Buset gobloknya minta ampun! Bener2 sudah keterlaluan! Pake’ logika sendiri, kasih asumsi sendiri dan bikin kesimpulan sendiri!
Kalau asumsi nya begini, gimana? Ketika cetak duit, pemerintahnya diam2 saja shg tidak terjadi devaluasi artinya kurs USD tetap Rp 15 ribu? Setelah cetak langsung dipakai buat bayar hutang. Rupiah yg dicetak dibeliin USD dipasar Indonesia yg kursnya Rp. 10 ribu. Koq bisa2nya printing money dibilang akan devaluasi? Teori siapa yg memastikan ini? Ente tahu ndak kurs USD terhadap mata uang asing ketika Obama printing money ini? Ada devaluasi tidak? Cari sana! Orang bilang printing money bisa mengakibatkan devaluasi. Tetapi ente sok2an bilang printing money pasti devaluasi! Ini sekarang loh. Dulunya tidak. awalnya ente sok2an bilang printing money buat bayar hutang. sudah dikejar sama ane dan bung Djie, ente kabur kemana2. Hehehehehehehe Sekarang sampai printing money pasti menciptakan devaluasi. Pasti komentar selanjutnya: tidak pasti. Teruuussssss ditelanjangi terusssss…. Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Tuesday, June 20, 2017 2:18 PM To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com> Subject: Re: [GELORA45] Kapan RI tak Perlu Terbitkan Utang untuk Bayar Bunga Utang? Bung Djie, kelihatannya anda masih penasaran/bingung apa bedanya pengaruh cetak duit thd utang dalam mata uangnya sendiri dan bukan mata uangnya sendiri. Saya beri contoh sederhana secara tehnis: Misal: Nilai sebelum cetak duit rupiah = 10 ribu / USD Utang dollar 1000 USD atau Rp 10 juta cetak duit, rupiah terdevaluasi Nilai setelah cetak duit rupiah = 15 ribu / USD Utang 1000 USD jadi Rp 15 juta dus setelah cetak duit utk bayar utang 1000 USD itu bukan lagi Rp 10 juta tetapi Rp 15 juta. terlihat cetak duit tidak bermanfaat. sedang kalau utang dlm rupiah katakanlah 10 juta, sebelum atau sesudah cetak duit ya tetap sama 10 juta. disini manfaat cetak duit buat bayar utang jadi optimal ---In GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> , <djiekh@... <mailto:djiekh@...> > wrote : What is the 'Fisher Effect' The Fisher effect is an economic theory proposed by <http://www.investopedia.com/terms/e/economist.asp> economist Irving Fisher that describes the relationship between <http://www.investopedia.com/terms/i/inflation.asp> inflation and both real and <http://www.investopedia.com/terms/n/nominal.asp> nominal interest rates. The Fisher effect states that the <http://www.investopedia.com/terms/r/realinterestrate.asp> real interest rate equals to the <http://www.investopedia.com/terms/n/nominalinterestrateasp> nominal interest rate minus the expected inflation rate. Therefore, real interest rates fall as inflation increases, unless nominal rates increase at the same rate as inflation. Read more: <http://www.investopedia.com/terms/f/fishereffect.asp#ixzz4kYXRpvxK> Fisher Effect <http://www.investopedia.com/terms/f/fishereffect.asp#ixzz4kYXRpvxK> http://www.investopedia.com/terms/f/fishereffectasp#ixzz4kYXRpvxK Follow us: <http://ec.tynt.com/b/rf?id=arwjQmCEqr4l6Cadbi-bnq&u=Investopedia> Investopedia on Facebook 2017-06-20 17:16 GMT+02:00 Jonathan Goeij < <mailto:jonathangoeij@...> jonathangoeij@...>: Yang anda kemukakan benar, dan itulah kesalahan besar banyak negara seperti Indonesia, Uni Soviet, dll. Terutama terjadi karena utang luar negeri yg bukan dalam mata uangnya sendiri sehingga pencetakan uang itu tidak ada manfaatnya. On Tuesday, June 20, 2017 8:04 AM, kh djie < <mailto:djiekh@...> djiekh@...> wrote: Nyetak uang sebanyak-banyaknya untuk bayar uang, karena kertas, tinta, ongkos cetak itu murah, orang Belanda dalam teknik bilang, ya itu technisch uitvoerbaar, secara teknik dapat dilaksanakan. Tetapi ekonomisch niet haalbaar, tidak dapat memberi keuntungan, karena akan merusak kurs keuangannya sendiri (devaluasi), yang bikin ekonomie dalam negeri akan rusak. 2017-06-20 16:24 GMT+02:00 Jonathan Goeij <mailto:jonathangoeij@..> jonathangoeij@... [GELORA45] < <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com>: sekedar berkilah, foul language, profanity, nggak ada nilainya buat ditanggapin. ---In <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@... <mailto:nesare1@...> > wrote : Komentar ane goblok? Komentar yang mana yang goblok itu? Kapan ane bilang Yunani utangnya dalam mata uangnya sendiri? Ane tambahin: kapan ane bilang Yunani utangnya tidak dalam mata uangnya sendiri? Ente kan mau bilang hutang Yunani itu hanya dalam mata uang asing. Ini baru goblok! Nih ane tambahin gimana gobloknya ente itu: andaikata ada hutang Yunani dalam bentuk euro. Emangnya duit utk membayar itu harus selalu dari euro? Dari mana dapet euro nya? Ane kasih jawabannya: dari dalam negeri/dalam bentuk drachma. Gimana bisa cetak drachma yg banyak utk beli euro? Nih ane kasih lagi jawabannya: kerja…kerja…dan kerja. Ini namanya apa? ini namanya: recovery. Lalu gimana bisa Recovery? Ngerti ndak sampe sini? Debt payment dan recovery? Ente itu sudah gobloknya minta ampun bilang debt payment bisa dibayar secara mudah dengan ongkos tinta saja: cetak duit! Sekarang lari dan mempersoalkan hutang Yunani bukan dalam drachma tetapi hanya dari mata uang asing? Bingung kan jadinya Yunani itu? Sudah gak bisa cetak duit drachma utk bayar mata uang asing terus gimana bayar utang dalam mata uang asing itu? Hehehehehe hanya satu kan jawaban buat ente itu: ya pinjam mata uang asing kan? Artinya apa: ente nganjurin Yunani pinjam duit lagi kan utk bayar hutangnya? Hehehehehe Ente itu anti hutang atau pro hutang? Goblok dipelihara!!!!! Jokowi jauh lebih pintar untuk bayar hutang, dia pinjam hutang lagi tetapi memikirkan debt managementnya. Gimana caranya: kerja….kerja….. Kerjanya akan menghasilkan duit dalam bentuk rupiah dan mata uang asing. Ini bisa dipakai utk bayar hutang nantinya. Ini namanya Recovery. Kalau gak ada Recovery gak akan bisa bayar hutang tau????!!!!!! Ini yang paling penting: tunjukkan dimana ane bilang Yunani hutangnya bukan dalam mata uang asing?!!!!!! Kalau ente ndak bisa menunjukkannya, berarti hanya 1: ente memfitnah!!! Nesare From: <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com [mailto: <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups. com] Sent: Sunday, June 18, 2017 5:38 PM To: <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com Subject: RE: [GELORA45] Kapan RI tak Perlu Terbitkan Utang untuk Bayar Bunga Utang? Ini komentar paling goblok, utang Yunani itu bukan dalam mata uangnya sendiri. ---In <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com , < <mailto:nesare1@...> nesare1@...> wrote : Bukan Yunani saja yg bisa cetak uang. Semua negara bisa cetak uang. Kalau menurut jalan pikiran sigoblok jonathan itu “cetak uang hanya dengan ongkos tinta yg murah”, ya semua orang cetak duit donk lalu bayar hutang2nya. Ngapain cari hutang? susah2 amat! Dia gak ngerti pertanyaan bung. Saya ngerti bung tahu masalah itu. Hanya sopan2 tanya sigoblok itu. Dasar dia bebal gak ngerti maksud baik orang lain, terus dengan sok sokan menjawab: sejarah pegging system Bretton woods yg ngalor ngidul gak ada kejentrungannya. Dia gak ngerti concern nya bung krn dia gak ngerti bahayanya printing money itu. Ini semua karena dia sibuk bashing Jokowi jadi hanya ngurusin hutang negara NKRI saja. Bodoh kan dia? USA printing money yg saya pancing begitu saja dia gak ngerti. Ini dasar sekali utk ilmu ekonomi. Orang yg gak belajar ekonomi saja, bisa ngerti kalau mau pikir dengan jernih. Moso’ suatu negara mau susah payah berhutang kalau bisa printing money saja. ya seperti kata bung: ya printing money dan bayar hutang donk. Ngapain cari hutang utk bayar hutang. Salah ndak saya bilang jonathan itu bodoh? Nesare From: <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com [ <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> mailto:GELORA45@yahoogroups. com] Sent: Sunday, June 18, 2017 5:54 AM To: Gelora45 < <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com>; nesare1@... Subject: Re: [GELORA45] Kapan RI tak Perlu Terbitkan Utang untuk Bayar Bunga Utang? Bung Nesare, Kalau benar tinggal cetak uang, kan Junani yang sedang krisis, bisa dibantu semaunya oleh negara2 di Eropa dengan cetak Euro, lalu langsung kirim ke sana. Kan bisa untung besar dari rente yang dibayar oleh junani, sedangkan ongkos cetaknya murah. Salam, KH 2017-06-18 11:32 GMT+02:00 <mailto:nesare1@...> nesare1@... [ GELORA45] < <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com>: Kita tunggu komentarnya si goblok jonathan ini gimana menjawab pertanyaan/concern bung: cetak duit terus untuk bayar hutang. Dia muter2 dari cetak duit di Indonesia (bisa devaluasi) dan cetak duit di USA (tidak apa2 karena dicetak dalam bentuk US dollar dan biayanya hanya tinta), wewenang pemerintah s/d Bretton woods Saya jadi terpingkal2 dengan kepintarannya (baca: kegoblokannya) ini. dia gak ngerti ekonomi. Ngertinya sepotong2 cuplik sana cuplik sini terus bergaya seperti seorang ekonom yg memang belajar ilmu ekonomi. Seorang ekonom saja banyak tidak tahu tetapi basic/cara berpikirnya ada. Dia ini gak ada dasarnya. Ujung2nya masalah cetak duit itu akan menciptakan devaluasi. Ini teorinya. Siapapun, negara manapun yang mencetak duit akan harus menerima resiko mata uangnya melemah karena money suppy/duit yang beredar meningkat. Jawaban pertanyaan bung itu adalah: cetak duit/printing money itu sangat ditakuti oleh setiap negara karena dapat melemahkan mata uangnya/devaluasi. Berbeda dengan pinjam duit/hutang dimana suatu negara tidak menciptakan duit. Ketika bank pinjam duit dan duit itu adalah deposito dari nasabahnya Deposito dilakukan oleh nasabah mengharapkan bunga. Resikonya hanya 1: kalau semua nasabah tarik depositonya bersamaan dalam waktu yg sama, banknya akan kollaps. Tetapi berbeda dengan pemerintah pinjam duit. Hutang pemerintah tidak dibayar krn ada permintaan dari kreditor, melainkan dibayar sesuai dengan maturity date nya. Jadi waktu bayar nya sudah tetap tanggalnya. Jadi pemerintah peminjam bisa mengatur cara membayarnya. Ini masalah debt management. Jadi hutang pemerintah itu tidak menciptakan inflasi. Beda kalau pemerintah cetak duit/printing money akan menciptakan devaluasi/melemahkan mata uangnya. Sijonathan ini gak ngerti bahayanya printing money ini! Dia kutak katik dalam otaknya yg cupat krn gak mau kalah dan salah bilang: USA cetak dollar dalam mata uangnya sendiri. ini seakan2 tidak mempengaruhi mata uangnya. Gobloknya dia ini bung beberkan: kalau begitu cetak dollar dan bayar utang RRT dan jepang. Sigoblok jonathan yg gak ngerti ekonomi nya gak tahu kalau dia pake’ duit dollar yg baru dicetak itu utk bayar utang itu akan melemahkan dollarnya. Dia sama sekali gak ngerti. Tempurungnya kan kelihatan dia bermain logika didalam negara USAnya. Dia ndak lihat kalau dollar yg dicetak itu kalau digunakan akan melemahkan dollarnya. Bodoh kan dia? Ayo kita lihat gimana komentarnya. Semakin lama semakin tambah bodoh. Kenapa? Karena dari awalnya dia sudah salah krn gak ngerti konsep dasarnya Saya ini sebetulnya malas kasih kuliah seperti ini. tapi ya kasihan lihat orang goblok sok pinter begini ini memang harus ditelanjangi biar dia kapok. Tapi masih belum kapok2 apalagi sadar betapa gobloknya dia itu. Nesare From: <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com [mailto: <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups. com] Sent: Sunday, June 18, 2017 2:32 AM To: Jonathan Goeij < <mailto:jonathangoeij@...> jonathangoeij@...>; Gelora45 < <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com> Subject: Re: [GELORA45] Kapan RI tak Perlu Terbitkan Utang untuk Bayar Bunga Utang? Lha, jadinya bagaimana mau bayar utangnya pada Tiongkok dan Jepang? Cetak uang dollar sebanyak banyaknya untuk bayar utang yang anda bilang paling murah atau tidak ? 2017-06-18 8:17 GMT+02:00 <mailto:jonathangoeij@...> jonathangoeij@... [ GELORA45] < <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com>: lho..... ini khan hal yg sudah jelas dalam sejarah, setelah President Nixon meng-abolished Brendon Wood System nilai dolar tidak lagi di-pegged dgn emas terus the Fed cetak duit banyak2 yg akibatnya inflasi tinggi nilai dollar jatuh, baiknya kemudian President Carter me-tightened money supply itu shg inflasi menjadi berkurang banyak. ---In <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com , < <mailto:djiekh@...> djiekh@...> wrote : Kalau misalnya Amerika cetak dollar untuk bayar semua utrangnya pada Tiongkok dan jepang, kan Tiongkok dan Jepang jadi punya bilyoenan dollar. Kalau dipakai import barang dari Amerika, ini bilyunan dollar masuk kembali ke Amerika, Amerika akan kebanjiran dollar. Apa tidak terjadi inflasi, dan kurs dollar jatuh ? 2017-06-18 4:47 GMT+02:00 <mailto:jonathangoeij@...> jonathangoeij@... [ GELORA45] < <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroupscom>: Kasarannya memang begitu, wewenang cetak duit memang ada dinegara masing2 yg mempunyai mekanisme ber-beda2. Yg saya kemukakan adalah hipotetikal kasaran saja, karena utang US dalam mata uangnya sendiri jadi kasarannya tinggal cetak saja yg ongkosnya cuman beberapa sen perlembarnya bereslah atau kalau mau irit ongkos cetak dibikin denominasi yg gede seperti 100,000 dolar yg pernah dicetak th 1934. Tapi sekali lagi tinggal cetak duit buat bayar utang itu kasarannya kalau disetujui semua otoritas pencetakan duit di US yg melibatkan congress, federal reserve, dan treasury department Anda lihat saja banyaknya duit suatu negara yg dicetak umbar2an sampai nilainya kemudian jadi jjeblok sedemikian rupa dibanding nilai asalnya, seperti yg pernah dialami Indonesia beberapa kali baik diorde lama ataupun baru. Tetapi tetap saja utang pemerintah dalam rupiah ya kasarannya tinggal cetak duit buat bayar bereslah, cuman utang yg jadi masalah itu khan dalam mata uang bukan rupiah. ---In <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com , < <mailto:djiekh@...> djiekh@..> wrote : Kutipan : Ini perbedaan besar antara US dan Indonesia, utang US dalam mata uangnya sendiri US$ jadi kalau misalnya mau bayar utang 1 T tinggal cetak duit 1 T yg ongkosnya cuman kertas dan tinta juga sudah cukup tinggal dibayarkan keutang, beres sudah Lha, kalau begitu, kan bayar saja langsung semua utang. Atau tidak perlu utang, karena bisa cetak uang dollar semaunya ? Cetak saja sendiri ? Apa bisa ? 2017-06-18 1:04 GMT+02:00 <mailto:jonathangoeij@...> jonathangoeij@... [ GELORA45] < <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com>: Bung Goblok, kemampuan bayar utang Indonesia yg rendah (DSR tinggi) itu ya jadinya seperti sekarang ini "Terbitkan Utang untuk Bayar Bunga Utang". Selain itu credit worthiness Indonesia yg rendah menyebabkan biaya bunga yg tinggi yg juga akan memompa DSR makin besar saja. Masak hal seperti ini saja tidak dipahamin. Ini perbedaan besar antara US dan Indonesia, utang US dalam mata uangnya sendiri US$ jadi kalau misalnya mau bayar utang 1 T tinggal cetak duit 1 T yg ongkosnya cuman kertas dan tinta juga sudah cukup tinggal dibayarkan keutang, beres sudah. Sedang Indonesia yg utangnya bukan mata uangnya sendiri ya tidak bisa cetak duit begitu saja utk dibayarkan, mesti pakai duit cadangan devisa. Kalau mau cetak duit banyak2 seenak udel buat bayar utang jadinya ya kayak th 96-98 itu dari sekitar 2 ribuan per dollar jadi sekitar 16 ribuan. ---In <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com , < <mailto:nesare1@...> nesare1@...> wrote : Oh jadi gak boleh membanding2kan hutang2 antar negara? Ngapain orang2, instansi2, economic center seluruh dunia bikin list of country with debt? Ngapain orang2, instansi2, economic center seluruh dunia bikin rasio2 debt to GDP dll? Lucunya (eh bodohnya☹) ente malahan nulis DSR. Malahan pake’ tambahan IMF lagi dimana IMF ada list DSR seluruh dunia Oh jadi kalau DSR nya Indonesia 66% terus emangnya kenapa?