa bisa mencukupi pemenuhan gizi? Ternyata sangat jauh bedanya dengan WIC yg benar2 memberi gizi yang tinggi. Juga bukan merupakan program baru karena sudah ada cukup lama sejak SBY, cuman akhir2 ini digalakkan Jokowi kembali. ---In GELORA45@yahoogroups.com, <jonathangoeij@...> wrote : Kalau saya tidak salah waktu membaca berita itu Presiden Jokowi sedang mempromosikan sebuah program baru yang namanya PMT-Pemberian Makanan Tambahan, program ini memberikan makanan bergizi pada ibu hamil dan anak2 balita. Saya masih belum tahu apa saja yg diberikan pada program PMT itu saya kira mungkin seperti susu, telur dll yg memberi gizi tinggi. Saya kira sang presiden mengadopsi program WIC-Woman Infant Care yang ada di US. Cuman utk PMT ini saya masih kurang jelas bagaimana pelaksanaannya nantinya, semoga berjalan lancar dan baik sehingga kasus2 kekurangan makan/gizi yg dialami sekian banyak anak2 bisa diatasi. Dibawah saya copy-paste kan keterangan program PMT itu: ---PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN ( PMT ) UNTUK BALITA Masalah gizi dapat terjadi pada setiap siklus kehidupan, dimulai sejak janin. hingga menjadi bayi, anak, dewasa sampai usia lanjut. Saat ini Indonesia menghadapi masalah gizi ganda yaitu gizi kurang dalam bentuk Kurang energy Protein, kurang vitamin A, Anemia dan gangguan akibat kurang Iodium dan gizi lebih berkaitan dengan timbulnya penyakit degenerative seperti Diabetes Mellitus, jantung,hipertensi,dll. Masalah gizi kurang merupakan salah satu faktor penyebab kematian bayi. Keadaan tersebut secara langsung disebabkan oleh asupan gizi yang kurang mencukupi gizi balita. Oleh sebab itu untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi masyarakat tentang anak balita, pemerintah mengembangkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT).Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah kegiatan pemberian makanan kepada balita dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu beserta kegiatan pendukung lainnya dengan memperhatikan aspek mutu dan keamanan pangan. Serta mengandung nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan sasaran.Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ada dua macam yaitu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pemulihan dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) penyuluhan. Memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan oleh balita.PMT pemulihan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita sekaligus sebagai pembelajaran bagi ibu dari balita sasaran. PMT pemulihan diberikan dalam bentuk makanan atau bahan makanan lokal. Hanya dikonsumsi oleh balita gizi buruk dan sebagai tambahan makanan sehari-hari bukan sebagai makanan pengganti makanan utama.Makanan tambahan pemulihan diutamakan berbasis bahan makanan lokal. Jika bahan lokal terbatas dapat digunakan makanan pabrikan yang tersedia di wilayah setempat dengan memperhatikan kemasan, label dan masa kadaluarsa untuk keamanan pangan. Diuatamakan berupa sumber protein hewani dan nabati serta sumber vitamin dan mineral terutama berasaal dari sayur dan buah. PMT pemulihan ini diberikan sekali dalam satu hari selama 90 hari berturut-turut atau 3 bulan.Makanan tambahan pemulihan dapat berupa pabrikan dan lokal. PMT pemulihan pabrikan merupakan yaitu makanan pendamping ASI dalam bentuk biskuit yang mengandung 10 vitamin dan 7 mineral. Biskuit hanya untuk anak usia 12 – 24 bulan melalui pengadaan Departemen Bina Gizi Masyarakat Depkes RI, dengan nilai gizi : energi total 180 kkal, lemak 6 gram, protein 3 gr. Jumlah persajinya mengandung 29 gr karbohidrat total, 2 gr serat pangan, 8 gr gula dan 120 mg natrium.Sedangkan PMT pemulihan berbasis bahan makanan lokal ada dua jenis yanitu berupa Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) untuk bayi dan anak usia 6 – 23 bulan ) dan makanan tambahan untuk pemulihan anak balita 24-59 bulan berupa makanan keluarga.PMT Penyuluhan adalah makanan tambahan yang diberikan kepada balita yang disediakan oleh kader posyandu. Tujuan PMT Penyuluhan adalah sebagai sasaran penyuluhan kepada orang tua blita tentang makanan kudapan ( snack ) yang baik diberikan untuk balita, sebagai sarana untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi balita, dan sebagai sarana untuk menggerakkan peran serta masayarakat dalam mendukung kesinambungan penyelenggaraan posyandu On Tuesday, June 13, 2017 12:08 AM, Tatiana Lukman <jetaimemucho1@...> wrote: Apa dikiranya semua orang tua tidak ngerti tentang pentingnya asupan gizi anak sejak kandungan??? Yang mengertipun kalau upah hilang nilainya di hadapan kenaikan terus harga kebutuhan hidup, mau pakai apa membeli semua makanan yang bergizi itu...??? Ngomong asal jeplak, nggak tahu gimana rakyat yang miskin dan para penganggur harus berjuang untuk makan makanan yang bergizi.. Simaklah kata-kata aktivis KABAR BUMI yang mengunjungi keluarga Dolfina Abuk, korban Human Trafficking!!!! Iwenk:Berkunjung ke rumah Dolfina Abuk (Korban Human Trafficking) dari Kotafoun, TTU, NTT. Perjalanan dari Kupang selama 10 jam melewati gunung tandus, laut, menyebrangi sungai karena jembatan Ponu sudah tiga bulan rusak belum diperbaiki. Disini saya menemukan alasan kenapa Dolfina terpaksa keluar negeri, karena ingin membesarkan kedua anaknya dan memperbaiki hidup. Disini tak ada sumur tak ada listrik. On Monday, June 12, 2017 10:16 PM, "Jonathan Goeij jonathangoeij@... [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com> wrote: Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan para orangtua untuk memenuhi asupan gizi buah hati. Anak-anak yang tercukupi kebutuhan gizinya akan berpengaruh pada prestasi di sekolah. Dengan kata lain gizi sangat memengaruhi kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia ke depannya. Pesan ini digaungkan Jokowi usai menyaksikan pemberian makanan tambahan (PMT) pada balita, ibu hamil, dan anak sekolah di Lapangan Kecamatan Tamansari, Tasikmalaya, Jawa Barat di akhir pekan lalu. "Jadi dimulai dari kandungan kemudian balita kemudian anak-anak, gizi ini harus dijaga betul. Kalau gizinya baik anak kita akan sehat, kalau gizinya baik anak kita akan pintar, akan cerdas," kata Jokowi seperti dikutip dari rilis Kementerian Kesehatan yang diterima redaksi Liputan6.com, Senin (12/6/2017). Pemberian PMT merupakan salah satu rangkaian kegiatan kunjungan kerja Jokowi di Jawa Barat. Selain pemberian PMT, di lokasi tersebut Jokowi juga menyaksikan pembagian kartu program keluarga harapan (PKH), serta membagikan ribuan paket sembako di beberapa titik kunjungan lainnya.Program Keluarga Harapan (PKH), pemerintahan di era Jokowi ini memberikan bantuan sebesar Rp1.890.000 yang dapat diambil dalam empat tahap. Bantuan PKH yang diberikan diharapkan hanya digunakan masyarakat untuk memenuhi keperluan pendidikan dan peningkatan ekonomi serta tambahan gizi keluarga.